"Arrghh" Jungkook meringis saat merasakan sakit di seluruh badannya "aishh jinja" lirihnya sambil mengusap darah pada sudut bibir dan pelipisnya.
"Ohh kau sudah sadar Jeon" ucap seorang laki-laki yang duduk pada sofa didepannya
Jungkook menegakkan badannya yang tergolek lemah dengan beberapa lebam di badannya, meringis saat merasakan linu, nyeri, pening dan perih yang bercampur.
Jungkook mengusap lengannya saat merasakan dingin yang menusuk, matanya mengedar menatap sekelilingnya. Gadis itu tersenyum tipis saat menyadari ia masih berada ditempat yang sama seperti semalam. Sebuah bangunan tua yang kotor, bau dan berdebu.
Entah sebuah keberuntungan atau bencana saat mendapati dirinya masih hidup, Jungkook kemudian tertawa pelan. Yea, beruntung karena setidaknya ia masih mempunyai kemungkinan untuk bertemu keluarga dan orang-orang terdekatnya, atau bencana karena pastinya setelah ini dia akan semakin disiksa ditempat menyebalkan itu.
Lelaki didepannya menatapnya tajam, menyeringai saat melihat Jungkook meringis menahan sakit "bukankah sudah sangat lama sekali setelah kejadian itu, kau banyak berubah" ucapnya
"Ohh kau merindukanku?" Jungkook tertawa remeh "aku merasa tersanjung dirindukan orang seperti anda tuan, sungguh" ujar Jungkook dengan tatapan menusuk dan senyum miring diwajahnya
Lelaki didepannya tertawa keras "ya ya ya aku rindu, jujur saja kau semakin apa ya.." lelaki itu menggantungkan ucapannya, kemudian memicing "semakin seksi dan menggoda"
Jungkook memutarkan matanya "yea aku tahu, itu sudah jelas tuan Wu Yifan yang terhormat" ucapnya sarkas
Yifan mengangguk "kudengar kau sekarang jadi ketua Dark E, wow kuacungi jempol atas itu"
"Itu sudah sangat lama asal kau tahu, kau sepertinya tertinggal banyak informasi, kemana saja selama ini? Tinggal di gua? Atau bersembunyi dibalik ketiak ibumu?" Ujar Jungkook penuh penekanan dan sarat merendahkan
Yifan mengeraskan rahangnya, berjalan kearah Jungkook kemudian menendang gadis itu dengan brutal "terserahmu, ucapkan apapun yang kau inginkan karena aku tak akan diam saja kali ini" Yifan berjongkok menjambak rambut coklat gadis didepannya "setelah sepuluh tahun aku muncul lagi Jeon, muncul untuk membalaskan dendam adikku"
Cuihh
Jungkook meludah tepat di wajah Yifan, sebenarnya tidak bisa disebut meludahi, karena yang keluar adalah cairan kental berwarna merah pekat, darah.
Jungkook menghela nafas "lelaki lemah, butuh waktu selama itu untuk melawanku? Dasar bajingan, pecundang"
Setelah ucapan Jungkook, tak ada yang berbicara. Ruangan itu semakin gelap sebab matahari akan terbenam.
"Lakukan apa maumu berengsek, karena nyatanya sampai kapanpun kau takkan bisa berada diatasku dan mengalahkanku, kau hanya pecundang yang selamanya akan tetap seperti itu"
"Diam kau Jeon"
"Kenapa? Kau tersinggung? Kau merasa direndahkan?" Jungkook tertawa remeh "kau hanya seorang bajingan, seorang kera yang ingin melawan singa"
Dorr!!
"Sudah kuperingatkan kau agar diam, dasar gadis keras kepala" Yifan menyeringai melihat Jungkook yang memegangi bahunya
'sialan, bahuku bahkan baru kena tembakan beberapa bulan lalu' batin Jungkook sambil meringis
"Tadinya aku mau langsung menghabisi nyawamu, tapi sepertinya bermain-main sedikit dan membuatmu menderita akan terasa lebih menyenangkan" kata Yifan kemudian mendudukkan dirinya di sofa
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTNER in crime [V.K] ✔
Fanfiction[Completed] Jeon Jungkook dan Kim Taehyung itu bisa disebut partner ini crime, bagaimana ya menyebutkannya. Intinya mereka berdua akan saling mendukung dalam hal apapun termasuk menghabisi nyawa seseorang. Yea, jangan usik kalau tidak mau terancam...