Suara petikan gitar itu terdengar mengalun indah di telinga gadis manis yang sedang duduk di kursi panjang. Saat ini dia berada di area kampus, entah mengapa suasana kampus hari ini terasa sepi sampai terdengar suara gitar itu dan sayup-sayup suara lelaki menyanyi.
Sang gadis merasa tak asing dengan suara itu, karena penasaran dia pun melangkah mendekati sumber suara yang berada di balik pohon besar, disana ada seorang pemuda yang sedang memainkan gitarnya sambil bernyanyi, pemuda itu belum menyadari kehahadirannya karena dia bernyanyi sambil memejamkan mata menghayati lagu, lagu tentang kerinduan yang mendalam untuk seseorang entah siapa, si gadis yang seakan terhipnotis pun melangkah semakin dekat kearah pemuda itu sampai akhirnya dia mendudukkan dirinya di sebelah sang pemuda, pemuda itu merasa ada yang duduk disebelahnya pun membuka mata, cukup membuatnya terkejut namun juga terpesona akan ke ayuan wajah si gadis.
"Suara kamu bagus, aku suka" ucap si gadis sembari tersenyum membuat si pemuda tersenyum tipis
"Lo lagi, ngapain lo disini" ucap pemuda itu kembali datar, gadis itu mengernyit dan berpikir ngapain ya gue disini, kok gue nggak sadar 😅, "malah ngelamun, gue nanya ngapain lo disini?"tanya nya lagi
"Gue...gu.e hehe ngapain ya" bingung si gadis menggaruk jidatnya yang tak gatal
"Gaje banget sih lo"
"Enak aja gaje, gue cuma.. cuma ngedengerin lo nyanyi doang ko, emangnya nggak boleh" cemberut si gadis namun terlihat tampak semakin imut dimata sang pemuda. "Nah sekarang elo nya yang bengong, kenapa? terpesona ya sama gue" ucapnya menaik turunkan alis. Si pemuda hanya mengernyit mendengar penuturan yang sangat pede itu dari si gadis. Dia meletakkan tangannya di jidat si gadis lalu meletakkan tangannya tadi ke keteknya berulang kali, membuat si gadis bingung.
"Lo ngapain sih" tanya si gadis
"Pantes, panas, lo kayaknya demam deh mending ke uks sana"
"Lo kira gue sakit apa"
"Lo emang lagi sakit, udah ah mending gue pergi dari pada ketularan sakit lo" ucap si pemuda meninggalkan gadis itu.
***
Marsha terlihat sedang celingak-celinguk, dia bingung kemanakah gerangan Yuki, padahal mereka janjian ditempat yang sekarang Marsha duduki, dan lagi Yuki juga bilang kalau dia sudah sampai tapi kenapa dia nya nggak ada, kan aneh pikir Marsha. Tak sabar menunggu, Marsha pun mengambil ponselnya di dalam tas berniat untuk menghubungi Yuki, belum terlaksana niatnya sebuah suara memanggil namanya."Marsha, lo udah lama?"
"Udah dari 20 menit yang lalu kali kuy, lo dari mana aja sih? Katanya udah nyampe duluan taunya nggak ada di tempat, lo lagi ngebuntutin kak Al ya? Kalau gini terus mana bisa lo move on kuy, gue kan udah bilang sam....em.emm" mulut Marsha dibekap Yuki
"Ya elah Sha, timbang 20 menit doang, lagian siapa juga yang ngebuntutin kak Al, lo nya aja yang kelamaan jadinya gue jenuh nungguin lo" sahut Yuki melepas tangannya dimulut Marsha
"Trus tadi lo kemana?" Tanya Marsha lagi
"Gue cuma jalan-jalan bentar aja ko, oh ya El mana?"
"Tau tu anak katanya udah nyampe, tapi sampai sekarang gue belum ketemu sama dia" cemberut Marsha
***
Seorang pemuda sedang duduk santai di dalam kelas, pemuda itu memejamkan matanya sejenak karena merasa lelah dengan kegiatannya yang akhir-akhir ini mulai padat, apalagi sang kekasih yang selalu merengek meminta waktu untuk ditemani jalan-jalan dan lainnya, entah mengapa dia merasa samakin hari semakin jenuh menjalani hubungannya dengan sang kekasih yang tak pernah bisa mengerti dirinya, kekasihnya memang lah egois dan sekarang semakin bertambah egois apalagi semenjak dia jujur tentang masa lalunya semakin membuat kekasihnya overprotektif padanya.
Harusnya dia tak jujur saja pada sang kekasih kalau tau akhirnya begini pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN...balikan yuk
Fanfictioncuma kisah seorang gadis yang masih sangat mencintai mantannya