Teman itu seperti bintang Tak selalu nampak Tapi selalu ada dihati*Keysha Cadia Fernanda
***
Mereka pun bergegas menuju kelas tapi tiba-tiba berhenti diambang pintu karna menyadari sudah ada guru yang berdiri diantar murid-murid."Huft bismillah" setelah merapihkan pakaian mereka memasuki kelas dan langsung disapa tatapan sinis dari semua temannya.
"Mmm maaf bu kita terlambat karna Sandra jatuh dikamar mandi" Keysha menunduk dan sesekali melihat rok basah dan kotor Sandra yang hampir tak terlihat akrna tertutup oleh sweater hitam yang diikatkannya di pinggang.
"Eleh alesan itu buk"
"Iya tuh alesan"
"Carmuk"
(Carmuk=Cari muka)"Dasar" begitulah perkataan teman-temannya yang merasa tidak suka dengan alasan dari Keysha, mereka sesekali berbisik-bisik tapi masih bisa didengar oleh Keysha dan Sandra.
"Oh iya gapapa lain kali jangan diulangi, yaudah kalian duduk" guru pun mempersilahkan mereka duduk dan melanjutkan acara pembelajaran yang sempat tertunda.
Setelah 4 jam bergelut dengan setumpuk materi pembelajaran kini bel tanda istirahat berbunyi.
Kringgg kringggg...
"Yes alhmdulilah" begitulah sorak-sorak mereka lalu pergi meninggalkan kelas untuk pergi ke kantin.
"San kantin yuk pengen soto ni" Keysha menoel-noel tangan Sandra sambil memasang wajah memelasnya.
"Hmm oke yuk" Sandra sebenarnya lebih suka menghabiskan waktu istirahatnya untuk tidur didalam kelas dan kluar hanya karna lapar saja tapi demi sahabatnya no problem.
Seperti biasa kantin dipenuhi murid yang sedang berdesak-desakan menunggu pesanan mereka.
Karna tidak sabar menunggu terlalu lama banyak murid yang memilih meracik pesanan mereka sendiri termasuk Keysha dan Sandra saat ini, setelah semua bahan soto memenuhi mangkok yang mereka pegang mereka berjalan menuju kursi kosong dipinggir kantin.
Praakkk...
Soto panas yang Keysha pegang menumpahi kakinya, itu karna ulah Rena yang menjagal kaki Keysha saat hendak duduk.
"Ah panas sakit" begitulah suara Keysha yang merasakan kuah panas itu menjalar di seluruh kakinya.
"Yaalloh gusti ndok mbok yo ati-ati kalo jalan" Itu suara pemilik kantin yang kaget dengan kejadian dihadapannya.
"Key Keysha kamu gapapa? Tolong dong kalian yaalloh tega banget" Sandra menangis berteriak-triak melihat sahabatnya yang sangat kesakitan tapi tidak ada yang memperdulikannya satu pun.
Sandra membopong Keysha tapi tenaganya tidak cukup besar, dia menatap sosok Dimas yang menolongnya kemarin dan berlari menghampirinya, dia sangat bingung harus meminta tolong kepada siapa lagi.
"Dim please tolongin aku please Keysha dikantin itu dim" Dimas yang tangannya ditarik-tarik oleh Sandra hanya melongo.
"Eh cabe ngapain lo narik-narik tangan temen gue" itu suara Alvaro si muka datar sambil menarik tangan Sandra agar melepaskan cengkeramannya ditangan Dimas.
"Tenang dulu, emg temen lo kenapa" Dimas mulai kepo.
"Udah gak usah ngurusin itu cewek yaelah" Alvaro yang menarik tangan Dimas tiba-tiba berhenti karna tarikan dari Dimas.
"Gila ya lo cowok bukan si tega amat sama cewek" Dimas frustasi dengan sifat temannya yang sangat acuh.
"Amat aja tega terus ngapain gue harus perduli" Dimas memang tidak memiliki hati batin Sandra.
"Aku minta tolong sama Dimas bukan kamu kok kalo gak mau nolong gapapa, maaf permisi" Sandra menunduk dan hendak pergi tapi Dimas menarik tangannya berniat ingin membantu.
"Yok tunjukin dimana temen lo" Sandra berlari diikuti Dimas yang menarik paksa Alvaro untuk ikut dengannya.
"Wah gila parah banget sih ini lagian berenang kok pake kuah soto" Alvaro mulai membuka mulutnya karna miris dengan kaki Keysha terlebih tidak ada yang membantu.
"San sakit" Keysha masih menangis menahan perih di kaki yang sudah melepuh.
"Dim tolongin ya" pinta Sandra sesenggukan menahan air matanya.
"ini sih kalo gak digendong gak bisa, gue mana kuat" Dimas mondar mandir ditempatnya berdiri mencari ide.
"Nah Al lo aja yang gendong yakali lo tega sama ni cewek" kali ini Dimas sangat srius menatap Alvaro.
"Eh curut badan lo sama gue itu gedean badan lo bego, ngapa harus gue" Dia tidak trima jika harus menggendong wanita yang di cao tidak baik disekolahnya.
"Badan boleh gede tapi urusan tenaga gue mundur"
"STOP!!! Sebenernya kalian mau bantu aku gak sih" Sandra sangat frustasi bukannya membantu mereka justru berdebat tidak ada ujung.
"Ngoceh lo!!! Iya ini gue bantu" Alvaro menggendong Keysha ala bridal style menuju UKS diikuti Sandra dan Dimas.
Tapi di satu sisi makhluk-makhluk yang ada dikantin tengah membicarakan mereka, sejak kapan wanita jalang itu akrab dengan Alvaro dan Dimas, bagaimna bisa, atau jangan-jangan mereka teman kencan atau wanita bayaran.
Begitulah isi otak seisi kantin karna memang Keysha dan Sandra sudah di cap buruk oleh mereka hanya karna fitnah salah satu murid yang tidak menyukai Keysha.
Dulu dikelas sepuluh hidup Keysha dan Sandra selayaknya murid lain yang bisa tertawa bersama yang lain, pergi ke kantin tanpa ada yang menatapnya sinis, bergabung dengan teman-teman lain dan tidak ada gosip busuk yang menghantui mereka.
Tapi sayang sekali dulu tetaplah dulu dan sekarang tidaklah seperti dulu, dan waktu tidak bisa berjalan mundur.
***
*A.N : Hay Readers gimana ceritanya, Maaf jika ada kata-kata yang Typo atau salah penulisan. Jangan lupa beri saran untuk lebih baik lagi karna aku hanyalah manusia biasa yang tak luput dari khilaf hehe ☺.
HAPPY READING
AND
LOVE YOU READERSTHANKS YOU❤
(27/01/18)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullying Makes Me Strong
Teen Fiction*If they don't like you for being yourself, be yourself even more* menjadi diri sendiri itu jauh lebih baik, meski seluruh dunia membencimu menghujat dirimu, kamu adalah orang terbaik saat itu dengan seluruh kesabaran yang kamu miliki *Keysha cadia...