Part 20

485 33 15
                                    


Pulang sekolah, Ify berjalan ke parkiran sendiri karena Via udah pulang duluan dianter sama Alvin yang tadi nyusulin Via ke kelas begitu bell pulang bunyi.

Dimanakah Rio? Kenapa dia juga enggak nganterin Ify pulang?
Ya karena tadi Alvin bilang kalau Rio harus langsung latihan basket dulu, makanya Rio enggak keliatan lagi. Sedangkan Alvin izin dulu buat nganterin Via karena Alvin khawatir sama keadaan Via meski pun udah mendingan.

"Hai, kak TeJe."

"Ify? Tadi kamu bilang apa? Kak TeJe?
Maksudnya bagaimana ya?"

Siapa orang yang dipanggil TeJe sama Ify?
Mereka adalah Taeyong dan Jeno. Kenapa Ify bisa manggil gitu? Entahlah hanya Ify yang tau apa jawabannya.

"Iya, tadi Ify bilang kak TeJe.
Emangnya kenapa kak?"

"Memangnya TeJe itu apa?" Tanya Jeno yang ikut penasaran.

"TeJe itu singkatan nama kalian.
Te-nya Taeyong, Je-nya Jeno. Jadilah TeJe.
Aku males manggilnya satu-satu kelamaan, jadi aku buat singkatan aja, kan biar spesial gitu. Hehe."

"Ya ampun, saya kira apa."

Taeyong sama Jeno cuma geleng kepala, merasa lucu sama tingkah Ify yang menurut mereka ajaib.

"Kakak-kakak gak marahkan kalo aku panggil gitu?" Tanya Ify was-was. Takutnya mereka enggak terima Ify panggil gitu.

"Tidak, kami tidak marah.
Benar begitu Taeyong?"

Taeyong cuma nganggukin kepala sebagai jawaban.

"Justru seperti panggilan kesayangan, seperti kata kamu tadi spesial." Jeno mengerling jenit. Taeyong yang melihat tingkah genit Jeno, langsung geplak kepala Jeno lumayan keras.

"Sakit! Apa kamu tidak tau, kalau rasanya sangat sakit." Jeno bersungut kesel liat Taeyong yang cuek aja, malah jalan ke arah gerbang duluan ninggalin Ify sama Jeno.

"Eh, kak Taeyong ngapain jalan duluan ke gerbang? Bukannya mau pulang ya?" Ify bingung liat Taeyong yang malah jalan ke arah gerbang.

"Ya karena kita mau pulang Ify. Sepertinya dia sudah mendapatkan Taxi."

Ify malah ngernyit bingung, tapi tetep ikut ke gerbang.

"Ayo kita pulang, Jeno kamu yang duduk di depan. Saya sama Ify duduk di belakang." Jeno cuma mendengus kesel tapi tetep aja nurut.

Tanpa mereka sadar, ternyata ada yang merhatiin mereka dari jauh pake tatapan tajam sampai akhirnya tersenyum sinis. Dan setelahnya dia milih pergi dari tempat persembunyiannya waktu lihat Ify udah naik ke dalem Taxi.

❄❄❄❄❄

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Kalian pulangnya bareng?" Tanya mama yang ada di ruang tamu.

"Iya Mam, tadi naik Taxi, gara-gara gak bawa mobil."

"Ya sudah gak papa. Besok berangkatnya bawa mobil kalo gitu, Fy. Biarin gak perlu naik Taxi lagi."

"Iya Mam." Ify langsung pergi ke kamarnya.

"Tapi Tante, kalau membawa mobil siapa yang akan menyetirnya? Kami berdua belum terbiasa dengan mobil di Indonesia."

"Oh iya, Tante lupa.
Kalo gitu biarin Ify aja yang bawa selama kalian berdua belum bisa ngendarainya."

Taeyong sama Jeno keliatan enggak enak. Ya masa ngerepotin anak yang punya rumah, yah meskipun itu anak tantenya sendiri, tapi lain lagi sama Jeno yang enggak ada hubungan kekerabatan sama keluarga Ify.

"Udah, jangan ngerasa ngerepotin gitu. Ify juga pasti mau kalo disuruh. Kalian ini kaya sama siapa aja." Mama Ify ini emang pengertian bet dah.

"Iya Tante. Terima kasih."

"Ya sudah kalian ganti baju, terus istirahat. Pasti capekkan dari sekolah, apa lagi ini hari pertama kalian sekolah."

Taeyong sama Jeno nganggukin kepala seraya mengumbar senyum manis mereka berdua dan jalan ke arah kamar mereka.

"Dasar anak-anak, ada aja kelakuannya. Malu-malu tapi mau. Memang ciri khas anak zaman sekarang."

❄❄❄❄❄

Minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin kakak" semua🙏🙏
Maaf ya, bilamana ada kata" dari aku yang kurang enak dibaca selama nulis, atau bales komentar atau lain"nya. Tolong di maafkan ya kakak".

Dan alhamdulillah di hari ketiga lebaran, aku udah bisa up lagi😁 semoga suka sama part ini.
Kalau ada ypo tolong ditandai ya kak😅
Ini aja cukup. Ketemu di part selanjutnya.
Terima kasih.
{07~06~2019}

Salam
Nana Lam~

.
.
.
.

Jadi? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang