Bab 1

5 1 0
                                    

Mencintai dengan cara Gaffa harus merelakan Rakenya.

By: Gaffario Alfiano



Ken, aku tunggu di tempat biasa. Sekarang.
Ada yang mau aku omongin.

Rakenya membaca pesan singkat yang dikirimkan Gaffa. Gadis itu melihat ke arah jam dinding, saat itu pukul 8 malam. Rakenya merasakan ada sesuatu yang aneh, tak biasanya Gaffa menyuruhnya ketempat biasa seorang diri, Karena Gaffa adalah cowok yang sangat overprotektif.

Segera, Rakenya mengambil jaketnya dan mengambil kunci sepeda motornya lalu Ia berlari ke garasi mengambil motornya, dan kemudian mengemudikan motornya menuju tempat yang biasa mereka bertemu.

Lima belaa menit sampai disana, segera ia parkirkan motornya dan berlari mencari Gaffa. Malam itu, langit sedikit mendung tanda bahwa hujan akan segera turun.

Rakenya tersenyum lebar melihat Gaffa sedang duduk di kursi panjang yang biasanya mereka duduk disana.
Ia segera menghampiri Gaffa.

"Hey, udah lama nunggunya? ". Tanya Rakenya sambil duduk disebelah Gaffa.

Gaffa menoleh melihat Rakenya membalas senyuman dari Rakenya.
"Iya, gapapa kok". Jawab Gaffa.

"Hehe, yaudah. Btw, ada apa ngajak aku kesini? Tumben banget ga jemput aku". Ucap Rakenya. Lalu Ia menghembuskan napas lewat bibirnya dan mengusap tangan sambil berkata "Tumben dingin banget", sambil mengamati kendaraan yang lalu lalang didepannya. Gaffa hanya diam sambil mengamati kekasihnya yang kedinginan.

"Padahal dingin, masih aja jalanan pada Rame". Komentar Rakenya lagi. Matanya masih memandang lampu kendaraan yang lalu lalang didepannya.

Namun, Rakenya bingung dengan ekspresi yang diberikan Gaffa. Tidak biasanya dia seperti itu, Kemana sisi humoris Gaffa?  Kenapa dia jadi pendiam?
"Hei, Gaffa kenapa? ". Tanya Rakenya seraya melambaikan tangannya didepan wajah Gaffa.  "Ngomong dong, kenapa diem aja? Gaffa lagi sakit gigi ya? ".
Baru saja bertanya, Rakenya terkejut ketika sikutnya dipegang dengan keras oleh Gaffa, Matanya terlihat sorot terluka, yang membuat Rakenya makin bingung. Rakenya ingin bertanya, tetapi lidahnya kelu tak dapat mengeluarkan suara.

"Tatap mata gue". Ucap Gaffa. Rakenya mendongak dan menatap bola mata coklat muda milik Gaffa.
"Gue ingin kita P.U.T.U.S ".
Mata Rakenya membulat, Dadanya terasa sesak, genangan air dipelupuk matanya tak mampu dibendung lagi.
"Kenapa? ". Tanya Rakenya. Suaranya serak. Rakenya tak habis fikir kenapa lelaki yang telah mengubah hidupnya itu kini meninggalkannya. Semua orang yang sangat di sayangi Rakenya telah pergi.
"Kenapa semua orang yang Rakenya sayang harus pergi? ". Ucap Rakenya dengan terisak. Namun, tetap saja Gaffa diam.
"Kenapa Gaf? Kenapa? Apa salah kalo gue harus bahagia dengan orang yang gue sayang?". Lalu, Rakenya melepaskan tangan Gaffa, lalu Ia berlari menuju motornya tanpa memedulikan Gaffa.










Vote and Follow Guys 💋💋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Leave!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang