Kebenaran

19 7 1
                                    

Aku bahagia semuanya terungkap, setidaknya aku masih memiliki kesempatan memilikimu.
-Samuel Sintaro-

👑👑👑

"Seharusnya kakak tidak perlu mengungkapkan kebenaran ini."Ucap kakek Widson didepan pintu kamar kakek Arta. Rupanya dia mengikuti kakek Arta, dari gelagatnya sungguh membuatku curiga.
"Aku tidak akan membiarkan anak cucuku dibantai oleh keluargamu Widson, hanya karena kau menaruh dendam kepadaku dan kau mengambil jalan lain untuk menghancurkan keluarga dan keturunanku." timbal kakek Arta tenang namun tersirat ketegasan dibaliknya.
"Sampai kapanpun aku akan setia pada aturan nenek moyang. Seharusnya kau tidak menyandang nama luwis setelah kau menentang aturan yang dibuat dengan tegas. Harusnya akulah yang menjadi pewaris tahta keturunan Luwis."ucap kakek Widson lalu pergi dari tempat itu.

🌷🌷🌷

Malam kian larut. Suasana kediaman Arta telah sepi. Namun, kesepian ini tak berlangsung lama.

🌷🌷🌷

"Selamat tidur Rossa"Rose bicara pada dirinya sendiri.  Matanya sudah mulai terpejam, namun tiba tiba... "tokk... Tokk.. Tokk.." suara ketukan dipintu balkon kamar. Dengan penasaran Rose bangun dan melihatnya.

"Hahhh.."tubuhnya tersentak ketika Rose menyingkap gorden yang menutupi pintu.
Tubuhnya lemas dan mundur beberapa meter.
"No.. No.. No.. Its me Same Rose" Seseorang bertopeng itu berbicara lalu membuka topengnya, dan itu adalah Same. Rose menutup mulutnya tak percaya.

"Same, ada apa? Kenapa tidak lewat pintu depan? "tanya Rose sambil membuka pintu,lalu keluar untuk menemui Same.
" Sorry tapi ini gawat darurat..  Lo harus ikut gue sekarang..  Ya? "ucapnya dengan tatapan memohon.
"kemana? Ini sudah terlalu malam, malah hampir pagi same."
"Ini penting Rossaline, tak bisa dibantah! "ucapnya tegas dan langsung menggenggam tangan Rose.  Mereka berjalan menuju ujung balkon, namun langkahnya terhenti.

" kenapa? Kenapa gak dilanjutin same? Kenapa berhenti? "ucap Rose sambil menahan tawanya. Sungguh Rose tak akan pernah bisa marah pada Same. Bahkan tangannya digenggampun tak berteriak, kalau saja orang lain yang menggenggamnya dia akan menjerit sekeras kerasnya.
"Apa lo bisa lompat Rose?" tanya nya tibatiba dengan tatapan polos melihat kebawah.
"haha..  Kamu pikir aku kangguru? "tawa Rose pecah mendengar ucapan Same. Terkadang Same sangat lucu, seperti sekarang dan terkadang sangat serius tapi selebihnya dia sangat dingin.  Bahkan tangannyapun sangat dingin, wajahnya pucat dan jika terkena cahaya kulitnya seakan transparan, sangat pucat.
"yasudah kita muter arah lewat pintu utama, tapi jangan sampai ada orang rumah yang bangun ya!"ucap Same kemudian, dan hanya dibalas anggukkan oleh Rose, dia masih mehanan tawanya agar tak meledak.

Keduanya kini beriiringan melewati tangga, melewati ruang dansa dan melewati pintu utama.
Didepan ternyata telah menunggu sebuah mobil sport hitam, dan mereka masuk kedalamnya. Dalam sekejap mobil itu telah melesat jauh meninggalkan kediaman Arta.

🌷🌷🌷

"sebenarnya kita mau kemana Same? "setelah perjalanan yang cukup memakan waktu dan dihabiskan dengan tertidur, kini Rose bertanya pada Same tentang kepergian mereka.
" kita akan ke Timur Tengah"ucap Same santai. Dia berjalan menuntun tangan Rose, Same memakai jas hitam dan kacamata hitam yang bertengger dihidungnya,mereka menuju helikopter yang telah berderu.
"APA? "Rose seketika menghentikan langkahnya dan ia benar benar Kaget.
" Jangan gila Same, kau mau menculik ku? "tutur Rose lagi, dan kini tangannya sudah terlepas dari genggaman Same.
" Aku bukan mau menculikmu, aku mau menyelamatkanmu dari si serigala berbulu domba itu!"tegasnya lagi.
"maksudmu? "
" Ikut aku dan kita akan melihat semuanya." ucapnya lalu kembali menggenggam tangan Rose.

Rose pun mengikuti sahabatnya, Same. Mereka terbang menuju Timur Tengah dan tiba di rumah yang tak kalah megahnya dengan rumahnya di Eropa. Lalu Same mengajaknya ke ruangan penuh kaca, monitor dimana-mana, dan manusia transparan sibuk dengan monitornya masing-masing.  Bahkan Rose dibuat melongo melihatnya.
"apakah ini masih di abad 21?ini terlalu modern, apakah ini hanya mimpi? Apakah ada peri yang merubah duniaku? "batin Rose berbicara.
" ini masih di abad 21 Rose, jangan aneh.  Bahkan aku sama seperti mereka. Aku dikendalikan oleh teknologi."ucapnya santai.
"Apa? Kau bukan manusia? " keterkejutannya bertambah bahkan saat Rose dikagetkan dengan jawaban atas semua yang dipikirkannya.

" ya begitulah, Tuanku membuatku untuk sebuah misi. Aku ingin memerlihatkan kebenaran aku mau menyelamatkanmu. "ucapnya dan membawa Rose ke depan layar monitor paling besar di sana.
Tak banyak bicara Rose memperhatikan setiap apa apa yang ditayangkan.

" kebenaran itu harus terungkap Rose disini harus benar benar jelas. Siapa yang memanfaatkanmu, dan siapa yang benar benar menyayangi mu! "

👑👑👑
Kawali,23 jumadil awwal 1440 H
29januari2019

Mohon maaf gak up tiap hari.
Aduh ini ceritanya tambah gaje, tapi karena aku pengen cepet tuntas. Mau gaje mau gaje banget akan ku publish meski kalian bingung hehe😁maafkan🙇

PANGERAN HOLOGRAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang