Ternyata hanya seekor tikus yang melintas pada kaki perempuan itu.
'Duhhh! Baru kali ini aku deg gan seperti ini', bisik cowok dalam benaknya.
"Ehh, ngapain kamu liatin aku seperti itu? Emang aku benda yang bisa ditatap gitu?" Kata perempuan itu dengan nada yang cukup grogi dan marah. Suara perempuan yang memecah keheningan dikala itu.
"Ehh maaf iyah, aku gak sengaja. Bukannya kamu duluan yang lompat? Dan kok kamu yang marah harusnya aku dong yang marah", kata cowok.
Mendengar perkataannya, ekspresi perempuan itu menjadi sangat lugu, polos dan anehnya lagi kok langsung diam tak bergerak sedikitpun.
"Kasihan juga iyah," pikirku.
"Kamu gak papa? Aku bercanda kok. Lagian kamu sih baper amat, baru gitu aja udah langsung dropp gitu, hehehhehe...", kata cowok sambil terkekeh.
Seperti mendapat kekuatan dan dorongan dalam hati, gadis itu langsung bicara dengan suara yang gugup bahkan hampir tak kedengaran. "Serius cuman bercanda kak?" Tanyanya.
"Kamu ngawur iyah, ngomong apa sih? Gak kedengaran nih", kata cowok. Dengan suara yang sedikit manja nan lembut gadis itu kembali mengulangi pertanyaannya.
"Kakak gak marah kan?" Bagai kilat yang menyambar dan petir yang menggelegar, cowok itu yang tadinya bercanda tiba tiba jadi luluh, merasa kasihan, ibah dan merasa bersalah. 'Kak? Merdu banget suaranya' bisiknya.
"Emm, iyah. Aku cuman bercanda kok tadi," kata cowok sambil melempar senyuman kecil di bibirnya.
"Horeeeee!" Jawab gadis itu sambil melompat lompat kegirangan. Seperti ulang tahun saja iya.
Mereka berdua saling tersenyum dan tertawa sambil berhadapan.
"Aku Radit Adijaya", kata cowok itu sambil menjulurkan tangan kanannya. Perkataannya membuat si gadis terkejut dan pada akhirnya gadi itu pun menjulurkan tangannya sembari menjawab "Aku, Naula Aprilia," diiringi senyuman khas dari sang gadis.
'Jadi nama gadis ini, Naula? Bagus juga namanya hehe...', bisik cowok dalam hatinya.
'Jadi nama cowok ini, Radit? Bagus juga namanya hehe...', bisik gadis itu dalam benaknya.
Keduanya saling tersenyum dengan tangan mereka masih berjabat tangan.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Tunggu Part 6 berikutnya!