Prolog

51 8 2
                                    

Manusia Abstrak;  Mencoba membuka diri untuk dunia, mencoba menepi sedikit dari Realita. Untuk menjalani hari-hari baru bersama harapan dengan kepastian.

Menikmati luka-luka lama untuk dijadikan cerita, dengan segenggam asa bertema lara. Sehelai cerita mengupas luka lama, menikmati lara tanpa jeda bersama hujan yang enggan reda.

Ini kisah tentang manusia yang mencoba menepi dari realita.

Aku, Ifa Andhira.

Nama Andhira diambil dari bahasa sansekerta yang artinya; Kuat dan Berani.

Ayah yang memberiku nama seindah itu, aku memang diharuskan menjadi perempuan yang kuat dan berani untuk menghadapi kenyataan dan kepahitan didepan nanti, pastikan memilih pijakkan yang baik untuk dipijak. melangkah tanpa angkuh, merengkuh dengan kukuh. Begitu kata ayahku.

"yang selalu benar itu Tuhan Fa, kita hanya manusia yang banyak salahnya. Jangan selalu mau bersikukuh dengan kebenaranmu" ucap ayahku waktu aku kukuh dengan argumenku yang selalu ingin ku anggap benar, keras kepala ya aku ini.

Mematri kepingan yang runtuh, menata kembali yang rapuh. Dengan hayalku yang bergelut kalut, dan ragaku yang enggan menuntut.
--

Cerita ini dibuat tanpa harapan dan semua yang menyangkut pada cerita ini hanya karangan semata.

Untuk kemajuan cerita mohon kritik dan saran pada komentar.

Can'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang