Satu bulan kemudian
Natasha menjalankan aktivitasnya seperti biasa tanpa gangguan dari teman-temannya yang masih sering membahas serta menerka-nerka ada hubungan apa dirinya dengan Rafael.
Namun untungnya, para wartawan sudah berhenti mengincar dirinya dan berita-berita tentang dirinya juga sudah mulai meredup. Natasha sudah merasakan kembali ketenangannya dan berharap ia tidak akan bertemu dengan mereka lagi, apalagi setelah kejadian menyakitkan yang sangat membuat Natasha muak dengan mereka, meskipun Natasha masih belum bisa menghilangkan perasaan sukanya terhadap Nickolas yang jelas-jelas sudah menghinanya beberapa kali.
Flashback~
Sesampainya diluar, Rafael membukakan pintu mobil yang tadi mereka naik saat berangkat kesini. Namun, Natasha enggan untuk naik kedalamnya, membuat Rafael bingung.
"Ada apa? Apa ada yang tertinggal didalam?"
"Tidak, aku akan naik taksi"
"Kamu marah?"
"Apakah ada orang yang tidak marah setelah keluarganya diinjak-injak?"
"Aku minta maaf. Aku tidak tau akan seperti ini, aku akan membujuk mereka agar bersikap lebih baik lagi"
"Aku rasa tidak perlu, lagipula setelah aku pulang dari sini aku berharap aku tidak akan bertemu dengan salah satu dari kalian lagi"
"Maksudmu?"
"Kamu tau dengan jelas maksudku, Rafael"
"Jangan lakukan itu, Amma. Aku mohon"
"Kita lihat nanti" Natasha mengakhiri pembicaraan mereka dan langsung masuk kedalam taksi yang tadi sudah ia pesan.
"Ammalia Natasha!" Panggil Rafael namun sayang taksi yang membawa mereka sudah jalan. Untung para wartawan sudah tidak berkumpul disini, bisa malu dia ditinggal oleh seorang gadis kecil.
Di dalam ruangan
Hening. Orang-orang dalam ruangan itu masih terhanyut dalam pikirannya masing-masing. Baru kali ini, ada seorang gadis yang bahkan secara langsung membicarakannya dengan blak-blakan, entah gadis itu harus diberi penghargaan atau diberi penghinaan?
"Cih, gadis itu. Memangnya dia pikir dia siapa?" Luke membuka suara, menahan kesal karena perkataan gadis itu masih terus terngiang-ngiang dikepalanya.
"Tapi bukankah gadis itu sangat unik? Selama ini kita tidak pernah melihat gadis seperti dirinya" sahut Adreson dengan nada guyonan.
"Ya, gadis itu sangat berani" sambung Adam sepupu lain Nickolas dengan nada tertarik
"Aku rasa aku akan berusaha mendekatinya. Mungkin aku akan tinggal disini sementara waktu" lanjutnya membuat Rafael yang baru saja masuk kedalam ruangan memberikan tatapan tidak sukanya
"Kau berani mendekatinya, akan kupatahkan lehermu seperti dua tahun silam" membuat Adam terkekeh geli melihat sifat posesif dari Rafael. Sedangkan Nickolas masih terdiam disibukkan dengan pikirannya sendiri.
"Nick, apa kau sangat terkejut dengan gadis itu hingga kau terdiam seperti patung? Astaga, gadis itu. Bahkan dapat dengan mudah menumbangkan lawan mainnya yang terkenal bermulut tajam" sindir Leo kepada Nickolas, membuatnya tersadar dan menatap Leo dengan datar tentu saja memangnya ekspresi apa yang bisa diberikan Nickolas selain wajah datarnya.
"Tenang saja, aku tidak kalah. Itu hanya permulaan untuknya, dan sekarang kita tau bagaimana sifatnya. Tidak memiliki tata Krama" sungguh memalukan, bukan jika Nickolas mengaku kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Natasha & Nickolas
RomanceDear, Nickolas... Mencintaimu mungkin adalah sebuah kesalahan. Kesalahan yang amat sangat salah. Tapi, apa yang dapat aku lakukan ketika cinta mulai beraksi? Bahkan, akal dan logika saja tidak dapat menghentikan perasaan ini. Dengar, aku tidak akan...