bahagia saat itu
tatkala kita berdua
dua tubuh, dua bentuk
tapi jiwa kita satu
bintang- bintang mulai mabuk menonton kami
bulan menyanyikan lagu sendu tentang cinta
membuat kami semakin mabuk
kekasihku, tak usah digubris
sudahlah kita duduk saja
tak ada engkau, tak ada aku
tinggallah bersamaku
kau ikuti anganmu, dan datang padaku,
lalu kau putuskan pergi?
memalukan!
apakah cintamu tidak lebih kuat dari ini?
seperti matahari, cinta juga mengancammu pada awalnya
ia menghunuskan pedangnya
"minggir! atau ku tebas lehermu"
tetapi jika kau tetap tinggal, ia mengubah nadanya
"kau berani dan cantik, kau bisa mendapatkanku" katanya
kita harus bersama
tak ada engkau, tak ada aku
kita berdua menjadi satu
dua tubuh ini, kita di bumi
pada waktu bersamaan, kita di surga
YOU ARE READING
Alegori Emosi
PoetryJurnal perasaan kumpulan sajak yang menceritakan perjalanan seorang perasaan dalam kerasnya rezim kehidupan. tentang tuhan, cinta, patah hati, kegembiraan, keterpurukan.