Dua : Daniel

1.1K 228 85
                                    

2016.

Hari ini matahari bersinar cukup untuk menerangi kamar Daniel. Sekarang baru jam 7 pagi tapi di luar udah berisik banget. Pas Daniel cek, ternyata ada yang lagi pindahan.

"Halo!" Seru Daniel semangat. Daniel emang selalu riang kalau ketemu orang baru, karena di rumah Daniel gak punya temen.

Daniel punya satu kakak, tapi dia udah di Jepang karena tinggal dan kerja di sana. Daniel di rumah cuma bertiga sama bapak dan ibu.

Makannya waktu Daniel dapet sekolah di luar kota, Daniel seneng banget! Daniel udah punya feeling bagus kalau nanti Daniel bakal ketemu sama orang-orang baik yang akan ngisi hari-hari Daniel di kampus.

"Halo!" Sapa orang itu balik. Dia juga ramah ke Daniel.

Di lantai atas ada suara berisik, kayaknya sih anak-anak lagi pada ngumpul di atas.

"Baru pindahan?" Tanyaku ramah. Anak itu ngangguk.

Daniel lihat ada perempuan juga disitu, tapi perempuan itu sibuk menata ruangannya. Daniel gak mau ganggu. Kayaknya ini anak perempuan yang selama ini di omongin temen-temen.

Rumah Kedua (4)

Daniel
Temen2
Di bawah ada perempuan yang lagi beresin kamar

Zaki
Asisten rumah tangga?

Daniel
Bukan

Arka
Itu yang kemarin kita omongin niel
Sini naik
Kita bertiga di atas

Daniel
Ok!
Boleh ajak anak yang cowok?

Arka
Oh ada cowok juga?
Yaudah boleh

"Eh kamu, mau naik ke atas gak sama Daniel? Di atas ada temen-temen yang lain loh." Ajakku.

"Yuk!"

Anak itu lebih pendek dari Daniel sedikit. Pipinya lebih berisi daripada Daniel, tubuhnya pun begitu. Jalannya lucu, kayak penguin.

"Darimana?" Tanyaku.

"Jakarta. Lo?" Jawab anak itu selagi kita naik tangga ke atas.

"Oh aku dari Semarang. Tapi bapakku Medan. Keliatan gak?" Aku mulai bercanda. Ditanggapinya dengan tawa.

"Hahaha enggak ah, kamu cocok jadi orang tionghoa!" Katanya. Yah, emang bener sih, dia bukan orang pertama yang ngomong gitu.

"Wah kamu ngomongnya sama kayak orang-orang deh" Balasku.

Sesampainya kita di lantai atas, anak-anak lagi makan gorengan yang tadi pagi ibu kos bikin untuk kudapan. Teman baru pun disambut ramah sama mereka.

"Temen baru!!" Seru Tria.

"Halo!!" Balas si anak baru.

"Asl dong asl biar seru. Nanti buka QnA kayak youtuber biar dapet duit!" Timpal Tria lagi.

Kita semua tertawa. Daniel bukan anak sok tau, tapi dari tatapan anak baru itu Daniel langsung tau kalau dia akan kerasan tinggal disini.

"Nama gue Tawa."

Kami diem. Tawa? Nama macam apa itu?

"Tawa? Kayak.. Ketawa?" Tanya Zaki hati-hati.

"Iya. Tawa. Unik ya? Kata Bunda dulu gue dikasih nama itu karena sampe umur seminggu gue gak pernah diem. Nangis terus. Akhirnya dikasih deh nama Tawa, biar ketawa!"

Ini baru pertama kalinya Daniel denger nama unik kayak Tawa. Ternyata bener ya, nama adalah cerminan kepribadianmu. Tawa anaknya suka ketawa, dan dia ceria banget.

Rumah Kedua (Produce 101 alumn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang