Hari ini adalah hari yang paling menyebalkan bagi syifa. Ya, hari ini dia mendapatkan hukuman dari ibu tiri a.k.a bu wira yaitu menemani faldi ke perpustakaan.
Bagaimana bisa bu wira menyuruh seorang syifa masuk ke dalam perpustakaan. Jika di suruh memilih juga syifa lebih memilih bersiin kamar mandi daripada bersiin perpustakaan ketika dia telat ke sekolah.
Aneh bukan? Jika kalian ada di posisi syifa kalian pasti akan memilih membersihkan perpustakaan ketimbang kamar mandi.
Namun, syifa pasti tidak akan melakukan itu tanpa alasan bukan? Semenjak kejadian 4 tahun yang lalu. Syifa sangat benci dan trauma dengan perpustakaan.
"Masuk sana" Titah syifa ketika mereka sampai di depan perpustakaan.
"Gue mana tau tempat bukunya" Faldi melirik syifa yang terlihat seperti sedang berdiri di depan pintu rumah hantu.
"Lu tanya sama penjaga perpusnya doang susah amat sih" Syifa mengerutu di tempatnya.
Faldi masuk ke dalam perpustakaan karena tidak mau perdebatan mereka berdua berlanjut.
"Hai fa" Sapa seseorang dari arah belakang syifa.
Syifa hanya melirik ke arah laki laki yang memanggilnya itu kemudian kembali menatap kedalam perpustakaan.
"Jawab napa sih fa" Laki laki itu kembali bersuara karena ucapanya tadi tidak mendapat respon dari lawan bicaranya.
"Apa" Jawab syifa ketus tanpa menatap kearah kenan.
"Pacar baru ya?" Tanya kenan saat mengikuti arah pandangan syifa yang tertuju pada seorang laki laki yang kini berjalan menuju ke arah mereka.
Faldi berdiri di samping syifa sambil menatap bingung laki laki yang ada di depannya itu.
"Pacarnya syifa ya? Kenalin gue kenan" Kenan mengulurkan tanganya.
"Faldi" jawab faldi membalas menjabat tangan kenan.
"Pergi yuk fal" syifa menarik tangan Faldi menjauh dari kenan.
"Siapa sih? Pacar lo" Tanya faldi yang penasaran dengan laki laki itu.
"Kepo lo" Ketus syifa "udah lo ke kantinya sendiri aja sana gue ada urusan" Lanjutnya kemudian melangkahkan kakinya.
"Fa" Langkah kaki syifa terhenti saat ada yang memanggilnya. Itu bukan suara faldi tapi suara arsyi.
"Apa?" Tanya syifa yang sudah menoleh menatap arsyi.
"Mau ngomong sebentar boleh nggak" Tanya arsyi. Arsyi melirik ke arah faldi yang sedang menatapnya.
"Kamu pacarnya syifa?" Tanya arsyi dengan lembut yang bisa membuat semua laki laki luluh kecuali faldi.
"Bukan" Jawabnya datar.
"Oh. Kalau gitu bisa tinggalin kita? Aku mau ngomong sama dia dulu" Ucapnya lagi sambil tersenyum manis.
"Oke" Faldi berjalan menjauh dari kedua perempuan yang memiliki wajah yang sama itu.
¤¤¤¤¤
Syifa duduk melamun sambil menghisap sebatang rokok dan sesekali mengepulkan asapnya ke udara.
Dia sedang memikirkan perkataan arsyi saat jam istirahat tadi. Kalimat itu terus terngiang di telinganya sehingga membuatnya tidak fokus saat pelajaran favoritnya tadi.
"Arrrgggg" Syifa menjambaki rambutnya frustasi.
"Selalu saja masalah datang dalam hidup gue" Ucapnya sambil mematikan puntung rokok yang sudah habis.
"Kenapa hidup gue harus kayak gini tuhan!" Syifa mengusap wajahny kasar.
Air mata mulai membendung di pelupuk matanya. Namun syifa tidak membiarkanya meluncur di pipi nya. Dia tidak boleh menjadi perempuan yang lemah. Toh dia juga sudah seperti ini dari dia masi menduduki bangku SD kan.
"Yang stres mah suka gitu kalau ngebolos ngak ngajak ngajak" Terdengar suara dengan nada menyindir dari arah belakang syifa.
"Tau tuh mentang mentang lagi stres kita gak di ajakin" Sambung seorang perempuan lagi sambil merangkul syifa.
Ketty dan juga kania. Mereka memang selalu tau dimana tempat syifa saat dia terpuruk seperti ini. Dan mereka juga tau cara menghibur syifa.
_______
Hay hay hay
GIMANA PART 2 NYA?
SEMOGA SERU YAA ❤❤
JANGAN LUPA VOTE YAA❤FOLLOW MY IG:@fdhlh15
![](https://img.wattpad.com/cover/175393355-288-k331704.jpg)