02. save me

171 23 7
                                    

Aku berada di rumah Caca hingga malam. Tentu aku sudah ijin sama mama. Jam 7 pas aku pulang ke rumah, biasanya mama udah pulang jam segitu.
Sesampainya di rumah, aku gak melihat mobil mama sedangkan papa sedang duduk diteras rumah melihat ku datang

"sial"  batin ku

"lia, kok baru pulang?"

Aku tak menjawab dan langsung masuk ke kamar

Tok tok tok

"sayang"

Ceklek

"sial, aku lupa kunci pintu lagi"

Aku langsung berlari ke kamar mandi dan mengunci pintu. "tuhan lindungi aku"  batin ku

Tak lama aku mendengar suara mobil mama. Aku pun bernapas lega, "terima kasih Tuhan" batin ku

Ceklek

Aku membuka pintu kamar mandi sedikit. Orang itu sudah gak, aku pun keluar. Aku bisa bernapas lega sekarang.

Bugh

Seseorang mendorong ku ke kasur. Dia masih disini. Tapi tadi mobil mama kan. Harus nya dia udah pergi
"mamaaa papaa"  teriak batin ku

"liaaa. Mama bawa makanan ini" teriak mama

Tanpa sempat melakukan apa-apa orang itu langsung pergi meninggalkan ku.

Aku langsung mencuci muka, ganti baju dan menghampiri mama. Di depan mama aku selalu berusaha tersenyum seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Padahal di rumah ini ada iblis, tapi aku gak bisa kasih tau ke mama.

"mama" panggil ku saat melihat nya di meja makan dengan 2 orang pria

"Lia ayo makan sini" ajak salah satu dari pria itu

Aku hanya tersenyum dan ngambil tempat duduk berjauhan dari mereka

"loh kok duduk disana?, sini lah" kata pria itu

"disini aja om" kata ku

"kamu kayak lagi marahan tau sama om sayang" kata pria lain

"aku lebih suka duduk disini pa" jawab ku sambil menundukkan kepala

"sudah sudah, lia sini sayang. Masa ada om ferdi kamu ngehindar gitu, gak baik lia" kata mama melerai

"Mama gak bakal ngerti"  batin ku

Aku pun bangkit dan pindah duduk di samping om ferdi. Aku bener-bener gak nyaman dengan keadaan ini. Mereka asik bercanda sedangkan aku ketakutan. Aku merasakan ada yang menyentuh kaki ku. Aku harus kembali ke kamar.

"ma, aku mau ke kamar ya. Masih ada tugas"

"loh, makanan kamu belum habis loh sayang" kata papa

" aku udah kenyang"

"ya udah, oh ya lia. Om ferdi nginep lagi disini dan mama harus ke bandung nanti. Kamu baik-baik ya dirumah"

Aku hanya mengiyakan dan langsung pergi ke kamar. Aku harus mengunci semua pintu dan jendela. Aku gak mau dia masuk lagi ke kamar ini. Selesai mengunci pintu dan jendela, aku mengambil headphone di nakas dan menghubungin Caca.

"halo"

"halo ca. Kamu bisa nginep di rumah ku?"

"duh, maaf banget beb. Gue lagi di rumah nenek ini. Lu di rumah sendiri? Nyokap lu ke luar kota lagi?"

"ah enggak kok, ya udah kalau gitu. Bye"

Tanpa menunggu jawaban nya aku langsung mematikan panggilan. Sudah lah lagian semua pintu sudah ku kunci, jadi aman. Lebih baik aku tidur

"lindungin aku Tuhan"

***

Aku haus dan ini masih tengah malam. Sial minum ku habis, aku gak berani keluar kamar. Iblis itu pasti sudah ada di depan kamar ku. Aku tidak suka dengan kondisi ini. Hmm terpaksa aku harus tahan, semoga saja kuat.

Ceklek

Gelap, terlalu gelap. Apa aku harus keluar ? Aku takut. Aku perlahan keluar menuju dapur, aku tak berani menyalakan lampu. Sekarang masih aman, dia mungkin masih tidur. Aku harus cepat sebelum ketemu dia. Selesai mengisi gelas dengan air, aku cepat-cepat menuju kamar. Akhirnya, aku sudah di kamar. Aku aman sekarang, dia gak akan menggangu ku. Hufttt. Aku meminum air yang ku bawa, kemudian meletakan nya di nakas. Aku bisa tidur nyenyak sekarang.

****

Pagi telah tiba, aku sudah siap dengan seragamku. Ya, hari ini aku berangkat sangat awal. Karena mama gak di rumah, aku harus cepat-cepat pergi.
Untung nya rumah masih sepi, hanya ada pelayan yang menyiapkan sarapan. Di rumah para pelayan akan memasak jika mama keluar kota, kalau ada mama pasti mama yang masak.

"loh lia, kok udah mau berangkat ?  Kan baru jam 5"

Ck kenapa harus ketemu

"aku mau jemput temen dulu, aku berangkat"

Tanpa menoleh atau pun menyalimi nya, aku langsung pergi. Aku menunggu bus ke rumah caca. Hanya caca tempat teraman sekarang. Selama menunggu bus aku hanya melamun, terkadang aku tertawa miris mengingat nasib ku.

Flasback

"papa, aku mau itu" tunjuk anak kecil itu ke sebuah kedai es cream

"kamu kan baru sembuh sayang, masa mau makan es cream" kata sang ayah anak itu

"aku mau es cream pa"  kata anak itu sambil menangis

"oke oke papa belikan, kamu sama om dulu ya"

"iya pa"

Anak itu melompat kegirangan saat sang ayah membelikan nya es cream. Dia pun berlari menuju om nya yang sedang melihat-lihat boneka

"lia, kamu mau om belikan boneka gak ? "

"mau om, boneka beruang yang besar kayak lia"

"lia pilih aja boneka yang lia suka"

"makasih om" lia mencium pipi om nya

Lia sibuk memilih-milih boneka tanpa menyadari kedatangan ayah nya

"kamu terlalu memanjakan lia Ferdi"

"gak masalah, aku menyukainya. Anak itu selalu ceria, sungguh mengemaskan"

"om lia pilih ini" katanya sambil membawa boneka beruang besar melebihi badan nya

Ayah dan om nya hanya tertawa melihat lia yang kerepotan membawa boneka itu

"mbak mbak, mau naik gak"

Aku tersadar dari lamunan ku. Ternyata bus ku sudah datang.

"eh maaf mas"

Aku pun menaikin bus itu, mencari tempat duduk yang kosong. Selama perjalanan aku hanya melamun. Mengingat masa lalu ku yang begitu menyenangkan, tanpa masalah sedikit pun. Terkadang aku berfikir jika kebaikan nya dulu hanya untuk memanfaatkan ku menuruti semua keinginan nya sekarang.
Seandainya dulu dia tidak baik padaku mungkin kejadian itu gak akan terjadi. Dia gak mungkin melakukan itu pada ku.
Tanpa ku sadari, air mata ku menetes. Ahh, aku tak suka terlihat lemah seperti ini.

"jangan menangis Lia"

Kata orang di sebelahku. Aku menoleh. Astaga bagaimana Ardi bisa disini

"lu jelek tau kalau nangis, lagian ini masih pagi. Harus nya lu senyum kayak gini" sambil manarik kedua sudut bibir ku ke atas

Aku memukul tangan nya. Enak aja dia main pegang-pegang muka orang

"lu galak amat sih"

"bodo"

"elah jangan judes gitu"

Kenapa bisa ada dia sih. Menyebalkan

"Lia"

Aku hanya menoleh

"kamu cantik, aku suka"

Aku tau cerita ini masih banyak yang harus di perbaikin. Jadi aku butuh saran, masukan, kritik dari kalian. Thanks

Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang