....

1.2K 115 2
                                    


Semoga banyak yang suka
Happy reading guys 😊

Berawal dari ketidak pedulian sang pria terhadap kekasihnya, membuat sang kekasih semakin hari semakin jadi saja kelakuannya untuk menarik perhatian sang pria sampai-sampai si pria jenuh....

***
Pagi ini terasa sangat berat untuk gadis yang sekarang baru saja menyandang status jomblo, dia merasa sangat malas untuk sekedar bangun dari tempat tidur, padahal hari ini ada ujian praktik olah raga dan dia harus hadir untuk menambah nilai olah raga nya yang memang kurang, penilaian itu berpengaruh pada kelulusannya nanti, ya gadis itu kelas XII sekarang, sebentar lagi lulus, ya kalau dia berhasil menaklukkan semua soal ujiannya. Seakan tak perduli pada kelulusannya nanti gadis itu masih saja bergelung dalam selimutnya setelah mematikan jam beker yang tadi berbunyi mengusik tidur cantiknya.

CEKLEK... terdengar suara pintu terbuka, nampak lah seorang pemuda tampan dari balik pintu menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan sang gadis.

"Kebiasan banget sih, untung sayang" gumam pemuda itu berjalan menuju tempat tidur berusaha membangunkan si gadis dengan cara lembut, mencubit pipinya, menepuk pelan pipinya, mengguncang bahu sambil bekata "hey kesayangan bangun, sayang bangun". Sang gadis tetap tidak mau bangun, si pemuda hampir frustasi dibuat sampai sebuah ide singgah di otaknya.

"KEBAKARAN...KEBAKARAN.....KEBA...

"Hah...mana..mana dimana man....

"hahahaha...hahaha....." pemuda itu tertawa melihat sang gadis langsung terbangun berkata mana dimana dengan tampangnya yang aut-autan, sadar dengan keadaannya yang dikerjai pemuda tampan disebelahnya, mendelik tajam langsung menerjang sang pemuda, karena belum siap dengan terjangan sang gadis si pemuda jatuh terlentang dengan posisi sang gadis men duduki perut si pemuda, kalau orang lain melihat posisi itu pasti akan salah paham ya sang gadis seperti wanita yang agresif

***
Di ruang makan terasa sepi tanpa kehadiran para penghuni yang memang belum berkumpul, hanya seorang wanita paruh baya yang masih awet muda sedang menata makanan diatas meja.

"Mi, anak-anak mana, kok pada belum ngumpul?" Tanya sang suami

"Teh Rina nginep dirumah temennya pi, kalau kevin lagi bangunin si adek"

"Pagi mi pi" ucap kakak beradik kompak

"Kok lama banget sih sayang banguninnya?"

"Nih mi si dedek yang tidurnya kayak kebo mi" ejek si kakak

"Aa mah gitu sama aku, masa tadi adek dibangunin pake teriakin kuping adek sih mi"adu si adek pada mami

"Ya itu juga salah kamu kali dek dibangunin baik-baik nggak bangun-bangun"

"Tapi nggak gitu juga kali ka banguninnya"

"Kamu ya...

"Sudah-sudah, mendingan sekarang kalian makan jangan malah ribut nanti terlambat"ucap papi tegas menghentikan perdebatan kakak beradik itu

"Mi teh Rina mana Kok nggak keliatan?"

"Teteh kamu nginep dirumah temennya dek, sudah kalian cepet makannya nanti telat lagi"

***
Dikamar yang tak begitu ada dua orang gadis yang sedang asyik berbincang

"Rin, lo yakin kita bakalan berhasil kali ini"

"Yakin gue Nis, lo tenang aja usaha kita pasti bakalan berhasil" ucap Rina penuh keyakinan

"Gue harap sih usaha kita kali ini nggak bakalan gagal lagi ya Rin, udah dua kali kita coba dan ini yang ketiga"

"Lo tenang aja Nis, kan ada pepatah yang mengatakan kalau kegagalan itu adalah sukses yang tertunda, lo percayakan sama gue"

"Eleh percaya sama lo mah musrik tau"

"Iya juga ya,

"Hahaha... lo emang sahabat terbaik gue Rin walaupun lo beda sendiri dari adek-adek lo, tapi gue sayang banget sama lo, gue percaya kok kita bakalan sukses kali ini"

"Aaaa... lo juga sahabat terbaik gue Nis, semoga lo jadi adek ipar gue ya" ucap Rina memeluk Anisa

"Amin.... eh kayaknya ada yang salah deh sama doa lo"

"Dimana salahnya coba? Udah lah Nis gue tau kok lo naksirkan sama adek cowok gue"

"Ya iya lah adek cowok lo, masa iya gue suka adek cewek lo"

"Nah kan ketahuan, cie..cie...gue setuju kok"ucapan Rina membuat pipi Anisa memerah malu sekaligus senang karena mendapatkan restu dari sahabatnya.

***
Sekolah sudah terasa ramai karena memang bel masuk sebentar lagi akan berbunyi, sedangkan dua sahabat baru saja memasuki gerbang sekolah,

"Kuy lo kenapa sih dari tadi bengong aja?"

"Nggak pa-pa kok sha"

"Gue kan udah bilang sama lo, kalau ka Al itu cuma main-main doang sama lo,

"Enggak sha, dia itu cinta banget sama gue...

"Kalau dia cinta pake banget sama lo nggak mungkin kan kalau dia mutusin lo gitu aja"

"Itu karna gue yang salah dan gue ju...

"Kuy berenti nyalahin diri lo sendiri, dan sekarang lo harus move on, inget kuy masih banyak cowok yang naksir sama lo, jangan sia-sia in perasaan lo buat cowok yang nggak pernah peduli sama lo" ceramah Marsha, dan kalian tau mereka bicara sambil berjalan yang tak jarang membuat siswa lainnya menoleh karena ucapan Marsha yang menggebu-gebu memperingatkan Yuki.

"Sha udah dong ceramahnya, malu tau diliatin orang, lo  nggak mau kan klo sampai Ali liat lo kayak gini, entar dia ilfeel lagi sama lo" bisik Yuki pada Marsha, sadar apa yang di ucapkan Yuki itu benar dia pun diam seketika tapi kepalanya celingak-celinguk seperti mencari seseorang

"Lo ngapain lagi sih Sha, pakai celingak-celinguk segala bikin malu aja lo"

"Ya gue nyari Ali lah ki, gue  kan nggak mau imej gue jelek didepan gebetan gue"

"Eleh emangnya si Ali mau sama lo"

"Ya mau lah, klo dia nggak mau bakalan gue jaran goyang dia gampang kan"

"Busyettt dah sadis bener ya lo"

"Biarin yang penting Ali jadi milik gue"

" boleh juga tu di coba ya, eh sha kapan lo bakan jaran goyang si Ali, gue ikut ya gue juga mau buat kak Al"

"Nggak gue nggak mau ngajak lo kalau yang mau lo guna-guna itu kak Al"

"Yah kok gitu sih"

"ganti dulu cowoknya baru gue ajakin lo" ucap Marsha berlari meninggalkan Yuki.

"Asem bener gue punya sohib, malah ditinggalin lagi" gerutu Yuki mengejar Marsha.

***
"Kuy, lo yakin nggak mau gue anter pulang" tanya Marsha mengkhawatirkan sahabatnya

"Yakin 1000% deh sha, lagian kan lo mau jemput nyokap lo juga kan di salon"

"Iya sih, tapi kan bisa nganterin lo dulu"

"Nggak perlu Marshaku sayang, nanti tante kelamaan nungguin lo nya, lo tenang aja gue udah biasa pulang sendiri kok...

"Ya gue tau, tapi perasaan gue kali ini nggak enak kuy, gue takut lo kenapa-napa"

"Lo lebay banget sih sha, gue janji nanti gue bakalan telpon elo, ok"

"Ya udah deh, tapi lo janji bakalan nelpon gue (Yuki mengganguk) gue pulang dulu Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"
Sebenarnya Yuki juga merasakan perasaan seperti Marsha, tapi dia tidak ingin merepotkan sang sahabat, ini sudah biasa terjadi Marsha memang punya insting yang kuat kalau menyangkut Yuki dan itu selalu benar, tapi Marsha berharap feelingnya kali ini salah, semoga.

Ya semoga, semoga kalian suka.....

MANTAN...balikan yukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang