4- Bekal

19 8 3
                                    

Jelang pagi ini terasa sangat dingin, membuat seorang gadis bertubuh mungil itu malas untuk beranjak dari tempat tidurnya

Toktoktok 
Sumber suara dari pintu kamar chika

"masuk" lirik chika dengan suara pelan

"bangun sayang,sekolah" sambil membuka pintu

(Cie sayang, pacarin lah) eh salah salah maff ya ,lanjut

"pagi ini dingin sekali ibu..cika masih ingin tidur" chika dengan menutup bantal

"chika kamu gak boleh malas dong" jawab ibu

"malas sekali rasanya untuk bangun tapi chika sudah kangen berat sama hardan chika ingin sekali bertemu hardan hari ini."  gumam chika dalam hati

"bu" tanya chika semangat

"iya chika" sambil mengelus puncak kepala chika

"bu,chika mau bangun asalkan ibu mau masakin chika enak hari ini untuk bekal" jawab chika menatap ibu nya

"iya chika nanti ibu masakan yang spesial buat kamu,memang nya kenapa kamu tumben bicara seperti itu?" jawab ibu heran

"ya ibu mau tau aja nih heheh pasti nanti ibu tau sendiri kok" sambil tertawa lega

"yaudah sana mandi nanti telat" suruhnya ibu

"ok" sambil menunjukan sebuah jempol

06.10am

Chika pun bersiap untuk berangkat sekolah  dan langsung berangkat sekolah dengan membawa bekal yang tadi ibu nya janjikan, seperti biasa chika berangkat dengan kendaraan umum (angkot)

---

Tiba di sekolah chika bersiap siap untuk mengeluarkan makanan nya itu dan lanjut pergi ke kantin untuk bertemu dengan hardan ia tau pasti hardan sekarang sudah ada di sana.

Chika pun langsung beranjak ke kantin dengan semangat

"semoga hardan suka dengan masakan ibu chika"  gumam chika dalam hati

Dengan muka yang ceria nya dan senyuman yang manis membuat teman teman nya merasa aneh melihat nya

"ih tuh anak kenapa sih senyum senyum sendiri kya orang gila" bisikan yang terdengar dari chika namun chika tidak mengubris nya

Dari kejauhan chika melihat hardan duduk di kantin yang fokus dengan ponsel nya dan menggunakan headset nya itu.
Dan chika pun segera menghampiri hardan

"Hai hardan" dengan senyuman manis chika

" oh iya ,hardan kan pakai headset bagaimana bisa dia mendengarnya" desis chika pelan.

Chika pun langsung melaibai lambai kan tangan nya ke depan hardan dan hardan pun menengok ke chika sebentar dan langsung kembali fokus dengan ponsel nya

"Hardan!!chika dari tadi tuh manggil!" chika sambil menggebrak meja yang ada di depan hardan membuat hardan terkaget.

"hah" jawab hardan sambil melepaskan headset yang ada di telinganya itu.

"Hardan ini ada bekal dari ibu chika dimakan ya" sambil tersipu malu

" coba sini gua liat" jawab hardan cepat

"hah serius hardan mau bekal dari chika aaaaaa maksih ya hardan ganteng" teriakan chika jadi pusat perhatian banyak orang disitu.

Hardan pun membuka bekal nya dengan muka datar nya ,ya siapa lagi kalau bukan hardan yang memasang muka datar

"hah!!!!" sorak hardan sambil melongo

"hardan ke..ke.kenpaa..gak suka ya" dengan memasang muka kecewe.

"lo kira gua kucing apa di kasih tahu sama sayur asemmmm!! Sorry ya gua gak level sama makanan kotor gini,dan sekali lagi ya lo jangan pernah ganggu hidup gua lagi, ngerti!!" bentak hardan.

Lika yang melihat hardan memaki chika langsung tersenyum sinis.

"a..har..hardan maafin chika,chhi..chika gak bisa beli makanan mahal bu..buat hardan"
"ta..tapi chika yakin masakan ibu chika enak kok" chika yang menundukan kepala nya, ia merasa ingin menangis sekrang tapi chika melihat sekitar yang jadi pusat perhatian gak mungkin chika menangis di depan banyak orang.

"Minggir lo" hardan yang sedikit kasar menyenggol pundak chika sampai sampai chika ingin terjatuh.

"Hardan jangan tinggalin chika" tidak tahan lagi chika pun menangis.

Mia yang melihat chika sedang menangis ia pun menarik chika untuk meninggal kan kantin itu.

"sudah chika jangan nangis lagi ayok kita kekelas tenangin pikiran lo"sambil menarik chika untuk mengikutinya.

"mungkin mengucapkannya nya jauh lebih biasa saja tapi ,mendengarkan jauh lebih sakit apa yang telah dibicarakan"
---

"Hardann!!" panggil seorang cewe dari belakang, siapa lagi kalau bukan lika penggemar berat hardan.

"cobaan apa lagi ini tuhan!" desis hardan dalam hati.

Hardan pun melanjutkan jalan nya tidak memperdulikan panggilan lika.

"ih hardan nyebelin banget si,hm tapi gpp setidaknya gua udh puas dengan sikap hardan ke chika tadi, otomatis gua bakal punya peluang besar buat dapetin hardan ,ya walaupun hardan masih bersikap dingin sih sama gua ah bodo amat lah" lika yang berhenti mengikuti langkah hardan

Hardan yang melanjutkan jalannya dia tidak berniat untuk kembali ke kelas tetapi dia malah cabut ke lapangan basket indoor nya itu karna dia tau pasti kalo ke kelas bertemu dengan wanita resek itu.

Tringtringtring

Bel masuk sekolah sudah bunyi dan siswa siswi pun beranjak meninggal kan kantin.

***
Gak tau kenapa deg degan pas mau publis cerita ini soalnya gak tau ini mengesan kan apa gak ,semoga mengesankan ya aminn:)

Oh iya jangan lupa vote dan comment ya

Kalau kalian punya ide kata kata yang bagus boleh dong shering sedikit heheh:D

CHIKAHARDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang