Before reading this story, please check alzheimer ft. winwin - 0.5
And please give a star and comment when u like with that scene
↪📍↩"Manggil koko lagi gue smackdown lo."
Gue terbangun dari tidur gue karena suara telpon.
Bukan alarm, jelas-jelas ringtone alarm gue itu suara ayam. Ini malah kesetel lagu kesukaan gue, Lemonade dari Jeremy Passion.
Gue ngucek mata gue sebelum ngambil hp, terus ngeliat nama yang nelpon gue pagi-pagi.
"Renjun?" muka gue yang ngerut karena abis bangun tidur jadi semakin ngerut.
"Halo, Ren-"
[ SELAMAT PAGI NENG - ]
Tutt!
Gue naruh hp gue dan langsung bangun dari posisi baring. Ngurek-ngurek telinga gue, semoga aja ngga apa-apa.
Ya Allah salah apa gue yang cetar membahana seperti mantan Anang Hermansyah ulala gini punya sepupu kayak Haechan si malika biji atom hitam.
Heran.
Gue keluar dari kamar gue. Menatap ke kanan dan kiri sebelum keluar dari persembunyian gue dan mencari tempat persembunyian baru.
"Eh neng-"
"WANJAYY YALAHAULAHIMINDZALIQ!"
Gue lompat dari tempat berdiri gue dan mendarat sepersekian detik kemudian dengan aman.
Gue menatap laki-laki yang menjadi pelaku terciduk gue dengan tatapan kesal.
"LO NGAPAIN DISINI LAGI SI MALIKA?!"
"Ya Allah sensi banget sama dede ecan, heran." Haechan masang muka sedih.
Ya ganteng sih, tapi skip dulu gue gamau jadi complex gegara manusia satu di depan gue ini.
Ya kalo dikasi modelan Renjun mau gue.
"Kok jijik anjir?" kata gue, sambil ke bawah.
Haechan ngikutin gue, "Ayo jalan-jalan kak!"
"Kemana?"
"Dufan!!!"
Plak!
"Congor lo dufan. Gue baru sembuh juga!"
»😞«
Karena si Haechan maksa, Mark sama Renjun juga udah kerumah buat jalan-jalan sama gue, akhirnya gue ikut sama mereka bertiga.
"Kok bisa putus sih Jun?"
Ya, sekarang kita perjalanan, Mark yang nyetir. Dan Haechan antusias denger curhatan si Renjun yang katanya putus dari pacarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
alzheimer 2 ft. winwin
Fanfiction"kamu belum tau perjuangan aku sampe aku ada di titik ini."