Part 22

439 32 7
                                    

"Apa pilihan gue udah bener?" Tanya Rio ke diri sendiri.

"Ngapa muka lo gitu banget?" Alvin. Ya dia Alvin yang bertanya pada Rio.

"Gak papa." Jawab Rio singkat.

"Bohong banget si lo jadi orang.
Cerita aja sapa tau gue bisa bantu." Alvin menepuk bahu Rio yang lagi nunduk.

"Gue mau nembak Ify, tapi gue gak yakin." Rio menghela napas berat.

"Seharusnya lo gak pernah yakin. Gila aja anak orang mau lo tembak, bisa dead nanti anak orang." Rio mendelik enggak percaya denger omongan Alvin yang sumpah, ngawur banget deh.

"Santai dong bro, gak pake urat.
Iya gue ngarti maksud lo tadi, ngelawak dikit gak napa kali."

"Tapi lawakan lo gak lucu sama sekali."

"Ya udah.
Nih ya, menurut gue lo harus buru-buru nyatain perasaan lo ke Ify sebelum di duluin sama orang lain. Soalnya tadi gue liat dia jalan sama cowok, mana keliatan deket lagi. Udah gitu ganteng pula, lebih ganteng daripada lo, Yo. Tapi gak lebih ganteng dari gue."

Pletakk

"Eh sakit gila! Kalo mukul itu kira-kira bisa gak sih. Mana ini di kepala lagi."

"Makanya gak usah manas-manasin gue deh lo."

"Ya enggak, gue mah ngomong fakta.
Udah deh istirahat nanti lo langsung ajak Ify terus lo tembak deh seperti yang lo bilang tadi."

"Hah...iya deh. Gue gak mau kalo nanti-nanti gue malah ketikung orang lain."

"Nah gitu kan enak."

Sekarang Rio sama Alvin cuma diem aja. Nikmatin suasana kelas yang belum terlalu ramai.
Sampai sapaan dari seseorang ganggu aktivitas mereka berdua yang lagi memejamkan matanya.

"Hai Yo." Sapa orang tersebut.

Alvin yang denger sapaan itu cuma buat Rio mendengus enggak perduli. Apa iya Alvin yang badannya segede gitu enggak keliatan, yang jelas-jelas sekarang lagi duduk di samping Rio. Tapi enggak apa-apa, toh meski dia enggak disapa juga enggak akan merugikan buat Alvin.

"Kok sapaan gue gak lo jawab si, Yo." Protes orang itu.

"Penting gitu." Rio langsung pergi ke luar kelas setelah jawab dengan super datar.

"Vin, temen lo itu bilangin dong!"

"Ada orangkah? Kok kaya ada yang ngomong tapi gak ada manusianya ya?"

Alvin juga langsung keluar kelas, lumayan jalan-jalan dulu sebentar sebelum bell masuk bunyi. Sedangkan orang yang ditinggal Rio sama Alvin yang ternyata Dea langsung duduk di kursi yang tadi Alvin dudukin. Gerutu enggak jelas sampai diliatin temen-temen yang baru masuk kelas.

"APA KALIAN LIAT-LIAT!" Bentak Dea sambil berdiri.

Semua pada mencibir Dea.
Yang ada dipikiran mereka 'salah apa-apa enggak kok ngebentak. Aneh.' Begitulah kira-kira pikiran orang yang liat kelakuan Dea sekarang.

❄❄❄❄❄

"Fy, istirahat ketemuan di taman ya. Ada yang mau aku omongin." Kata Rio ke Ify.

"Loh, kenapa nanti kak? Dari tadi juga kakak udah ngomong."

Rio menghela napas. Sabar.
Emang apa yang dibilang sama Ify itu bener, tapi dia salah mengartikan kata-kata Rio.

"Iya aku tau aku dari tadi udah ngomong. Tapi aku mau istirahat nanti kita ketemuan lagi di taman. Kamu mau ya?"

"Hehe...iya kak, Ify mau kok." Rio tersenyum liat Ify yang ketawa.

"Woi bro, pagi-pagi udah ngepel aja, eh ngapel maksud gue."

Alvin, sang pengganggu suasana tiba-tiba aja dateng sambil nepuk pundak Rio keras.

"Lo jugakan!" Rio tersenyum miring liat Alvin yang nyengir kuda.

"Via ada dikelas, Fy?" Tanya Alvin ke Ify sambil naik turunin alisnya.

"Ada kok kak, masuk aja kedalem."

"Ya jelas masuk ke dalam atuh neng, masa ke luar." Rio mendelik garang denger panggilan Alvin buat Ify. Didiemin malah menjadi-jadi. Dasar Alvin.

"Udah deh, sana lo masuk. Ganggu aja." Dumel Rio.

"Iya-iya yang gak mau di ganggu."

Ify cuma ketawa aja liat kelakuan Alvin sama Rio. Lucu sekali. Orang cuek, kalo lagi berantem lucu banget.

"Nanti jangan lupa ya, Fy."

Ify ngernyit bingung. Jangan lupa apa maksudnya Rio.

"Lupa apa kak? Emangnya tadi kakak bilang apa?" Ify menatap Rio polos. Lagi-lagi Rio menghela napas. Di hari yang masih pagi ini, Rio udah berkali-kali menghela napas.

"Nanti istirahat ke taman, ada yang mau kakak omongin. Jangan lupa ya.
Ini udah mau masuk, kalo gitu kakak ke kelas dulu ya."

"Iya kak."

Rio menganggukan kepala sambil ngusap kepala Ify, sampai akhirnya dia balik lagi ke kelasnya ninggalin Alvin. Bodo amat dah sama si Alvin.

❄❄❄❄❄

Alhamdulillah aku bisa up lagi😄
Makasih untuk kakak" yang masih mau nunggu up cerita ku ini😅
Typo tolong ditandai🙏 komen juga ditunggu😆
Terima kasih😊😊😊
{11~07~2019}

Salam
Nana_Lam~

.
.
.
.

Jadi? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang