***
~DRARRY~
***(( Semua tokoh milik Mom J.K. Rowling)
((Semoga suka))***
~DRARRY~
***Malfoy muda itu berjalan tergesa di koridor kantor kementrian menyusul sang pahlawan dunia sihir.
"Potter!"
Bukannya sadar ada yang memanggilnya, si kacamata bundar makin melebarkan langkahnya.
"Potter, tunggu!"
Apakah suara si pemanggil tidak jelas, ataukah si pemanggil itu sangat menakutkan. Draco tidak menyerah, kini ia sedikit berlari menyusul Harry menyejajarkan langkahnya.
"Harry."
Sepertinya telinga dan otaknya sudah tidak beres, pikir Harry. Ia hapal betul suara dan nada bicara Malfoy, bukan seperti itu.
"Aku ingin mengucapkan sesuatu padamu, apa kau sangat terburu-buru, Harry?"
"Bukan urusanmu, Malfoy."
Draco tidak menyerah, dia menatap penuh wajah Harry yang sepertinya sangat kesal.
"Umm, maaf. Tapi hanya beberapa kata," Ujarnya,
"Setelah itu kau boleh pergi.""Katakan saja cepat, aku sibuk." Tandas Harry.
"Aku hanya ingin berterimakasih dan meminta maaf." Kata Draco cepat.
Langkah Harry terhenti, keningnya berkerut dalam, sampai rasanya ingin sekali Draco menyentilnya. Wajah kesal dan berpikir Harry Potter adalah favoritnya.
"Untuk?"
"Hah?" Draco gelagapan sendiri.
"Untuk apa kau tiba-tiba berterimakasih dan meminta maaf, Malfoy?" Harry memutar bola matanya, kepalanya sudah pusing saat persidangan tadi dan semakin pusing dengan kelakuan Ferret Albino didepannya. Kemana ke-Malfoy-ishan Draco pergi? Pikirnya.
"Umm... itu, anu, untuk semuanya." Draco menyadarinya, sifat Malfoynya hilang entah kemana. Hancur sudah harga dirinya. Tapi bodo amatlah, waktu tidak akan berputar ulang kecuali dia sendiri yang memperbaiki kesalahan.
"Semuanya?" Harry menatapnya datar, tanpa ekspresi yang mampu Draco tebak. Draco tidak suka ekspresi kosong itu.
"Iya semu- , Harry, apa kau baik-baik saja?"
Kalimatnya belum usai saat menatap wajah Harry yang semakin pucat."Ah, iya aku baik-baik saja Malfoy." Harry menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menyadarkannya kembali, lukanya sakit lagi.
"Kau tampak pucat Harry, aku akan mengantarmu. Katakan saja?" Otak Harry makin tidak beres, mungkin ini karena sakit kepalanya kumat, tidak mungkin sang Malfoy menawarinya bantuan.
Apa Harry sekarang sedang bermimpi? Jangan lupakan, Si Ferret itu sudah memanggil namanya dengan nama depan? Hey sejak kapan?!
"Pergilah Malfoy, aku akan pulang." Dengan itu Harry meninggalkan Draco dengan tampang cemasnya, terakhir Harry melihat tampang itu saat ia berada di Malfoy Manor dan Draco entah kenapa pura-pura tak mengenalinya.
Kenapa kepalaku sakit lagi, sihir apa yang sudah orang gila itu titipkan padaku sampai dia matipun aku juga ikut tersiksa.
"HARRY!!"
Semuanya gelap, Harry tak sanggup lagi. Kepalanya, lukanya, sepertinya ingin membunuhnya menyusul sang pemberi luka.
"HARRY! SUDAH KU BILANG, KAU PASTI SEDANG TIDAK SEHAT! DASAR POTTER IDIOT!!" Draco tak mampu untuk menahan umpatannya. Namun ia langsung sigap menangkap tubuh Harry yang hampir ambruk menyentuh lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DRARRY//FANFICT]Can I Be Your Boy(friend)? [COMPLETED]
FanfictionSeusai perang, sifatnya menjadi berbeda. Harry menganggapnya sudah gila, atau mungkin Harry juga yang gila. Bisakah, sang platina memperbaiki kesalahannya? Bisakah, Harry mencoba berkawan dengan musuh bebuyutannya? . . . . . # Harry Potter dan toko...