Lembar 5 : Kebersamaan

10 7 0
                                    

Setelah berbincang-bincang dan tertawa bersama Junaedi tadi. Akhirnya dia memutuskan untuk pulang karna jam sudah menunjukan pukul 15.00 dia berpamitan sama gue dan mama gue. Bokap gue? Lagi kerja cuy.

"Ati-ati" Ucap gue saat Junaedi menjalankan motornya dan sempat mengangguk kecil sebagai balasan.

"Ciye-ciye itu pacar kamu Lina?" Tanya mama sambil meledek gue. Untung udah kebal.

"Bukan dia itu cuman temen doang kok ma lagian juga kita baru saling kenal dan baru ini akrab." Jawab gue sambil berjalan memasuki rumah. Perbincangan tadi terasa aneh karena entah kenapa Junaedi bersikap baik seperti itu.

Memang aneh tapi menyenangkan. Ternyata dia asik juga anaknya. Lebih gila dari gue. Receh banget sumpah padahal gue cuman cerita pas waktu nambal ban. Abang-abangnya bilang kalo gue mirip sama mantannya. Mantannya cantik amat ya? Kan gue mirip Seulgi Red Velvet? Buset dah tuh bocah langsung ketawa ngakak.

※※※※※※※※

Malam sudah tiba tapi panas di badan gue belum juga turun padahal udah minum obat semoga aja besok panas di badan gue udah turun jadi bisa sekolah ketemu lima sahabatkuhhh. Tak terasa mata gue udah berat akhirnya gue terlelap tidur.

※※※※※※※※

Gue terbangun waktu pagi. Mama gue meminta buat sarapan dan di meja makan sudah ada bubur ayam. Em yummyyy. Di situ pula ada bapak gue yang lagi sarapan nasi goreng buatan mama gue. Gue duduk bersama mama dan bapak gue buat sarapan bersama.

"Kamu udah ke dokter, Lina?" Tanya bapak gue lalu menyendokan nasi dan masukan ke mulutnya.

"Belum pak kata mama nanti aku mau di bawa ke dokter." Jawab gue.

"Ma buruan bawa Lina ke dokter aku liat mukanya makin pucat kaya zombie hidup." Ucap bapak gue ke mama gue. Buset dah bapak gue, ngatain anaknya sendiri kaya zombie.

Setelah itu bapak gue berangkat dan gue menyalaminya. Gue kembali ke kamar namun mama gue menahan gue.

"Lina kita ke dokter ya, kamu ambil jaket gih mama tunggu." Gue berlalu masuk kamar dan mengambil jaket lalu menuju ke mama, gue dan mama pergi ke dokter naek motor.

Perjalanan menuju klinik melewati sekolah gue. Rasanya gue pengen masuk sekolah. Sepi dan bosan rasanya ketika harus di rumah. Biasanya gue di sekolah bisa ketawa sama ngebully Loren, kali ini gak bisa. Kualat deh gue kayaknya.

※※※※※※※

[Author POV]

SMP Sudirman

"Nav? Lina gak masuk?" Tanya Tania dari belakang tempat duduk Nava saat itu pula Nava menengok kearahnya.

"Gak tuh, mungkin dia masih sakit dan perlu istirahat." Jawab Nava.

"Yaudah nanti pulang sekolah kita jenguk dia gimana?" Usul Eriska kepada kawan-kawannya.

"Oke siap nanti kita beli buah dulu ya." Jawab Nava seraya tersenyum lalu di ikuti oleh Tania dan Eriska yang tersenyum juga.

Jam pelajaran di mulai. Guru menanyakan dimana Lina lalu Nava menjawab jika dia sakit kemudian pelajaran di lanjutkan. Kali ini pelajaran biologi yg mengajar adalah ibu Dina.

※※※※※※※

[Lina POV]

Gue di periksa oleh dokter dan dokter bilang gue gak boleh kecapean dan banyak pikiran karna itu yg bikin gue drop. Dokter memberi resep obat lalu gue dan mama gue keluar menuju apotik dan memberi resep itu. Setelah sekian lama akhirnya obat sudah siap. Mama gue menebus obat itu lalu pulang. Gue mengikutinya di belakang.

RELLITRA [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang