WHEN HE COMES, CLOSE YOUR EYES✔️

When He Comes, Close Your Eyes Chapter 49

Ketika Anda mencintai seseorang, Anda ingin berbagi rahasia terdalam Anda dengannya.

Di malam yang damai. Bahkan bintang-bintang siap tidur, berkilauan di cakrawala. Jian Yao meringkuk seperti kucing di sofa. Dia meletakkan kepalanya di dada Bo Jinyan. Dia berkata, "Sebenarnya, saya tidak dapat mengingat banyak tentang apa yang terjadi pada ayah, atau bahkan seperti apa tampangnya."

Bo Jinyan mengangguk: "Itu adalah kapasitas memori yang biasa untuk orang normal."

Jian Yao tertawa. Dia memukuli dadanya dengan ringan. Bahkan sebagai pendengar, dia serius dan 'teknis'.

"Waktu itu aku berumur tujuh tahun," katanya. Matanya melihat ke ruang kosong. "Ayah terlibat dalam kasus pembunuhan dengan seorang pemimpin geng. Pria itu memiliki banyak pengikut. "

"Ah .." Tangan Bo Jinyan bermain dengan rambut di belakang telinganya: "Lanjutkan."

"Hari itu, ayah membawaku dan Xiao Xuan ke rumah kakekku. Ini ulang tahun kakek. Ibu harus bekerja lembur di pabrik. "Suaranya berubah jadi." Kita bersenang-senang. Saya ingat nenek dan kakek sedang memasak makan malam. Jian Xuan masih sangat muda saat itu. Dia sedang tidur di kamar. Ayah sedang bermain denganku. Kemudian, orang-orang itu datang. "

Jian Yao mengencangkan cengkeramannya di tangan Bo Jinyan. Bo Jinyan menatapnya dengan mata hitam pekatnya.

"Mereka menyebut diri mereka 'geng kapak', karena pilihan senjata mereka adalah kapak." Jian Yao menghela nafas, "Sebenarnya, mereka semua laki-laki berusia antara dua belas hingga dua puluh tahun. Mereka melarikan diri dengan cepat setelah insiden itu. Mereka semua ditangkap dan dipenjara setelah itu. "

Setelah selesai, dia tetap diam dan bersandar lebih ke pelukannya.

Dan Bo Jinyan ....

Dia melihat kepalanya menggali ke dadanya. Hatinya memiliki ledakan kehangatan dan kasihan untuknya: Oh ... dia curhat dan percaya padanya. Laki-lakinya

Mendengarkan dan berbagi adalah aspek penting dari hubungan apa pun, seperti kedekatan fisik.

Setelah menyusun tanggapan dalam benaknya, dia berkata kepada Jian Yao: 'Saya senang Anda berbagi masa lalu dengan saya. Sebenarnya, saya sudah tahu tentang ini sejak lama. Tetapi memiliki arti yang berbeda untuk mendengarnya dari Anda. Ini berarti bahwa cinta dan kepercayaan yang Anda miliki untuk saya telah mencapai tingkat yang lebih dalam. Tentu saja saya sama. "

Jian Yao tersenyum di tangannya.

Dia melanjutkan: "Anda telah menangani insiden tragis dengan sangat baik. Saya sangat bangga padamu."

Air mata terbentuk di sudut matanya. Dia tahu jawabannya akan berbeda dari yang biasa "jangan sedih." Pernyataan Type. Tapi dia bangga padanya?

Pernyataan sederhana, seperti not musik paling indah, telah membuat dampak di hatinya.

Dia berhenti sejenak, lalu berkata, "Masih ada lagi."

Bo Jinyan mengangkat alisnya. Dia menatapnya.

"Aku tidak ada di kamar. Saya berada di ruang tunggu. "Dia berkata perlahan. "Aku bermain petak umpet dengan ayah. Dia ... mengunci saya di lemari, dan mendorong sofa untuk menutupinya. Saya bisa melihat apa yang terjadi. Mereka memiliki musik. Tidak ada yang mendengar teriakan dan teriakan saya. Ketika saya diselamatkan, ayah masih hidup. Saya berpegangan padanya, sampai dia menghembuskan nafas terakhir. "

—————-

Mengapa dia memutuskan untuk memberi tahu Bo Jinyan tentang hal itu malam ini?

Mungkin setelah mengucapkan selamat tinggal pada Li Xunran mengingatkannya pada masa lalunya.

Mungkin dia akhirnya menemukan seseorang yang dapat dia bagikan, tanpa keraguan, ingatan terdalam dan paling menyakitkan.