Bagian Tiga

6.1K 383 3
                                    

Ke esokan harinya, tim marketing Femme Fatale mengadakan rapat bersama dengan Abrianna, membahas mengenai konsep pemotretan serta video profil. Mereka semua sekarang sedang berada di dalam ruang rapat dan memperhatikan sang presentator yang kini menjelaskan berbagai pilihan konsep.

"Bagaimana Mbak Abrianna ? Pilihan konsep mana yang Mbak sukai ?" tanya sang tim leader yang kini tengah duduk di samping wanita itu.

Abrianna tampak terdiam sejenak sambil memandang tiga konsep yang disejajarkan pada layar LCD. Dia mengetuk-ngetukkan jarinya pada meja dan berpikir.

"Number one, I really like the classy thing." jawab Bri pada akhirnya.

"Pak Gendra ?"

"Same here. Tema dua terlalu ramai dan nomor tiga, sekarang sudah terlalu mainstream. We need to get back to something old."

"Ok, selanjutnya Yana, kamu pilih nomor berapa ?"

Begitu seterusnya, sampai semua anggota menyuarakan pilihannya. Dan keputusan akhir yang menjadi pemenang adalah konsep nomor satu, konsep yang dipilih oleh Abrianna dan Gendra.

"Jadi, sudah diputuskan jika konsep yang kita gunakan untuk pemotretan pertama kita adalah old but classy. Dan untuk Mbak Abrianna, dimohon agar menjaga kesehatan karena besok jadwal kita padat." pesan Ayu, sang tim leader, yang menjadi penutup rapat sore hari ini. Semua anggota rapat nampak membereskan barang mereka masing-masing lalu segera keluar dari ruangan, hendak melanjutkan kembali pekerjaan mereka. Pun dengan Gendra dan Abrianna yang kini berjalan bersisian menuju pintu lift di depan sana.

"Udah kemana aja kemarin ?" tanya Gendra saat mereka berdua memasuki lift.

"Just stay on my bed, do nothing. Aku malas kemana-mana sendirian." jawab Bri yang membuat Gendra menatap wanita heran.

"Aku pikir kamu bakal reuni sama teman-temanmu. Baru sekarang kan kamu balik ke sini ?" Abrianna tersenyum kecil dan menundukkan kepala sejenak lalu menyahut, "Aku tidak punya teman akrab saat SD. Dan kamu tahu sendiri kehidupan pertemanan aku saat SMP. Cuma kamu yang mau berinteraksi denganku, itupun dalam rangka menjahili."

Gendra terkekeh pelan lalu berjalan keluar lift saat pintu terbuka di lantai 10.

"Sorry about that. Kalo gitu, mau aku temani jalan jalan ?"

"Bukannya kamu masih ada pekerjaan, Gen ?" tanya Bri yang membuat lelaki di depannya menggaruk pelipisnya yang tak gatal.

"Kamu mau nungguin aku sebentar ? Berkas yang masih harus aku cek tinggal sedikit." Abrianna tersenyum dan menganggukkan kepalanya singkat. Lalu dengan wajah riang bagai anak kecil mendapatkan balon, Gendra mengajak wanita itu memasuki ruangannya.

<<<<<

Gendra sedang memakan makanan di depannya dengan lahap. Tadi siang dia tidak sempat memasukkan makanan apapun ke dalam perutnya. Karena sekarang brand ambassador sudah didapatkan, banyak hal yang harus diurus dan disetujui olehnya. Itu semua membuat para cacing yang berada di dalam perutnya tidak hanya berdemo, namun saling berperang layaknya Avangers yang bersatu melawan Thanos.

Abrianna yang menduduki kursi di depan pria itu tertawa geli. Dia tidak habis pikir dengan cara makan Gendra yang seperti anak kecil saat makan, terburu-buru dan berceceran. Wanita itu secara spontan mengulurkan tangannya untuk membersihkan butir nasi yang tertempel di dekat bibir Gendra,.

"Kamu kayak anak kecil."

"Menggemaskan maksudnya ?" sahut Gendra dengan sebelah alisnya yang terangkat naik, membuat Bri menggelengkan kepala.

You, From the Start - PINDAH KE KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang