yang paling menyebalkan
mengecup lalu mengucap kata yang paling ku benci
"aku pergi dulu"
selagi busku menjauh darimu, aku hanya bisa tersenyum
air mata kita sudah kering
ini sudah jadi tradisi
seperti tradisi lainnya, upacara selanjutnya, mengangkat handphone ke telinga
bicara tentang hal yang belum sempat kita obrolkan
karena perjumpaan kita selalu terlalu sebentar
untuk mempertegas bayangan lekuk tubuh
lewat pelukan demi pelukan
untuk menuntaskan gambar ingatan
lewat kecupan demi kecupan
andai kecup dan peluk juga bisa aku selipkan lewat layar handphoneku yang sempit
sejauh kilometer, imajinasi mulai lagi menggambar bayanganmu
untuk aku tuntaskan nanti di perjumpaan kita selanjutnya.
aku tutup handphoneku,
aku pejamkan mata dengan senyuman
mengingat bayangan yang samar - samar
tentang aku dan kamu.
"suatu saat kita akan bertemu, di keadaan yang lebih cantik. menikah dan beranak pinak"
dalam angguk dan kantuk yang mulai menggulung
aku berbisik
"amin"
YOU ARE READING
Alegori Emosi
PoetryJurnal perasaan kumpulan sajak yang menceritakan perjalanan seorang perasaan dalam kerasnya rezim kehidupan. tentang tuhan, cinta, patah hati, kegembiraan, keterpurukan.