keesokan harinya hujan benar-benar turun.
bermodalkan payung dan airpod miliknya, hyunjin datang tepat waktu menjemput jeongin.
hyunjin tersenyum lebar saat pintu bernomor 1004 itu terbuka dan menampilkan wajah cantik jeongin di sana.
"selamat pagi, jeonginku."
jeongin hanya melirik sekilas. tidak tertarik membalas sapaan hyunjin lalu berjalan menduluinya begitu saja.
"motor kamu parkir dimana?" tanya jeongin saat mereka berdua sudah memasuki lift.
"ngga jadi aku bawa."
jeongin mengernyit, dan semakin menjadi pula ketika hyunjin mengeluarkan sepasang airpod keluaran terbaru dari saku jasnya.
hyunjin tersenyum sebelum memasang sebelah airpod miliknya di telinga kiri kemudian memasangkan sebelahnya lagi di telinga kanan jeongin.
"bentar ya."
saat pintu lift terbuka, dia segera menarik jeongin keluar.
jeongin masih diam memerhatikan hyunjin yang kini tengah mengambil salah satu payung di pintu lobby.
"kalau naik motor nanti kita kehujanan," hyunjin berucap sambil menautkan kedua tangan mereka.
"tapi kalau gini.."
napas jeongin tercekat. hyunjin menarik tubuhnya mendekat hingga bertubrukan dengan dada bidang milik pemuda tampan itu.
"kita berdua sama-sama bisa berteduh di bawah payung ini."
dan pagi itu jeongin berangkat bersama dengan hwang hyunjin.
berdua, dengan payung yang sama, serta diiringi sebuah lagu yang hyunjin khususkan untuk yang jeongin.
○
i couldn't say anything else but thankyou
now i'm reaching my hand out to youwith you, who has taken my hand
i can shout of a bigger dream than beforeif i can live for you, i can do anything
if you can shine brighter, i can be the darkness"yang jeongin, i found me in you."
i am you — straykids
planetarioum
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐎 𝐇𝐘𝐔𝐍𝐉𝐈𝐍 ↬ hyunjeong
Short Storyini cerita tentang hyunjin yang tingkat kebucinannya terlampau tinggi terhadap jeongin。