Love Target Ch. Six " Invitation"

18 4 0
                                    


Author

Markas Geng Spanteum

Di markas geng Spanteum, sudah berkumpul para anggota termasuk anggota geng Silverstorm.

Mereka  berkumpul untuk membahas tentang pembagian undangan yang tertunda.

" Itu, undangan belum di bagi soal loker kelas baru di kasih nama besok,"
Jelas Silvi pada Rey.

" Ok, ga papa besok sore kita taro undangannya di loker sesuai penerima." Rey menjelaskan sambil tersenyum pada Silvi.

" Oh ya, kita ngapain di sini. " Tanya Adnan yang merupakan anggota geng Silverstorm.

" kalian yang bakal bagiin undangan besok, " ujar Ezra santai.

" yah tinggal bagian bagiin undangan aja, nyuruhnya kita. " kata Richardo agak tak senang.

" Santai lah, toh kalian ga ikut rapat kan, " ucap Yuna pada Richardo.

" Ok santai, disini gue juga mau nanya kalian udah tau anggota yang bakal kalian rekrut, " Rey menatap Ezra.

" Tenang, perekrutan bakal di adain kaya biasa. Setelah ada beberapa anak bandel kita bakal ajak gabung kok,"
jawab Ezra sambil memakan snack yang di sediakan.

" Ok, kalo gitu buat undangan besok jangan sampe ada kesalahan ya. "

Dan begitulah Rey mengakhiri rapat tersebut.

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Besoknya Sherin sudah bersiap dengan seragam sekolah nya, dilengkapi dengan sebuah rompi warna krem. Sherin memang sudah terbiasa memakai rompi ke sekolah, dia punya cukup banyak koleksi rompi berbagai warna.

Apalagi sekolah nya memiliki peraturan yang cukup longgar, para siswa boleh memakai tambahan pakaian apa pun seperti rompi atau sweater, kecuali untuk hari senin.

Setelah mengikat rambut panjang nya menjadi gaya ekor kuda seperti biasa, ia turun untuk sarapan.

Dimeja seluruh keluarga nya berkumpul kecuali Rey.

" Morning every body, " teriak Sherin dari ujung tangga.

" Morning, morning, kamu ga liat ini jam berapa! " Kata mama Sherin sambil berkacak pinggang.

" Emang jam berapa? " Tanya Sherin polos.

" Mah, Pah Rian berangkat dulu Rian telat. " Kata Rian yang terburu - buru berlari sambil meraih tas nya.

Sherin yang masih berdiri menatap jam dinding di ruang makan.

" What the..." Sherin langsung tersentak, buru - buru mengambil uang di atas meja, membuka kulkas, mengambil jus buah dan apel.

" Mah, Pah Sherin berangkat. " teriaknya sambil berlari ke luar rumah.

Ke dua orang tua Sherin hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anak - anak nya.

............................

" Sial, sial, sial.......... "

Teriak Sherin sambil terus berlari menuju gerbang sekolah yang hampir di tutup.

Ketika gerbang hampir ditutup Sherin berhasil melewatinya di detik - detik terakhir.

Pak satpam hanya menggelengkan kepala melihat tingkah nya, tidak berhenti Sherin terus berlari sampai masuk ke kelasnya.

Duduk mengatur nafas nya, dan kemudian mulai menggigit apel.

" Gue pikir lo bakal telat di hari ke dua, " kata Naya sambil menoleh ke belakang.

Love Target (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang