Part 5.

724 43 5
                                    


"Bukan itu masalahnya. Tapi..." Ify enggak ngelanjutin kalimatnya.

"Tapi apa kak? Jangan buat gue khawatir sama lo!" Tanya Deva geregetan, gara-gara liat muka Ify yang tanpa ekspresi.

"Tapi...
Kalo dipikir-pikir lagi nih ya, Dev omongan Mama sama Papa itu ada benernya juga loh. Lagian siapa si yang bisa nolak kak Rio, apa lagi aku nih.
Kak Rio itu ganteng, keren, pinter, perfect deh. Aku juga mau kali nikah muda kalo sama dia. Hehe..." Ify cengengesan ngebayangin dia sama Rio nikah.

GUBRAKKK

Deva yang kaget banget denger omongan Ify langsung kejengkang jatuh dari kasur. Enggak nyangka banget sama pemikiran kakak satu-satunya ini.

"Deva, kamu kenapa sampe jatoh gitu.
Aduh, sini-sini kakak bantu bangun."

Ify langsung bangun dari duduknya buat bantuin Deva bangun dari lantai.

"Kak, yang lo omongin tadi cuma candaan lo ajakan?" Deva natap Ify dengan pandangan yang masih enggak nyangka.

"Ya beneranlah, Dev. Kan udah ku bilang, siapa juga si yang gak mau sama orang yang namanya Rio itu."

"Lo tadi bilang di depan Papa sama Mama gak mau nikah muda. Dengan alasan inilah itulah, terus kenapa sekarang berubah pikiran lo kak?"

"Ya gak papalah. Seneng dalam hati." Jawab Ify seenaknya.

"YA AMPUN, KAKAK GUE GILAAA.
MASIH MUDA UDAH MIKIR NIKAH." Deva teriak saking gemes sama kakaknya. Terus langsung keluar kamar Ify.

"KAMU MAU KEMANA DEV?" Teriak Ify liat Deva pergi.

"MAU PERGI DARI KAMARNYA ORANG GILA."

Belum juga Ify wajab teriakan Deva, Mamanya udah berkoar duluan.

"IFY DEVA, JANGAN TERIAK-TERIAK. UDAH MALEM NANTI GANGGU TETANGGA TIDUR."

"Elah si Mama, bilang jangan teriak-teriak dianya sendiri teriak. Malah suaranya udah kaya geledek. Wkwk..." Ify langsung tiduran karena udah ngerasa ngantuk.

❄❄❄❄❄

Ify dan keluarga lagi nikmatin sarapan pagi dalam diam. Sampai suara bell ngintrupsi salah satu dari mereka buat bukain pintu.
Ify ngalah buat bukain pintu rumah.

"Assalamualikum"

"Waalaikumussalam.
Eh, kak Rio. Ngapain pagi-pagi udah di sini?" Ify kanget, pas buka pintu dan ternyata tamunya adalah Rio.

"Lo gak lupakan sama kata-kata gue kemaren yang mau jemput lo buat berangkat sekolah bareng?" Tanya Rio yang liat muka bingung Ify.

"Masa iya kak? Apa aku yang lupa?"

Rio buang napas liat kelakuan Ify.

"IFY TAMUNYA DIAJAK MASUK ATUH, SEKALIAN AJAK SARAPAN BARENG." Mama udah teriak nyuruh masuk.

"Ayo kak, masuk dulu sekalian sarapan bareng." Ify langsung narik tangan Rio buat ikut dia ke meja makan.

"Assalamualaikum Om, Tante dan eh, Deva ya?" Rio agak kaget liat Deva yang juga ada di meja makan.

"Waalaikumussalam."

"Kak Rio ini temennya kak Ify ya?" Tanya Deva sambil cengengesan.

"Iya Dev."

"Hehe... jadi kak Rio? Orang yang nganterin kakak pulang kemaren?" Tanya Deva ke Ify.

Ify cuma nganggukin kepalanya sebagai jawaban.

"Cailah, kalo tau kak Rio sih, gue juga setuju-setuju aja sama omongan Mama Papa."

Rio nyeryit kening gara-gara enggak tau apa-apa sama yang diomongin Deva.

"Udah, ngomongnya nanti lagi. Sekarang sarapan dulu sampe selesai." Papa ngintrupsi mereka semua untuk lanjutin sarapannya.

"Ekhem.
Apa kamu anaknya Zeth dan Manda?" Papa tanya setelah mereka semua selesai sarapan.

"Iya, Om tau dari mana ya kalo saya anak mereka?" Tanya Rio.

"Ya jelas aja saya tau, muka kamu ini mirip banget kaya Papa kamu waktu masih muda. Dan nama kamu pasti Mario Stevan Aditya kan?"

"Iya Om bener banget."

"Ya ampun, ternyata anaknya Manda ganteng banget ya Pah. Mama jadi gak nyangka. Mana mereka saling kenal lagi." Mama cekikikan liat Ify sama Rio.

"Udah siang, Deva ayo Papa anterin kamu kesekolah. Rio, Om minta tolong jagain anak Om baik-baik ya.
Ayo, Dev." Rio ngangguk sebagai jawaban perkataan Papa, dan Deva langsung ngikutin Papa setelah nyalamin tangan Mama, Ify dan Rio.

"Kalian juga berangkat gih, nanti telat lagi sampe di sekolahnya."

Ify, Rio dan Mama keluar rumah.
Sedangkan Rio langsung naik ke atas motornya.

"Rio, calon istrinya dijaga baik-baik ya jangan sampe lecet. Nanti kalo lecet terus sakit, jadi suka nyusahin Tante soalnya." Ify merengut denger kata-kata Mamanya.
Sedangkan Rio tersenyum dengan anggukan kecil..

"Ya udah Mam, aku sama kak Rio berangkat dulu ya.
Assalamuaikum"

"Waalaikumsalam."

"Nanti aku ke rumah Manda deh, ngomongin calon menantu. Wkwk."

❄❄❄❄❄

Wkwk aku dateng lagi malem ini.
Makasih semua yang masih setia baca.
Next part kita ketemu lagi ya😊
{23~02~19}
.
.
.
.

Jadi? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang