1.7

11.7K 1.9K 299
                                    

sepertinya baru kemarin bunga-bunga imajiner bertebaran ria di atas kepala hyunjin, tapi sekarang sudah tergantikan dengan awan berpetir saja.

felix dan jisung, yang kebetulan berjalan tepat di belakang hyunjin, bergerak gelisah melihat hyunjin yang tiba-tiba membeku di tempatnya.

bukan karena melihat makhluk tak kasat mata atau semacamnya, tapi...

"jin? lo gapapa?"

hyunjin bergeming mengabaikan pertanyaan dari jisung dan memilih fokus menatap pemandangan di depannya.

sakit sekali, pujaan hatinya berangkat bersama laki-laki lain dan sedang merangkul mesra satu sama lain.

tiba-tiba saja hyunjin meringis dan membawa salah satu tangannya menyentuh dada kirinya.

"eh eh jin kenapa?" felix dan jisung langsung kelabakan.

"ternyata sesakit ini."

mencoba bersikap positif, felix lantas menepuk pundak teman sebangkunya.

"tanya aja dulu. mungkin cuma temen," ucap felix yang disetujui jisung.

tapi ya namanya juga hwang hyunjin yang tingkat kebucinannya dan mindernya sama-sama tinggi.



changbin terbatuk-batuk sesaat memasuki apartemennya.

matanya lantas membulat melihat sebagian sisi ruang tamunya dipenuhi dengan sekumpulan asap putih.

bukan, bukannya changbin takut apartemennya terbakar atau apa—changbin memiliki banyak uang untuk mengganti atau membeli yang baru.

tapi yang lebih ditakutkannya adalah ulah bocah tengik satu itu.

matanya mengedar mencari darimana asap-asap itu datang.

dan setelah menemukannya, langkah menggebu ia ambil menuju asap-asap yang keluar dari salah satu celah pintu kamar.

"diffuser guaaaa!" changbin berseru kesal.

itu diffuser pemberian pertama dari felix omong-omong. changbin sudah merawatnya seperti anak sendiri, tapi hyunjin di sini malah menggunakannya dengan asal.

wajar saja changbin kesal.

hyunjin hanya melirik sebentar. menatap sosok sang kakak tanpa minat lalu kembali memetikkan gitarnya seolah tidak terjadi apa-apa.

lagu me and my broken heart milik rixton melantun dengan indah akibat gerakan jari-jari tangannya.

"kenapa lo?"

"patah hati," jawab hyunjin di sela-sela permainannya.

"hah?"

"jeongin berangkat sama cowok lain."

changbin mengernyit, "siapa?"

hyunjin menggeleng tidak tau.

"ngga lo tanya?"

hyunjin menggeleng lagi, dan dengan itu sudah cukup kesabaran changbin diuji.

"kenapa ga tanya anying?! lo ngapain aja tadi di sekolah."

"gue pulang lagi lah nyampe sekolah tadi. ngga kuat lihatnya! sakit!"







changbin di dalam hati tuh ya :

changbin di dalam hati tuh ya :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







planetarioum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

planetarioum

bang lino jangan ditarik gitu lah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bang lino jangan ditarik gitu lah. ada yang cemburu tuh, serem bor langsung bad mood pawangnya

 ada yang cemburu tuh, serem bor langsung bad mood pawangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hyunjeong is love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hyunjeong is love

𝐓𝐎 𝐇𝐘𝐔𝐍𝐉𝐈𝐍    ↬ hyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang