Sherina
Keesokan paginya
Pagi - pagi aku bersiap - siap berangkat, seragam sekolah sudah rapih, rambut juga rapih.
Aku turun menuju ruang makan, sip masih jam tujuh kurang sepuluh. Aku mengambil piring dan mulai sarapan, kayaknya kak Rey sama Rian udah berangkat.
" kamu kok masih makan ga telat apa. " tanya mama yang baru keluar dari dapur.
" kan masih jam tujuh kurang. " kataku. " Hadeuh Rin, coba kamu cek jam di hp kamu deh. " kata mama yang sambil membereskan piring dan membawanya ke dapur.
SIALAN
Ternyata udah jam tujuh lebih tiga menit, aku melihat jam di dinding yang masih menunjukan pukul tujuh kurang sepuluh, dengan jarum jam yang sama sekali tidak bergerak." Kok mama ga bilang sih jam nya mati, " teriakku sambil buru - buru menghabiskan sarapan dan minum.
Aku bisa mendengar omelan mama yang tak kuhiraukan, karna aku bergegas keluar sambil berlari ke sekolah.
Dan alhasil tampaklah gerbang yang sudah tertutup. Tapi bukan Sherina namanya kalau dihukum cuma gara gara telat, aku mengendap - endap menuju tembok belakang sekolah.
Disana ada dua pohon besar diluar dan didalam tembok sekolah, yang dahanya saling berkaitan.
Aku mulai memanjat pohon, dan ketika aku sudah mencapai atas tembok aku mulai menuruni pohon yang satunya.
Ketika berhasil masuk aku merapihkan pakaian ku, dan celingak celingak memantau keadaan.
Ketika aku memastikan lingkungan aman, dan ketika aku menoleh kesamping.
Tatapan ku bertemu tangan sepasang mata tajam, yang memancarkan sorot geli.
Sepertiya dia melihat semua aksiku tadi.
...............................................
Ezra
Pagi ini seperti biasa, gue memarkirkan motor ku di parkiran yang tergolong masih sepi.
Setelah itu gue berjalan menuju taman belakang sekolah, karna temen - temen gue pasti berangkat lewat situ. Dan mengingat pelajaran pertama yang bakal diisi sama guru yang super ngebosenin dan pelajaran yang super bikin mumet.
Kalian tau kan nama sekolah gue ini?, ya SMA Flamboyan. Yah meski nama sekolah ini agak - agak gimana gitu sih, tapi sebenernya ini salah satu sekolah yang bisa dibilang cukup bergengsi di kota gue.
Gue berniat untuk bolos aja jam pelajaran pertama, taman belakang sekolah yang emang sepi jadi tempat tongkrongan favorit kalau lagi bolos.
Pagi ini pun sama, gue duduk di bangku deket tembok disamping pohon tua yang biasanya jadi tempat panjatan temen - temen gue.
Karna yakin mereka ga bakal dateng dalam waktu dekat, gue pun memasang earphone dan berbaring di kursi mencari posisi paling nyaman buat tidur.
Tidur ku agak terganggu waktu denger suara - suara dari balik tembok. Gue pikir mereka udah pada dateng, tapi ga biasanya mereka dateng jam segini.
Bug
Sebuah tas warna tosca jatoh dari atas tembok, saat ngeliat tas yang familiar itu gue langsung ngeliat ke arah asal tas itu jatuh.
Dan benar dugaanku gadis dengan kuncir kuda, sudah melompat turun dari pohon.
Sambil merapikan pakaianya dan mengambil tas, melihat keseliling taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Target (HIATUS)
Teen FictionSherina Asyila Yuuki, cewek dengan mantan paling banyak se SMA Flamboyan. Kini menargetkan salah satu playboy paling famous di sekolah menjadi target selanjutnya. Ezra Anggriawan, playboy paling famous di SMA Flamboyan. Ketua geng Silverstorm, seka...