02 ~ Gosip

48 6 6
                                    

Gosip
Cinta Rembulan


Tringgg.... Tringggg.... Tringgggg....

Bel istirahat pun berbunyi
Kelas pun mulai ribut
Ada yang ke kantin,ada yang ke taman dll.

Biasanya kelas akan sepi saat istirahat
Dan kemudian...

Kelas mulai sepi,
Tidak ada orang lain di dalam kelas kecuali aku dan Langit.

//canggung//

Tiba-tiba Toni datang

Toni: " Ngit kenapa kamu ada di sini? Dan lagi kenapa kamu sama dukun ini sih? "

Toni: " Hey, dukun! Kamu ngapain langit hah?! Pasti kamu lagi
guna-gunain langit kan?? Karena kamu suka sama langit! "

Mendengar perkataan Toni tadi, aku jadi sakit hati.

Ditengah-tengah hinaan Toni yang dia lontarkan kepadaku, Langit langsung berkata dengan tegas

Langit: " Toni!!!... Bulan gak
ngapa-ngapain aku, kamu gak boleh ngomong kayak gitu Ton... "

Toni menyela

Toni: " Kamu gak tau apa-apa Ngit, kamu itu udah di guna-guna!...
Kamu pasti gak akan menyadarinya!"

Seketika hatiku makin sakit mendengar perkataan Toni, aku langsung melarikan diri dari kelas,sambil menangis dan memarahi diriku sendiri.

" kenapa aku diberi anugrah seperti ini?  Kalau ini membuatku sakit... Mendingan Tuhan gak memberikan aku anugrah seperti ini!"
//hiks hiks hiks//

Tak lama kemudian
Aku merasakan ada yang mengikuti ku dari belakang, aku melirik kebelakang, dan rupanya itu adalah Langit.

Langit: " Hey, bulan... Tunggu aku
Kenapa kamu menangis "

Aku berhenti berlari dan menangis sambil mengelap air mataku.

" Kenapa kamu mengikuti ku,
aku tidak perlu teman,
aku tidak perlu teman untuk menambah kesedihan ku... "

Langit: " Aku ingin menjadi temanmu, jangan nangis donk bulan, entar hilang loh cantiknya."

Kata Langit untuk menenangkan hati ku

Karna perkataan dan sikapnya yang dia tujukkan aku pun mulai tersenyum kecil.

Langit: " Nah, gitu donk. Kamu harus selalu tersenyum, kalau kamu senyum kamu makin cantik."

Tringgg.... Tringggg.... Tringgggg....

Bel masuk pun berbunyi
Kami pun segera masuk ke kelas
Dan belajar seperti biasanya.

Saat pulang sekolah
Seperti biasa aku pulang kerumah dengan berjalan kaki

Tapi lagi-lagi aku merasa ada yang aneh

Sepertinya ada yang mengikutiku dari belakang, dan ternyata itu ada lah Langit

"Kenapa kamu mengikuti ku?"

Langit: " Aku pulang memang lewat sini kok"

"Ohh, baik lah"

Langit: " Ngomong-ngomong, kamu juga belum menjawab pernyataan ku tadi siang"

"Pernyataan apa?"

Langit: "Jadi teman mu"

"Hmmm?"

"Sudah lah, jangan mengikutiku lagi, aku mau pergi ke toko untuk membeli pesenan ibu tadi"

Langit: "Biar aku temani"

"Tidak usah aku bisa sendiri"

Langit: "Gak baik loh meninggalkan seorang perempuan sendirian"

Sebelum dia berbicara lagi
Aku berlari dan meninggalkannya, kemudian aku masuk kedalam toko untuk membeli pesenan ibu.

Tapi aku benar-benar tak menyangka, dia bakalan mengikutiku dan bilang hal itu tadi


Cinta Rembulan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang