***
~ DRARRY ~
***~ Semua tokoh milik Mom JK Rowling ~
***
~ DRARRY ~
***Malam dingin menyelimuti Hogwarts, perasaan baru saja musim panas berlalu. Sekarang musim dingin didepan mata. Langkah perlahan menyusuri Hogwarts disaat semua penghuninya terlelap dalam buaian mimpi.
"Sudah lama aku tidak jalan-jalan sendiri seperti ini," katanya pada diri sendiri.
Ia menyusuri lorong-lorong Hogwarts yang tampak remang-remang dalam kegelapan malam. Langkahnya terus saja membawanya entah kemana. Sampai akhirnya ia tiba di depan pintu menara astronomi.
"Kenapa selalu tempat ini," pikirnya lalu melangkah masuk. Tidak ada jadwal pelajaran Astronomi yang biasanya dilakukan Prof. Sinistra.
Langkahnya menapaki setiap anak tangga memutar banyak memori di otaknya, banyak sekali. Ia bersandar di jendela melepas jubah gaib yang setia menyembunyikan dirinya. Menatap bintang-bintang di langit malam yang sedikit berawan menyembunyikan bulan setengah lingkaran yang menggantung disana.
"Sebaiknya aku tidak memikirkan masa lalu, hm.." Gumamnya pada kesunyian malam.
Ia teringat malam pertama tiba di Hogwarts, dimana Malfoy mengajaknya tur keliling Hogwarts. Entah kenapa ingatan itu menancap keras sekali sampai ia tidak lupa semili inci pun kejadiannya.
Pinky-promise, ia mengangkat kelingkingnya membuatnya mengingat si pirang yang berjanji tidak akan mengatainya imut ataupun menggemaskan. Ia menggeleng terkekeh sendiri mengingat hal konyol baginya itu.
"Tapi kau kebih menggemaskan daripada cewek-cewek itu, Rry."
Argh, ia bersemu hanya karena Draco mengatainya seperti itu? Hey, tunggu? Bersemu? Tidak maksudnya merah padam karena marah, ya ia marah dan tunggu apa-apaan dia memikirkan si Pirang itu sekarang. Harusnya sekarang dia meratapi dan bergalau ria tentang nasib percintaannya dengan Ginny, bukannya memikirkan si Pirang.
"Enyah kau Malfoy!" Ia menggeleng keras, berusaha mengusir Draco dari pikirannya.
"Harry?"
Suara yang mengintrupsinya hampir membuatnya terjengkang dari jendela, tapi tangan Draco lebih dulu meraihnya. Sepersekian detik terasa begitu lama bagi Harry, buru-buru ia memperbaiki posisinya.
"Ap-"
"Apa kau ingin membuatku serangan jantung hah!" Sembur Harry membuat Draco langsung bungkam.
"Huft.. untung saja aku tidak ada riwayat penyakit jantung. Dasar!" Kata Harry mendumel.
"Umm.. Maaf." Hanya kata itu yang berhasil lolos dari mulut Draco.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Harry lebih pelan.
"Hanya jalan-jalan malam, tidak bisa tidur." Jawab Draco, "Kau sendiri?"
"Yaa, jalan-jalan juga. Sedang banyak pikiran, jadi untuk mengusirnya aku jalan-jalan saja." Kata Harry sambil mengendikkan bahu.
Draco memberikan smirk andalannya membuat kening Harry berkerut, "Kenapa kau tersenyum seperti itu?" Selidik Harry.
"Hmm, tidak apa-apa. Hanya saja karena aku mendapat seekor anak singa yang berkeliaran malam-malam mungkin bisa memberinya sedikit pelajaran." Ujar Draco.
"Cerewet! Ambil saja poin asramaku sana! Jangan mentang-mentang ketua murid kau seenaknya saja!"
"Uuu, jangan marah dong, Rry. Ok ok, tidak kok." Harry membuang muka dan kembali menatap langit yang semakin berawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DRARRY//FANFICT]Can I Be Your Boy(friend)? [COMPLETED]
FanfictionSeusai perang, sifatnya menjadi berbeda. Harry menganggapnya sudah gila, atau mungkin Harry juga yang gila. Bisakah, sang platina memperbaiki kesalahannya? Bisakah, Harry mencoba berkawan dengan musuh bebuyutannya? . . . . . # Harry Potter dan toko...