Lina pov.
Kamis pagi, aku berjalan untuk pergi kesekolah. Aish aku kesal, kenapa yesung menjanjikan ia ingin menjemputku tetapi sekarang malah aku berjalan.
Aku terus berjalan sambil menendang batu krikil yang ada dibawah. Kemudian, ada mobil sedan silver berhenti didepanku.
"Kau, mau nebeng tidak?" Dia teriak dari dalam mobil.
"Tidak usah. Aku jalan saja." Tolakku. Aku takut jika menerima tawarannya yesung oppa melihatku. Aku takut semuanya jadi salah paham.
"Baiklah." Jawab lelaki itu.
"Duluan ya."
Aku melanjutkan acara jalan kakiku kesekolah. Aku semakin sebal, kenapasih dia selalu tidak tepat janji. Dia bahkan tidak ingat ini sudah kali keberapa dia melupakan janji itu. Huh. Aku merasa aku hanya dipermainkannya.
Astaga, kenapa pikiranku melayang jauh.
Tidak terasa dari rumahku hingga sekolah hanya menempuh 15menit.
Aku melihat gerombolan perempuan dan aku kenal siapa mereka.
"Hey tunggu kek," kataku sedikit berteriak untuk memanggil nisa, chika dan eva sedang berjalan bersama.
"Wihhh, gerah amat mba" ledek eva. Huft aku memang paling dekat dengannya tetapi dia kalo ngomong suka bener, haha.
"Iyalah, kan abis bergerah gerahan sama om yesung." Kata nisa. Kemudian aku keplak palanya, "ya! Kau fikir yesung sudah om om apa." Kemudian mereka malah tertawa terbahak bahak. Aku pun ikut tertawa sih.
"Yaaaa emang daddy sugar dia kan lin," chika pakai suaranya yang so imut. Diapun aku keplak dengan botol mineral yang kubawa.
"Ck. Terserah saja lah daripada dirimu," tunjuk nisa "tidak punya lelaki ataupun pasangan xixixi." Kali ini aku meledek yang paling muda diantara kami.
"Yaaa! Jangan berkata seperti itu. Nanti kalau aku seumur hidupku jomblo bagaimana? Aku menjadi perawan tuwir dong." Katanya dengan nada sedih. Hahaha siapa suruh, dia banyak yang mendekati tetapi malah asyik dengan dirinya yang ingin mensinglekan diri. Dan setahuku park chanyeol sedang berusaha mendekati nisa. Namanya juga perempuan dudul, dideketi oleh berlian malah tidak diambil berliannya.
Aku melihat park chanyeol, dan adik kelasnya huang renjun dan na jaemin sedang berjalan, dan aku langsung bertanya,
"Ya nisa-ah, bagaimana hubungan kau dengannya?" Tunjukku mengarah 3 lelaki yang mengarah kami dan lebih spesifiknya, diriku menunjuk park chanyeol.
"Ah, aniyo. Kami tidak ada apa apa." Jawab nisa, terlihat biasa saja sih.... Tetapi siapatahu kalau sebenarnya nisa sedang menyembunyikan sesuatu? Karena jujur, dari kami semua yang sangat jago acting like "im gwenchanna" ya dia, park nisa.
"Ah, lagi pula kan kim tasya sangat mencintainya." Lanjut nisa.
"Ah ilah, petrus aja apa nis." Kata chika sembari menekan kata petrusnya. (Noted : petrus adalah pepet terus.)
"Enak aja. Aku lebih mencintai kim tasya, daripada lelaki yang bernama park chanyeol." Katanya. Ah aku sedikit ragu.
"Yasudah. Mari kekelas, " ajak ku. Oh iya, "ya nisa-ah, kau kan kelas 10 x b ya?" Kataku. Dia berarti tidak ikut denganku dan eva, chika.
"Iya. Aku duluan ya." Pamitnya. Sambil melambaikan tangan. Layak sekali menjadi model dia. (Hahahaha maap ni y gue memuji diri sendiri. Pdhl enek.)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Sebentar Lagi Sibuk RL] The B.I.H.S = Scréaming Quéén (Go Piah)
FanfictionSejak bersekolah di B.I.H.S, ternyata..... Sekolah ini penuh dengan kejutan. © blackywhite