CHAPTER 5

5 0 0
                                    

"Jago juga ya lo mainnya" Ucap Davi ketika mereka sedang duduk di pojok lapangan.

"Iya babang paldi jago main batsket" Ucap Brian ikut ikutan dengan nada yang di manja manjakan.

Faldi tidak mengubrisi perkataan kedua temanya yang kini sedang memperdebatkan perkataan brian yang tadi dia manja manjakan.

Faldi menatap lurus kearah lapangan. Saat ini tim perempuan sedang bermain di lapangan. Faldi memperhatikan syifa yang kini sedang mengoper bola kepada temannya yang lain.

Sekarang syifa sudah duduk di tepi seberang lapangan bersama dengan ketty dan kania.

"Fal ikut gak lo?" Tanya Davi membuat faldi menoleh ke arahnya.

"Kemana?" Tanya faldi.

Davi langsung menarik faldi begitu saja tanpa menunggu persetujuan darinya terlebih dahulu.

Faldi sempat menanyakan kemana brian. Davi hanya menjawab dengan mengedikkan bahunya.

Faldi mengerutkan keningnya ketika mengetahui kemana Davi mengajaknya pergi.

"Fa" Panggil Davi membuat Syifa dan kedua sahabatnya menoleh ke arah suara.

Syifa hanya menatap davi dan menaikkan sebelah alisnya sebagai isyarat kata 'apa'.

"Gue mau ngomong" Seakan mengerti davi mengucapkan kata yang menurutnya sangat sulit untuk dia katakan kepada syifa.

"Ngomong ya tinggal ngomong aja sih vi" Ketus syifa.

"Berdua bisa gak fa?" Tanya davi lagi dengan hati hati.

Syifa berjalan menjauh dari ketty, kania dan faldi diikuti oleh davi di belakangnya.

"Mau ngomong paan?" Tanya syifa dengan ketus saat mereka sudah sedikit jauh dari teman temannya.

"Arsyi ngomong ke lu gak?" Tanya Davi dengan hati hati.

"Udah" Jawab syifa masi dengan nada datar.

"Emm gini fa kata mama itu lo ting--" Davi baru ingin menjelaskan syifa sudah memotong perkataannya.

"Gak usah vi" Jawab syifa kini dengan lirih. Dia tau persis apa yang akan di katakan oleh Davi kepadanya.

"Fa tapi" Davi menatap syifa dengan kasian.

"Gue gak papa kok vi tenang aja" Ucap syifa dengan tersenyum kearah Davi.

"Lo harus jaga diri fa" Ucap Davi kemudian beralih memeluk syifa yang kelihatanya seperti ingin menangis.

"Makasi bang davi" Ucap syifa membalas pelukan davi.

Faldi melihat kearah syifa dan davi heran saat mereka berpelukan. Ada hubungan apa mereka? Apakah mereka pacaran? Tapi rasanya tidak mungkin karena dilihat dari tingkah Davi, sepertinya dia takut saat ingin mengobrol dengan syifa tadi.

¤¤¤¤

Syifa sedang duduk di balkon kamarnya sambil menatap kearah depan dengan tatapan kosong.

Saat sedang melamun, dia teringat oleh seseorang yang sangat dia cintai. Syifa berdiri dari tempat duduknya dan mengambil jaket dan kunci mobil serta tas selempangnya kemudian berjalan menuju mobilnya dan meninggalkan pekarangan rumahnya.

Syifa memarkirkan mobilnya di parkiran Rumah Sakit tempat mamanya di rawat.

Syifa masuk kedalam kamar yang sudah 4 tahun yang lalu ditempati oleh mamanya itu.

"Assalamualaikum ma" Syifa masuk kemudian duduk dekat ranjang tempat mamanya duduk.

"Mama syifa mau curhat" Syifa menggenggam tangan mamanya dengan erat.

Syifa menatap wajah yang sangat ia rindukan. Syifa selalu datang kesini saat membutuhkan teman untuk bercerita. Walau dia tau mamanya tidak akan mendengar apa yang dia katakan.

"Ma, syifa kangen sama mama" Lirihnya.

"Syifa nakal ma, mama gak mau bangun terus marahin syifa ma?" Mata syifa berkaca kaca "Syifa suka bolos, syifa suka bikin onar syifa juga suka bikin papa kesel ma" Kini air mata syifa sudah luruh tanpa aba aba.

"Mama bangun dong" Isakan kecil mulai keluar dari bibir mungilnya.

"Ma..." Syifa mencoba menghapus air matanya. Namun sia sia karena air matanya terus luruh.

"Fa" Suara itu membuat syifa dengan cepat menghapus air matanya.

Davi mendekat kemudian memegang bahu syifa memberi kekuatan.

"Jangan cengeng dong fa" Ucap Davi.

"Gue gak nangis" Syifa menyeka air mata di ujung matanya.

"Iya fa, lo kan kuat" Davi tersenyum kemudian mengajak Syifa keluar untuk mencari makan.

________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang