2nd : Kenyamanan

7.2K 1.2K 66
                                    

Disclaimer : Seluruh Dunia Sihir beserta karakter-karakternya milik 'JK.Rowling', alur cerita ini milik 'babyvfan', aku cuman penranslet amatir yang suka cerita ini trus coba aku transletin, semoga sukaaaa~

-----------------------------

Saat Draco berumur tujuh tahun dia memutuskan kalau kehidupan itu tidak adil. Kehidupan nyata tidak lah seindah cerita dibuku yang selalu Peri Rumah ceritakan padanya sebelum tidur.

Kehidupan bahkan tidak sehebat yang Draco bayangkan, mengikuti kepercayaan ayahnya kalau kehidupan itu adil bagi siapapun yang lahir dari keluarga yang kuat, terutama bagi mereka yang cukup beruntung lahir dari keluarga Malfoy.

Draco sudah belajar kalau kehidupan tidaklah se-adil yang ia kira. Kehidupan itu jahat. Buruk. Dan bisa menjadi kejam bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang tidak pantas menerimanya.

Kalau hidupan itu adil, maka Draco pasti diizinkan memakan semua makanan manisnya tanpa merusak nafu makan atau pakaian yang ia kenakan.

Kalau hidupan itu adil, maka Draco dan Harry pasti sekarang sudah diperbolehkan melakukan sihir, mengeluarkan beberapa mantra dari tongkat mereka, mengejar satu sama lain menggunakan sapu terbang, tanpa perlu menunggu sampai berumur sebelas tahun.

Kalau kehidupan itu adil, maka sahabat terbaik juga salah satu keluarga terbaik yang pernah Draco kenal tidak akan meninggalkan dirinya dan anak mereka sendirian didunia ini.

~/**\~

Sepertinya baru kemarin, Draco digendong paksa oleh Peri Rumah ke atas tempat tidurnya karena dia tidak mau tidur.

Draco selalu memikirkan janji yang sudah Paman James katakan, kalau dia akan mengajak Draco juga Harry ke salah satu toko favoritnya, dimana dirinya dan Harry bisa mendapatkan tongkat sihir.

Pikiran Draco terhenti saat teriakan kencang memotong kesunyian seperti sebuah pisau datang dari kamar dibawah.

'Terdengar seperti suara ibu.'

Bertekad untuk mengetahui apa yang terjadi, Draco beranjak dari atas kasurnya menuju ruang lukisan, dimana kedua orang tuanya sering menghabiskan waktu berdua setelah makan malam. Setelah sampai, Draco menunduk dan menempelkan kupingnya di dekat sela pintu bagian bawah.

Walaupun suara dari dalam sedikit teredam, Draco cukup bisa mendengar beberapa kalimat yang membuatnya menambahkan daftar kenapa kehidupan itu tidak adil.

James, Lily. Meninggal. Harry. Diserang tapi selamat.

Dia-yang-namanya-tidak-boleh-disebut, sang Pangeran Kegelapan yang diaggungkan karena kekuatan dan warisan darah yang dia miliki. Satu cerita yang dulunya Draco pikir hanyalah sebuah legenda karangan belaka yang dibuat untuk menakuti anak-anak, datang ke rumah keluarga Potter.

Sepertinya, keluarga Potter punya sesuatu yang Pangeran Kegelapan inginkan. Keluarga Potter bukanlah keluarga yang mudah menyerah dan Pangeran Kegelapan bukanlah orang yang suka dibantah.

James adalah penyihir hebat, sangat berbakat dengan tongkatnya. Tapi dia bukan lawan yang pantas untuk seseorang seperti Pangeran Kegelapan. James dibantai sampai habis. Lily dibunuh langsung dengan mantra pembunuh yang mengenai dadanya, saat melindungi Harry.

"Dia membalikkan kutukannya, Lucius." Kata Ibunya, keheranan. "Mantra pembunuh itu menembus Lily dan mengenainya, tapi dia tidak jatuh. Kemudian, entah bagaimana, dia membalikkan kutukan itu pada-nya."

Five Stages Of Kissing [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang