Ingatanku tidak mencatat apa pun tentangmu kecuali kecantikan yang terjebak dalam foto lama. Saat pergi dari rumah, aku menyimpan foto itu di dalam dompet dan membawanya ke mana pun aku pindah, sebelum akhirnya dompet itu jatuh atau tertinggal entah di mana dua tahun lalu. Aku pikir, sejak saat itulah aku berhenti memangkas rambutku—semata agar bisa melihatmu.
Pagi tadi aku terbangun lebih awal dari ayam jantan dan merasakan ada lubang besar mengaga di dada. Lalu aku teringat wajahmu, dan membayangkan kau terbangun dari tidur dengan perasaan yang sama dan juga mengingat aku. Dalam hayalanku kau bertanya, "Apakah kau baik-baik saja, Nak?" | "Tidak, Bu. Aku ingin pulang."