3

46 3 3
                                    

"Woy!"

Dengan langkah malas, Renjun memasukki kamar Aluna yang selalu rapi dan wangi. Cowok itu langsung melempar bantal yang mengenai kepala Aluna. Aluna yang tengah berbaring hanya melirik sinis.

Renjun meringis sembari ikut membaringkan tubuhnya di kasur empuk milik Aluna. Lelah. Sepulang latihan futsal, Renjun mandi dan setelahnya langsung menuju rumah Aluna.

Aluna sibuk bermain ponsel sedari tadi. Mengabaikan Renjun yang sekarang menatap kesal pada Aluna. Jadi, Renjun dikacangin?

"Lun," panggilnya.

"Hm," sahutnya dengan ogah-ogahan.

"Bantuin gua push rank. Rank gua jadi turun gara-gara kemarin kaga sengaja AFK."

"Males. Ntar juga kalah. Lo, kan, noob."

Mulut Aluna lemas banget. Pengen rasanya Renjun sumpal pake cabe.

Namun, karena kali ini dia yang meminta tolong pada Aluna, ia hanya bisa menahan kekesalannya. Tentunya dengan senyum pepsodent.

Dengan cekatan, ia langsung merampas ponsel milik Aluna, keluar dari aplikasi yang sedari tadi selalu menjadi fokus Aluna dan beralih pada game Mobile Legend. Baru, setelahnya ia kembalikkan dan ia ikut login game dengan ponselnya. Walaupun Aluna sedang malas bermain, ia juga tak bisa menolak. Lagipula, ia belum bermain hari ini.

...

"Karena lo udah bantu naikkin tiga bintang, gua bakalan masakkin makanan request dari lo," ujar Renjun seraya berjalan memasukki dapur.

Aluna menyusul di belakangnya. Ia memandang sebentar pada Renjun, lantas langsung membuang muka.

"Gak menarik."

Renjun berhenti, memandang sebal pada Aluna, "hargai usaha gua napa, sih!"

"Ya," balas Aluna ogah-ogahan. Ia pun mendudukkan bokongnya di kursi, sementara Renjun membuka lemari pendingin.

"Wih, lagi lengkap banget, ya, bahan masakannya. Lo mau makan apa?" Tanyanya sambil sibuk memilih antara daging ayam atau nugget yang akan ia goreng.

"Mmm..."

Aluna sok mikir keras.

"Enaknya apa, Lo?"

"Gak tau. Buruan, dah!"

"Mmm... mangga goreng?"

"Request-an dari lo kayaknya enak banget, deh, Lun," ujarnya sambil tersenyum setelah mengambil pisau.

Aluna hanya memutar bola matanya malas. Dikiranya, Aluna takut? Iya, sih.

"Cepet! Mau makan apa?!" Tanya Renjun dengan kesal.

"Mmm..."

"Sayur..."

"Apa? Bayam? Kangkung? Toge? Wortel? Labu? Apa pare?"

"Mangga," lanjutnya sambil cengengesan, "sayur mangga!"

"Lun! Mama pulang—eh Renjun udah dateng? Kebetulan, Mama tadi mampir beli sate."

Mama Aluna yang baru pulang bekerja langsung menuju dapur dan menaruh bungkusan berisi sate di meja makan. Aluna menghapirinya dan langsung menyambar bungkusan tersebut.

Zelo sibuk elus dada. Bersyukur tidak jadi buat sayur mangga.

"Toko yang jual satenya gimana, Ma? Bersih gak? Gak ada kecoa atau tikus, kan, disana? Terus, bersih, kan? Luna gak mau makan makanan kotor," ujarnya panjang lebar sambil membawa piring yang ia ambil dari rak.

-Aluna-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang