01. save me

243 23 4
                                    

"lia bangun, kamu sudah sekolah hari ini !! "
"5 menit lagi ma !" teriak ku. Sungguh gaya gravitasi di kasur ku sangat besar
"ini udah setegah 6 sayang"
"iya iya". Jawabku dengan singkat seraya bangun dari kasur dengan malasnya. "Ah males banget sih, tapi kalau dirumah juga males" batin ku
Oh ya, nama ku Thalia Angnesia. Lahir 1 januari 2000 dan sekarang aku kelas XII SMA. Aku sekolah di sekolah swasta yang cukup terkenal.
Aku sudah siap. Rambutku, ku gerai dan aku hanya pakai bedak bayi. Bodo amat lah, aku males banget. Padahal aku emang gak terbiasa dandan
"lia sarapan" teriak mama. "iya ma"
Aku menghela napas, aku akan bertemu monster. Kamu harus berani lia, kata-kata itu tertanam diotak ku. Dengan langkah lemas aku menuju ruang makan, sudah ada mama yang sedang menyiapkan makanan dan papa sedang membaca koran.
"pagi" sapaku dengan malas
"pagi sayang" balas papa dan mencium pipi ku
"kamu kenapa lesu gitu?"
"gpp". Mama hanya diam melihat aku berinteraksi dengan papa.
"nanti papa antar kamu ya"
"gak usah, aku naik bis aja". Aku langsung meneguk susu yang sudah disiapkan mama sampai habis.
"aku berangkat" aku langsung menyalimi mama dan pergi. Anggap aku anak kurang ajar karena gak sopan sama papa. Aku gak peduli, kalau dia gak melakukan itu padaku. Aku pasti menyayanginya seperti aku menyayangin mama. Sudah lah, ini hari pertama ku masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas. Kira-kira aku masuk kelas mana ya?
Sesampai di sekolah, aku langsung ke mading dan melihat daftar kelas ku.
"LIAAAAA, KITA SEKELAS!!". Aku menoleh,
"CACAAAA, KANGEN!!" aku berlari kearah nya
Dia sahabat ku satu-satu nya di sekolah, nama nya Acha Natalia. Dia itu cerewet banget, agak gila, lumayan pinter dan cantik. Tapi masih cantikan aku dong.
"kita sekelas lagi lia, nanti gue duduk sama lo ya, yayaya" katanya heboh
"ya ampun, iya iya ca. Emang kita dikelas mana?"
"ipa 1, dan anak-anak asik banget. Ayo kita ke kelas, cari kursi". Belum sempat ku jawab, Caca sudah menarik ku.
Ternyata kelas masih sepi, ini anak-anak dimana?.
"duduk dimana nih ca?"
"sini aja gimana?" sambil seletakkan tas di kursi barisan nomer 2 dari depan.
"tapi aku yang deket jendela ya"
"iya gampang". Tak lama anak-anak ipa 1 masuk dan mencari tempat duduk.
Kringg kringg....
"selamat pagi anak-anak" sapa guru yang baru masuk
"pagi pak"
"kalian pasti udah tau nama saya kan. Ya nama saya Ahmad Supriyadi, kalian bisa panggil saya pak Ahmad. Saya mengajar fisika sekaligus wali kelas kalian"
"tuh guru nanya tapi jawab sendiri, mana tepat waktu banget lagi masuknya"
"udah ca sabar aja"
"oke kita langsung buat pengurus kelas. Ada yang mau mencalonkan diri sebagai ketua kelas?"
"Ardi aja pak, kelas 10 kemaren dia ketua kelas" kata salah satu cowok
Disini cuma beberapa aja yang aku kenal.
"yang lain bagaimana"
"setuju pak" teriak sekelas kecuali aku dan Ardi
"oke Ardi kamu jadi ketua kelas. Nah wakil nya bisa kamu pilih atau ada yang ber"
"saya mau nya Lia pak" jawab Ardi sebelum pak pak Ahmad selesai bicara
"yang mana lia?
"saya pak" sambil mengangkat tanggaku
"yang lain bagaimana". Tak ada yang menjawab
"baiklah, lia kamu menjadi wakil ketua ya". Aku hanya menggangguk

Kringg......
Akhirnya bel juga. "ca kantin yuk, laper nih"
"ayo gue kangen mie ayam mbak sutri"
"kamu mah mie mulu, gak baik tau"
"yang penting gue seneng"
"eh lia, boleh bareng gak?"
"join aja di" aku menatap caca, sedangkan yang ku tatap hanya tersenyum dengan tampang sok polos
Akhirnya kami bertiga pergi ke kantin
Untungnya kantin gak rame
" kalian pesen apa, biar gue pesenin"
"aku nasi goreng sama air mineral"
"gue mie ayam sama jus alpukan"
"oke. Lu berdua cari tempat duduk ya"
Aku hanya mengangguk
"tumben nih kantin sepi, orang-orang pada gak laper apa"
" kalau kamu mau kantin rame. Bakar aja nih kantin ca"
"silahkan makan tuan putri" kata Ardi tiba-tiba datang
"terima kasih pelayan" jawab Caca
"bukan lu ca. Tapi Lia"
"udah, ayo makan"
Tak ada percakapan selama mereka makan. Selesai makan
"gue mau ke toilet bentar ya, tunggu gue". Ck caca kok ninggalin sih, mana cuma berdua sama Ardi.
"emm, lia"
"apa" Ardi menatapku. "Duh, nih mulut jangan judes judes napa sih" batin ku
"eh, emm gue boleh gak minta itu?"
"apaan"
"emm nomer lu" jawabnya dengan nada pelan
"buat apa?"
"kan gue ketua kelas, lu wakil nya. Biar enak gitu koordinasinya. Gue juga mau bikin grup kelas"
"hmm, aku gak hapal. Minta aja ke Caca". "tinggal bilang iya susah benget sih lia. Nih mulit juga gak bisa diajak kompromi" batin ku sambil memukul-mukul mulut ku
Aku pun langsung pergi tanpa mengucapkan apa-apa pada Ardi.
Sesampainya di kelas, aku melihat Caca mengobrol dengan Mayang. Sial dia sengaja ninggalin aku sama Ardi.
"CACA!!" teriak ku didepan pintu kelas
Seisi kelas pun menatap ku dengan pandangan heran. Sedangkan orang yang ku panggil malah memasang tampang polos tak berdosa.

Kriinnggg......
Ck. Udah bel aja, gak jadi marahkan. Aku pun duduk dibangku ku tanpa memedulikan Caca. Aku gak akan bicara sama dia, bodo amat dia mau nangis darah. Untung nya guru langsung datang
"anak-anak karena kelas 11 belum ada KBM, jadi kalian bisa pulang. Dan minggu depan KBM sudah dimulai, jadi kalian harus masuk seperti biasa."
"iya pak"
"ya udah saya cuma menyampaikan itu. Hati-hati kalian pulangnya"
Sial. Kenapa pulang sih, aku gak mau dirumah. Mau jalan kemana coba. Masa ke rumah Caca sih, kan lagi marahan.
"emm, lia lu ke rumah gue aja ya. Ayah lu dirumah kan"
"iya ca. Dia dirumah"
Akhirnya aku ke rumah Caca. Dia tau semua masalahku dan dia juga selalu ada buat aku. Cuma dia yang jadi penyemangat ku, dia satu-satunya.

Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang