sajak dari iblis

2 0 0
                                    

nafsu dunia yang sia-sia

aku sudah milik kekasihku, sungguh cantik, tp tak bahagia

sementara kau tawarkan aku cicipi kopi yang kau seduh dengan nostalgia

ku ketuk pintumu, lalu kau buka lebar

sementara senyum itu memancar

aku tak kuasa, tubuh dan hatiku bergetar

kita duduk di beranda, mulai bercanda

lalu mata itu, tiba-tiba ingin terus kupandang

tanpa ku sadar, kau ciumi aku mesra

ciumannya begitu asing, bibirnya begitu hangat

seakan mengundang untuk tinggal di dalamnya

aku pun tinggal, ku tiduri dia

ku kecup dia saat fajar, lalu ku pergi seiring cinta memudar

kekasihku tak tau, biarlah agar tak kacau

hidup lanjut berlalu

ada satu, dari masa lalu

dia pernah begitu mencintaiku

aku pernah berharap dia kelak istriku

entah darimana,

senja comblangi lagi aku dengannya

tenggelam aku, lupa aku sudah milik kekasihku

dengannya terasa benar, hingga sekitar tak didengar

dia begitu mencintaiku, peluknya menguatkan

kecupnya menenangkan

ku lihat matanya bersinar, memandangku begitu dalam

entah bagaimana menggambarkan

kekasihku melihat kami begitu melayang

saling memeluk tubuh telanjang

wajahnya memerah, luap sudah amarah

Ia maki aku, kaca pecah di kepalaku

lalu larilah dia, seraya mengusap tangisnya yang tak bisa diam

aku kejar

aku memohon

aku mengemis

tapi tak ada lagi pintu terbuka

semua kini sia-sia, kekasihku tak ada lagi

wanita-wanita itu tak berarti lagi selain dosa

aku telah kehilangan kekasihku

ku ambil tombak, ku tusukkan di dada

kini aku sulit bernapas, hidupku menggantung sudah

ku ambil lagi pisau, ku tusukkan di kepala

kini aku pergi, abadi terbakar dosa

bebaslah kau kekasih, walau tak mungkin ku tebus dosaku

Alegori EmosiWhere stories live. Discover now