Love Target Ch. Five "Frist Day School"

20 4 0
                                    

Sherina

Yo pagi - pagi aku udah siap dengan seragam putih abu - abu baruku, yep setelah tiga hari masa MPLS akhirnya aku resmi jadi murid SMA Flamboyan.

Aku mengikat rambutku, mengambil tas kemudian keluar untuk turun dan sarapan.

Di meja sudah ada Rian, adikku dengan seragam biru putihnya. Kakak ku Rey dengan seragam sekolahnya, juga ada papa dan mama.

Aku menjitak kepala Rian yang sepertinya masih mengantuk, alhasil dia langsung terbangun dan mengadu.

" Heh, jangan gitu" tegur mama, sambil menyiapkan makanan.

Aku mendekatinya dan membantunya menata piring.

Kami memulai sarapan dengan tenang, setelah menghabiskan sepiring nasi goreng aku bertanya.

" Kak Rey, kita berangkat bareng? " tanyaku,

" Kak Rey ga bakal mau berangkat sama lo, "jawab si Rian.    

"eh, gue ga tanya sama lu curut,"

aku bersiap menjitak kepala Rian lagi,tapi ia langsung menghindar dan duduk disamping papa.

" Yoi, " jawab kak Rey singkat sambil menghabiskan jus nya.

" Terus aku berangkat sama siapa?, " Rian bertanya agak tak biasa.

" Ya naik sepeda sendiri lah kayak gak biasa aja lu." sebenernya iya juga sih mengingat biasanya si Rian berangkat dengan ku naik sepeda.

"Hm, kamu sekarang berangkat sendiri, atau mau papa anterin? " tanya papa pada Rian.

" Ga pa, Rian berangkat sendiri aja. " katanya.         

"Bilang aja lo mau berangkat sama si Sasya kan." bilang ku mengejek yang di balas pelototan si Rian.

..............................................

Setelah selesai sarapan kami bertiga bersiap ke sekolah, berbaris untuk berpamitan, sekaligus menagih jatah uang jajan hari ini.

Aku menaiki motor kak Rey, yang melaju dengan kecepatan sedang.

" Woy, kak kenapa sih rumah kita kan deket tuh sama sekolah, kenapa harus naik motor." tanyaku dari boncengan,

" Suka - suka gue lah." jawabnya, aku mendengus.

Sesampainya di depan gerbang, aku turun sedangkan kak Rey memarkirkan, motornya di parkiran.

Tanpa menunggu kakakku aku langsung melangkah masuk ke sekolah yang masih tergolong sepi.

Terdengar  suara langkah kaki berlari dari belakang.

" Oy, Rin tunggu gue." yep siapa lagi kalau bukan si Naya.

Aku berhenti dan menunggu, setelah Naya sampai di samping ku dia mengatur nafasnya.

" Gue panggil lo dari tadi, emang nya lo ga denger apa. " katanya.

" Ga tuh, gue pikir tadi kaya ada yang manggil itu penghuni tak kasat mata di sekolah ini, "
kataku yang sebenarnya sudah mendengar teriakan Naya semenjak dari gerbang.

" Oh ya, ternyata lo bener Rin, " Naya berkata

" Bener apaan, "kataku sambil memiringkan kepala.

" Lo bener kalo di sekolah ini banyak cogant nya. "   sahut nya antusias,

"Yah, kalo yang itu mah emang bener, " sahut ku santai.

Sesampainya di kelas, aku duduk di kursiku yang diikuti Naya yang duduk di depan ku.

Love Target (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang