KADIT JOFFARIS
❝Andai gue gak ngutang, mana bisa sih gue ketemu orang lucu kayak dia?❞
KEENAN CHARLOTTE MAHARANI
❝50 ribu itu uang, kalau dikali 2 udah bisa beli es krim banyak tau gak sih?❞
PROLOG
"Berapa banyak videonya, Dit?" tanya Sean kepada orang yang ia panggil "Dit" itu.
"10 aja dah, kalau kebanyakan dosa gue nambah," jawab orang yang ditanya Sean. Kadit, namanya.
"Ya udah, besok gue kasih flashdisknya. Lo bawa 50 ribu. Lupa awas lo," ancam Sean, anak kelas XII IPS 3.
"Iya, gak usah bawel lo." seketika bel sekolah berbunyi. Tandanya, siswa boleh pulang. Kadit yang mendengar itu langsung meraih tasnya dan berjalan keluar kelas.
BRUUK!
Sebuah tubuh menabrak Kadit amat keras. Bahkan, Kadit dan orang itu sampai terdampar di lantai.
"Hati-hati, kenapa dah?" ujar Kadit menyolot. Matanya memelototi sang penabrak dengan penuh amarah. Dia agak sensi hari ini, moodnya sedang tidak baik.
"Buset dah, nabrak doang." orang itu menjawab sekenanya yang tentu menambah amarah Kadit.
"SINI LO!" tanpa basa-basi lebih lanjut, Kadit menggeret orang itu sampai ke parkiran sekolah. Untungnya suasana sekolah terbilang cukup sepi, sehingga tidak ada yang mengerumuni mereka.
"Gak usah banyak gaya kalo sama gue. Nyari masalah?" tanya Kadit penuh penekanan. Bagai singa yang dibangunkan dari tidurnya, ia meraung-raung penuh amarah. Pundaknya bahkan naik turun. Nafasnya kasar. Ia sudah siap untuk memukul orang itu. Merasa diperhatikan, Kadit melihat ke arah sampingnya.
"Ngapain lo lihat-lihat?!" tanyanya kasar. Tangan Kadit masih mencengkram kerah seragam sang penabrak "yang mencari masalah" tadi.
"Kenapa sih, gak sengaja lihat doang. Kepedean banget," jawab seorang perempuan yang memperhatikan Kadit daritadi. Ia menatap Kadit aneh, kemudian melengos pergi.
"YE, SONGONG DASAR LO!" teriak Kadit.
YOU ARE READING
DEBT
FanficAndai uang sekolah Kadit tidak kurang, mungkin kisahnya dengan Keenan tidak akan terjadi. Semua berjalan seperti biasa, bahkan mungkin menghasilkan kisah Kadit dengan orang lain. Namun, Tuhan berkehendak lain. Ia mempertemukan Kadit dengan seorang p...