Part 24

369 40 6
                                    


Bell pulang udah bunyi dari setengah jam yang lalu. Tapi Ify belum juga ada tanda mau masuk ke dalam kelas untuk ngambil tasnya. Dan berita Ify ini udah menyebar hampir ke seluruh penjuru sekolah.

Termasuk juga Taeyong sama Jeno, yang enggak sengaja denger dari obrolan temen sekelasnya. Hal itu buat dia takut kalau Ify bener-bener sampai ilang.

"Kira-kira kenapa Ify bisa sampai hilang? Apa ada seseorang yang menculiknya? Atau ada seseorang di sekolah ini yang berbuat jahat padanya?" Jeno nanya beruntun ke Taeyong yang juga enggak tau apa-apa.

"Bisa kamu diam. Saya sedang pusing memikirkan ada dimana kira-kira Ify sekarang, tapi kamu malah berisik sedari tadi."

"Maaf. Aku pun khawatir pada Ify, tapi aku tidak tau apa-apa tentangnya."

"Tentangnya? Tentangnya?" Taeyong mulai bertanya ke diri sendiri. Omongan Jeno buat dia inget apa aja yang Ify suka sama takutin. Dan seketika, Taeyong langsung inget satu tempat yang harus di jauhin dari Ify.

❄❄❄❄❄

Erggg

Suara erangan seseorang buat ruangan yang kecil dan gelap ini jadi terasa lebih serem.

"Aku ada dimana? Mana cahaya? Aku butuh cayaha! Mama, Ify takut di sini. Ini sebenernya tempat apa? Hiks."

Ify. Ya, dia yang sekarang ada di dalem gudang yang gelap juga pengap itu baru aja sadar dari pingsannya.

"Mama... If- Hiks Ify ta-kut gelep Hiks."

Suara Ify mulai enggak jelas karena napasnya yang mulai enggak teratur.
Ify meraba sekitarnya sambil mejemin matanya, tapi enggak ada apa-apa yang bisa dipegang sama tangannya. Suasana yang sepi buat dia jadi makin takut dan nangis makin keras.

"To-long...Ify...ta-kut...ge-lep...Hiks...Hiks"

Kepalanya mulai pusing, napasnya makin enggak teratur juga jadi sesek. Ketakutannya buat Ify jadi makin lemes, sampai enggak bisa bangun.

"Ma-ma...If-Ify...gak Hiks... ku-at... la-lagi." Suaranya semakin lirih, sampai Ify merasa kalau dia lagi di puter-puter dan semua enggak kerasa apa-apa lagi.

❄❄❄❄❄

Rio, Via, sama Alvin udah muterin sekolah buat nyari Ify yang enggak juga bisa mereka temuin. Via udah nangis dari tadi karena terlalu khawatir sama Ify. Pikirannya bener-bener kacau sekarang. Cuma Ify Ify dan Ify yang ada di dalem otaknya.

Rio juga enggak kalah khawatirnya sama Via. Bahkan penampilan Rio udah acak-acakkan banget. Rambut yang berantakan, dasi yang di sampirin di pundak, baju yang kusut enggak tau karena apa.
Sedangkan Alvin, dia masih keliatan lebih baik dari Rio sama Via. Meski pun sama-sama khawatir sama Ify.

"Kak." Panggilan Via buat Rio sama Alvin langsung ngalihin pandangan mereka berdua.

"Kenapa, Vi? Apa lo tau sesuatu? Cepet bilang, Vi?" Rio nanya enggak sabaran. Kepalanya udah pusing banget karena mikirin Ify terus.

"Gue kepikiran satu tempat yang paling gak Ify suka. Dan cuma tempat itu yang belum kita coba datengin." Omongan Via langsung buat Rio sadar kalau memang ada satu tempat yang belum mereka datengin.

Engak pakai lama lagi Rio langsung lari menuju tempat yang dimaksud Via ninggalin Alvin juga Via yang akhirnya ikut nyusul Rio yang udah jauh di depan mereka.

❄❄❄❄❄

"Pintunya terkunci! Saya akan coba dobrak." Taeyong udah ambil ancang-ancang untuk dobrak pintu gudang yang terkunci.

BRAKKK

Suara pintu yang di dobrak Taeyong cukup memekakkan kuping buat siapa aja yang denger.

"Pakai flash HP."

Taeyong langsung nganggukin kepalanya untuk saran Jeno. Karena ruangan gudang ini bener-bener gelap tanpa ada cahaya sedikit pun.

Akhirnya mereka berdua masuk, tapi baru beberapa langkah berjalan udah langsung berenti.

"Itu Ify. Ayo kesana sekarang!" Mereka langsung lari ke tempat Ify pingsan.

"Ya ampun, Ify. Sadar, Fy." Taeyong coba nepuk-nepuk pipi Ify, tapi sayang Ify enggak juga sadar.

"Kita bawa Ify ke rumah sakit sekarang, Taeyong!"

Taeyong langsung ngendong Ify setelah denger perintah Jeno. Mereka jalan keluar gudang buru-buru.

"IFYYY!" Teriakan Via ternyata udah ada di depan gudang buat aktivitas Taeyong sama Jeno berenti sebentar.

Rio yang liat semua dengan jelas merasa bener-bener hancur. Mungkin karena lagi-lagi dia harus terima kekalahan dari orang yang belum dia tau siapanya Ify, juga karena dia harus lihat keadaan Ify sekarang yang bener-bener enggak baik- baik aja.

"Maaf, kami harus membawa Ify ke RS secepat mungkin."

"Kak, gue mau ikut. Pleace bolehin gue ikut."

"Oke."

Sekarang semua bergerak cepet supaya bisa sampai di RS kecuali Rio yang diem kaku dan Alvin yang liatin Rio dengan perasaan prihatin.

"Sabar! Mending sekarang kita susul mereka yang bawa Ify ke RS."

Kesadaran Rio pulih seketika dan langsung lari untuk ngejer Taeyong untuk ikut ke RS.

❄❄❄❄❄

Tadaaa😆
Aku up satu part lagi ya untuk kalian kakak" semua yang nungguin cerita aneh ku ini😂
Okelah enggak banyak".
See you next part😜👋👋
{31~07~2019}

Salam
Nana_Lam~

.
.
.
.

Jadi? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang