2

87 7 0
                                    

"Maklampir, ini gimane? Kok punya gue gak seimbang hasilnya?"

"Eh curut, gue bukan guru privat lo ya, jadi jan manja dan pikir pake otak dikit!" Sahut Sinta ketus.

Rama merebut standbook milik Sinta lalu menyembunyikannya di belakang punggung.

"E-eh ... Apa-apaan sih, gue teriak tante Ami nih ... "Ancamnya.

"E-eh nih gue balikin" Rama menurut karena takut Sinta mengadu pada mamanya.

"Siipp pacar yang baik ... "Pujinya sambil menepuk pelan puncak kepala Rama.

Selama Sinta tinggal dirumahnya, Rama tidak berani macam-macam takut diadukan ke mama Ami. Rama tidak sebodoh itu membiarkan uang sakunya melayang jika berlaku kurang ajar terhadap maklampir yang berstatus sebagai pacarnya.

Rama mendengus kesal karena tidak bisa mengerjakan soal Akuntansi.

Rama mulai memegang HP nya membuka aplikasi Instagram ...

"Waw!!"kejut Rama, sontak membuat Sinta menoleh.

"Apasih lo curut ngagetin gue aja!"tukas Sinta.

"Lihat! Gue dapat follback dari adek kelas inceran yuhuuu ... "Rama bersorak

"Adek kelas yang mana?"tanya Sinta datar.

"Ituu, lo pernah liat gak?"

"Gak!"

"Gue belum selesai cerita, maklampir, denger dulu ... "Cibir Rama. "Waktu itu kita lagi kencan, lo liat cewek yang nabrak lo trus lo marah mencak-mencak kek orang kesurupan?"

"OOOALAH, si BIJI CABE?" Pekik Sinta.

"Ho'oh yang itu, cantik bet. Namanya DI-VI-A bukan biji cabe ... " Rama nyolot.

Rama melihat foto-foto di akun Instagram milik adek kelasnya yang bernama Diviaa itu.

Sinta mencebik.
"Huh, cantik darimana? Cantik juga pembantu elo tuh bi Sustri ... " Sinta menatap Rama horror "dan lebih cantik gue sepenuhnya"

"Cantik elo sih, kalo yang liat orang rabun"

Pletakk

Rama berhenti bicara, ia jaga-jaga khawatir Sinta akan menyerangnya dengan brutal.

"Besok gue mau nembak dia ... "Ucap Rama.

Sinta kembali mengerjakan tugasnya dengan ekspresi datar.

"Menurut lo gimana?"tanya Rama setelah melihat Sinta tanpa reaksi.

"Lo bisa dapet gue aja udah untung, secara gue cantik, otak cemerlang dan mau sama lo yang buruk rupa serta otak tidak memadai ... "cerocos Sinta dengan sombong.

Sinta memang banyak bicara, begitulah kegiatan mereka, berdebat sepanjang hari.

"Lo pacar gue bukan? Gitu amat ngejelekin gue ... "

"Dengar ya Ramadhan Altair, kalo bukan karena perjanjian itu gue juga gak mau pacaran sama elo!"

"Dengar ya Sinta Syafiyah ... Gue juga merasa gitu, jadi jangan belagak seperti korban, karena disini guelah korbannya, gue harus berpacaran dengan lo selama 10 bulan ini, semoga 2 bulan berikutnya Tuhan masih memberiku kekuatan ... "cerocos Rama dengan mimik wajah menghayati peran sebagai korban.

"Hahaha, lo bercanda?"Sinta mulai tersenyum licik.

Sejurus kemudian Sinta mendekat kearah Rama, mendekat hingga menyisakan sedikit ruang untuk Rama bergerak. Wajah Sinta mulai menghapus jarak dengan Rama, mereka bersitatap dengan jarak beberapa cm.

Crazy Couple (Rama Sinta) On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang