Malam adalah hari yang tepat untuk aku menuliskan rangkaian puisi atau membaca. Tapi tidak untuk saat ini, aku disibukkan dengan tugas lagi. Bagaimana tidak, aku dihukum oleh dosen sinting sejak siang tadi.
Untung dia memberi keringanan tugasku. Aku penasaran, siapa dosen itu sebenarnya, disaat aku berada didekatnya. Ada perasaan aneh yang muncul begitu saja, seperti ikatan.
Dring dring
"Ish, siapa yang menelponku disaat seperti ini" gerutuku. Aku mengangkat telepon yang sedari tadi aku genggam, tetapi tak kunjung terdengar orang yang menyahut, nomor tidak dikenal. Siapa yang meneleponku.
"Halo?"
"..."
"Halo" aku mulai sabar, mungkin orang iseng.
"Kalau tidak menjawab, aku akan matikan telepon ini!"
"Tunggu!"
Huft.. menjawab juga ternyata.
"Siapa ini?" Tanyaku.
"Aku.. aku"
"Ck.. siapa!?" Tanyaku kesal.
"Romeo"
"Romeo?" Tanyaku bingung, siapa romeo?
"Ya, anggap saja begitu"
"Kau ini bicara apa?" Aku mulai bingung dibuatnya.
"Anggap saja namaku romeo" katanya.
"Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya tentang namamu"
"Aku tidak bisa, dan tidak yakin" ucapnya, terdengar seperti ada nada sedih.
"Kenapa?"
"Karena, belum tentu kau akan mengenalku. Karena itu aku tidak bisa mengatakannya dan aku tidak yakin setelah aku mengatakannya kau akan mengenalku"
"Kau ini stalker.. jangan menghubungiku!"
Aku menutup telpon dengan geram. Dan melempar kasar ponselku ke atas kasur, tapi setelah itu, aku dibuat beku. Ya bagaimana. Suara aungan serigala, ya serigala. Terdengar jelas dihalaman rumahku.
"Ya tuhan, aku bisa mati dimakan olehnya. Kenapa aku jadi sial sekali"gumamku takut. Aku tidak berani untuk melihat ke arah halaman rumah belakang.
Dan memutuskan untuk tidur dalam posisi didalam selimut untuk sembunyi.
°
°
°
°
°"Aaaaaaaakh!"
"Ini apa!?"
Sejak aku bangun dari tidur, memang terasa sangat aneh pada leherku. Seperti pegal, dan perih. Dan setelah sehabis mandi, betapa terkejutnya saat melihat ada warna merah di leherku.
"Astaga! Ada apa ariane?" Tanya anna.
"Ann.. lihat ini! Ada apa dengan leherku?" Aku takut, dan memperlihatkannya kepada anna.
"Ya tuhan, siapa yang melakukan itu padamu. Apakah ada orang yang masuk kedalam kamarmu semalam?" Tanya sambil menuntunku duduk di tepi kasur.
"Tidak ada, semalam aku sedang mengerjakan tugas hukumanku" aku meringis sangat anna menyentuh leherku.
"Pelan-pelan ann.. itu sangat perih" lirihku.
"Jadi siapa yang melakukannya?" Anna bingung.
"Ann, semalam ada orang yang tidak kukenal menelponku. Dia berkata namanya adalah romeo, tetapi sebenarnya itu bukan namanya. Aneh bukan" kataku.
"OMG! Mungkin dia orangnya!" Teriakan ann, membuat telingaku berdenging.
"Ann!"
"Maaf. Tapi kau tau kan apa nama yang ada di lehermu itu?" Tanyanya.
"Tidak, memangnya apa? Aku baru pertama kali melihat ini. Aku takut ada serangga yang melekatkan racun dileherku"
Pernyataan yang aku katakan membuat anna tertawa. "Ariane, demi apa kau tidak tau namanya"
"Aku memang tidak tau ann, memangnya apa?" Tanyaku.
"Itu namanya kissmark"
"Ha?" Aku bingung. Apa itu kissmark?
"Ya tuhan ariane.. sudahlah lupakan lebih baik kau memakai mantel yang lehernya bisa menutupi warna merah itu. Kau pasti ada kan?"
"Iya ada"
***
Mahasiswa dikelas tidak ada lelahnya membuatku terus berpikir. Apanya yang tidak, mereka menjodohkanku dengan dosen sinting itu, aku harus berpikir bagaimana caranya menjawab dan membuat mereka semua yakin.
Hanya sebuah foto saat aku sedang dihukum oleh dosen sinting. Dosen itu memfotoku tetapi aku tidak menggubrisnya, dan para mahasiswa malah semakin heboh dan menjodohkanku dengan 'dia'.
"Apa kalian sudah puas dengan acara jodoh-menjodohkannya?" Suara tegas nan dingin itu membuat para penghuni kelas diam, dan kembali dimana tempat mereka duduk.
"Selamat p-pagi mr. Ar" seru kami.
"Selamat pagi, mrs. Kleantha apakah kau sudah mengerjakan tugas dariku?" Tanyanya.
"Sudah" jawabku dengan malas.
Dia menyuruhku untuk mengumpulkannya, matanya tak pernah lepas sedikitpun untuk menatapku. Aku yang menyadarinya terasa risih akibat ulahnya.
"Bisakah mr. Ar tidak menatapku seperti itu.. aku terganggu" bisikku, agar tidak terdengar oleh penghuni kelas.
"Tidak bisa" jawabnya santai.
"Kenapa!?" Kesalku.
"Karena terlalu indah untukku pandang.. sudah seperti candu, selalu menjadi canduku. Disaat kau.." ia menggantungkan ucapannya dan berhasil membuatku penasaran.
"Apa? Lanjutkan?"
"Dan disaat kau tidur.." lanjutnya.
Deg
Maksudnya? Disaat aku tidur?
"My lady "
'Perasaan ini? Aneh. Perasaan yang aneh' batinku.
My story.
Penulis : miracoulus_Maaf untuk chapter yang ini memang pendek, tapi akan diusahakan untuk chapter selanjutnya diminimalkan sedikit panjang. Jangan lupa untuk memberikan 🌟 dan coment, semoga cerita baru ini membuat kalian tidak bosan untuk terus membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
your alpha
Fantasypertemuan antara dunia nyata dengan dunia yang hanya dianggap oleh semua orang adalah sebuah dongeng atau cerita. mengisahkan sebuah kisah, seorang gadis yang mengukir cinta dengan laki-laki berbangsa serigala. ardolph allardaldrich, memiliki sebuah...