***
~ DRARRY ~
***~ Semua tokoh milik Mom JK Rowling ~
***
~ DRARRY ~
***
Sorry for all typo's and EYD's isn't good
Happy reading
~~~~~
***
~DRARRY~
***Hermione dan Ron melangkah santai memasuki kawasan Hogwarts, mereka pulang lebih cepat dari Hogsmeade setelah makan siang karena Harry tak kunjung datang menyusul mereka. Sebenarnya mereka ingin ngedate mumpung Harry tidak ada diantara mereka. Tapi karena perasaan Ron yang sedang tidak baik-baik saja pada sahabatnya itu, akhirnya ia mengalah untuk lebih mementingkan Harry saat ini.
"Aku tidak begitu yakin Ron, mungkin Harry sedang galau karena Ginny."
"Tapi kau sendiri yang bilang, Ginny dan Harry sudah sah putus."
"Mungkin saja Harry belum merelakan keputusan mereka berdua itu, Ron."
"Entahlah Hermione, kita akan tahu itu secepatnya."
"Apa kau pikir Harry juga sudah memikirkan Malfoy? Secara mereka sudah sangat dekat beberapa bulan belakangan ini?"
"Malah itu yang lebih aku pikirkan Hermione, kan sudah ku bilang kadang Harry mendadak berada di mood yang buruk saat aku dan Malfoy sedang berbicara. Belum lagi kata-kata Neville kemarin mengusik pikiranku terlalu jauh.." Ron mengacak rambutnya, merasa pusing.
"Pfftt hahaahaaa... Ini lucu Ron, Kau dan Draco.. jika itu sungguhan, demi rambut klimis Prof. Snape aku tidak akan berhenti tertawa..." Hermione memegang perutnya yang sakit karena mengingat kalimat Neville yang diceritakan oleh Ron.
"Kau jahat Hermione," Ron mendengus.
Mereka berjalan santai menuju asrama Gryffindor sembari memikirkan kata-kata yang mungkin bisa membuat Harry bercerita akan masalahnya. Tapi sebuah pemandangan tidak biasa mengisi penglihatan mereka.
"Ginny?" Bisik Ron.
"Sedang apa adikmu?" Tanya Hermione saat pandangannya juga tertuju di sudut salah satu lorong.
"Ku rasa dia sedang berbicara dengan seseorang," Kata Ron tidak yakin lantas melangkah menghampiri Ginny.
"Ginny!" Panggil Ron.
Ginny yang berada sekitar lima belas meter dari tempat Ron berada hanya menatapnya sekilas dengan tatapan datar. Lalu bergegas menjauh, hilang dari pandangan Ron dan Hermione.
"Kenapa dia?" Hermione heran.
Ron mematung berusaha mencerna sesuatu.
"Hermione," Ron meneguk ludahnya, "Ada yang tidak beres."
"Ron kita harus menyusulnya!" Hermione menarik tangan Ron.
"Hermione, tatapan itu..."
"Tatapan apa?" Hermione masih berusaha menarik Ron yang setia membeku di tempatnya.
"Tatapan itu bukan Ginny, Ginny tidak memiliki tatapan seperti itu. Walaupun dia tegas dan memiliki tatapan yang tajam, tapi itu bukan tatapannya.." Ron mulai meracau, Hermione menyerah menariknya.
"Apa maksudmu itu bukan Ginny? Sudah jelas itu Ginny, Ron!"
"Kau ingat Hermione? Saat di Diagonalley, sikap Ginny tiba-tiba berubah. Kau tahu berhari-hari setelahnya, di rumah dia tidak banyak bicara. Bahkan dengan lelucon George, dia tidak banyak tertawa. Kenapa aku baru menyadarinya sekarang?" Ron menepuk jidatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DRARRY//FANFICT]Can I Be Your Boy(friend)? [COMPLETED]
FanfictionSeusai perang, sifatnya menjadi berbeda. Harry menganggapnya sudah gila, atau mungkin Harry juga yang gila. Bisakah, sang platina memperbaiki kesalahannya? Bisakah, Harry mencoba berkawan dengan musuh bebuyutannya? . . . . . # Harry Potter dan toko...