Mengungkit Luka

47 13 0
                                    

Gue bahagia karna dia udah kembali kaya pertama kali kita ketemu, tapi disisi lain gue juga marah sama dia karna udah ngungkit luka di hati gue yang disebabkan oleh dia.

***

Kadang memang otak jadi sebodoh kecewa saat kita sudah mengenal cinta. Sudah tau menyiksa, ehh masih tetap saja dipercaya.

***

"Aaaaannnnnnjaaaaaay bete banget gue hari ini!!!"
" Pliss deh kalo besok itu monster liatin gue pake cara kaya gitu lagi, fiks gue bakal keluar MB."
Aku menggerutu kesal karna seseorang baru saja menatapku dengan mata nya yang tajam.
"Udahlah biarin aja Napa si. Dia kan begitu bukan cuma ke Lo doang, tapi ke semua orang!" Tania tampak kesal dengan tingkah ku ketika bertemu dengan monster itu.

***

Keesokan harinya Tata pun pergi ke sekolah seperti biasa. Tidak ada semangat sedikitpun yang terlihat dari wajahnya.
Lebih kacau nya lagi ketika dia tahu bahwa kelasnya sekarang berada di lantai 3 gedung sekolah.
Dia melepas sepatu dan menentengnya melewati satu persatu anak tangga. Ketika dia tiba dikelasnya, dia terkejut melihat seseorang yang pernah dia suka kini tengah menyambutnya didepan pintu kelas.
"Farid! Are u okay?!" Tata melambai lambaikan tangannya dihadapan muka lelaki itu yang kini tengah melamun dihadapan nya.
"Ohh eee hhhh hhaaayyy" dia tersadar dari lamunannya dan terlihat kaget karna telah mendapati tata yang sedang dihadapannya.

***
Tata, atau dengan nama aslinya Ashinta Fayza Renata, kini termenung meratapi pikirannya yang berkecamuk menggerutu tak karuan. Entah apa yang ia rasakan sekarang. Apakah dia harus bahagia karna orang yang dulu ia sayangi kini kembali menyapanya? Ataukah dia harus marah karna orang itu datang ketika ia sudah berusaha keras untuk melupakannya? Entahlah. Mungkin kalian bisa bayangkan betapa hancurnya perasaan kalian ketika sudah berhasil melupakan seseorang namun tiba - tiba orang itu datang kembali tanpa rasa bersalah sedikitpun. Dan yang lebih parahnya lagi dengan tidak sengaja dia telah mengusik luka lama yang kini hampir reda.

"Gue bahagia karna dia udah kembali kaya pertama kali kita ketemu, tapi disisi lain gue juga marah sama dia karna udah ngungkit luka di hati gue yang disebabkan oleh dia". Tata berbisik dalam renungan nya.

***

"Oh ya jangan lupa hari ini latihan seperti biasa karna lomba udah tinggal ngitung hari. Buat hari seterusnya juga sama. Pokoknya dua Minggu ini latihan full jangan sampe ada yang bolos! Terus biasanya satu Minggu sebelum lomba itu suka diadain dispensasi, jadi kalian harus nyusul materi di kelas kalian masing - masing biar gak ketinggalan." Ucap salah satu senior Marching Band saat kita kebetulan berpapasan.

"Ohhmm.. iyaa kak, makasih info nya" balas Tania.

Latihan lagiii latihan terusss sampe mampusss. Lagi - lagi hati Tata menggerutu kesal. Tapi ia senang latihan, tapi tidak, eh tapi iya, ehh tidak tidak. Ahhh entahlah cewek yang satu ini memang paling susah untuk ditebak jalan pikirannya.

***

"Hari ini free semua kan?" Aurel memecah keheningan diantara sekumpulan ciwi ciwi yang terkenal gila nya keluar batas.

"Gue free kok." Manda mengedipkan matanya sambil berlagak sok cantik. Huh dasar miss perfect. Dia tu kalo apa apa pokonya ribet deh pusing kalo liat dia tuh bawaannya pengen nabok!

"Gue jugaa" Dinda mengeluarkan suaranya sambil menguap.

"Ya kalo gue sih ngikut aja" kini Santy si orang paling aktif se-Junior High School itu angkat bicara.

Ruang Benci & CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang