Minyoonp. jimin x m. yoongi
College! Au
Some mature contents, fluff, daily life, lil angst, romance
Leght: depend on mood
Semi-canon, baku-tidak baku untuk beberapa scenes
"Jadi, Yoongi hamil?"
Jimin, yang menggenggam tangan Yoongi erat di atas sofa, hanya menunduk dalam. Tak berbeda jauh dengan pria di sampingnya yang lebih dalam lagi.
"Iya, ayah."
"Tapi kau baru semester 2, Jimin. Dan Yoongi, sebentar lagi dia akan mengambil skripsinya di semester 7."
Jimin memandang Yoongi yang menunduk dalam, bahkan lebih dalam dari dirinya sendiri. Merasa bersalah telah memberikan banyak kesusahan pada kekasihnya. Ia bahkan lupa akan hal itu, Yoongi sudah semester 6 dan masa depan perkuliahannya terancam karena kelakuan cerobohnya.
"Maaf, ayah. Tapi kami juga tidak menghendaki hal ini terjadi begitu cepat."
"Apa?!"
Sang ayah terdengar murka. Jimin mendongak, mendapati figur sang ayah yang mengurut pangkal hidungnya karena pening. "Jimin, kau sadar apa yang kau katakan?"
"Apa maksud ayah?"
Sang ayah menghembuskan nafas, "Kau tidak memikirkan bayi yang ada di kandungan Yoongi? Kalian menghendaki atau tidak, itu adalah buah cinta kalian. Meski saat ini kalian mengatakan hal itu tidak kalian kehendaki, tapi janin itu tidak bisa kalian salahkan begitu saja! Dia hadir karena kalian saling memiliki. Kalian tidak bisa menganggapnya suatu hal yang terjadi karena kecerobohan kalian semata!"
Jimin tersentak, dan lirih ia mendengar Yoongi terisak dan menunduk semakin dalam. Saat itulah ia sadar, hal ini bukan hal remeh untuk dipikirkan.
"Kau tidak bisa menghilangkan janin itu dengan semena-mena. Dia adalah darah dagingmu, Park Jimin!"
Jimin menggigit bibir cemas, genggaman tangannya pada tangan Yoongi pun semakin mengerat. Maka saat ini, diusianya yang baru menginjak 22 tahun, ia harus mengambil tanggung jawab besar yang sudah seharusnya ia ambil.
"Baik, ayah. Kami tidak akan menggugurkannya,"
Tatapan sang ayah dari balik meja kerjanya beralih pada sang putra sulung Park. Menunggu kelanjutan apa yang ingin disampaikannya.
"ㅡdan aku akan menikahinya. Aku akan menikahi Yoongi hyung sebelum anak itu lahir."
Senyum kecil terpatri di bibir sang kepala keluarga Park atas kebanggaannya pada sang putra. "Kau yakin? Kau masih sangat muda untuk menjadi kepala keluarga, juga seorang ayah, Jimin."
Namun jauh di dalam hati tuan Park, ia sangat senang putranya berani mengambil langkah sebesar itu dalam hidupnya.
Jimin tersenyum, mengusap jejak air mata di pipi Yoongi. "Aku yakin, ayah. Tolong persiapkan pernikahan kami sesegera mungkin."
Kilas balik itu tiba-tiba muncul di pikiran Jimin sewaktu ia mengamati foto pernikahannya dengan Yoongi yang terpajang di ruang tamu apartemennya. Membuat senyumnya perlahan terukir di bibir."Jimin, ayo berangkat."
Hingga suara sang istri menginterupsi lamunannya, "Iya sayang, aku datang."
jimin's little breath
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin's Little Breath ㅡMy
FanfictionKehidupan Park Jimin, si anak kuliahan, dengan istrinya Park Yoongi yang tengah memasuki triwulan 3 kehamilannya.