Metanoia 1; Dysania

127 19 0
                                    

Vote Juseyoo!

"Finding it extremely hard to get out of bed in the morning."
.
.
.


Kaki jenjangnya berlarian kecil menuruni anak tangga dengan cekatan. Seperti biasanya bangunnya kesiangan dan membuat dirinya tidak bisa bersantai sedikitpun pagi ini.

Doh Kyungsoo sudah berkali-kali membangunkannya tapi tetap saja tak ada tindakan nyata dari adiknya, dan ujung-ujungnya kakaknya yang kena marah oleh si pemilik bibir tipis.

Mukanya sudah masam pagi ini, karna lagi-lagi kakaknya membuat dirinya bangun kesiangan, hampir setiap malam dia sudah berpesan pada laki-laki itu untuk membangunkannya sampai bangun setiap pagi tapi.. Nihil.

By the way, ini salah siapa sebenarnya?

"Akhirnya hidup juga," sindir kakaknya yang tengah menyiapkan sarapan paginya. Oh bukan lebih tepatnya bekal sekolahnya.

Doh Aiyu hanya menyeringai tak suka mendengar kakaknya menyinggungnya, percayalah dirinya tak semunafik itu untuk menampik kenyataan bahwa dirinya memang maniak tidur, tapi setidaknya dia punya harga diri.

Masih tak menghiraukan omongan kakaknya. Tangannya meraih segelas susu dan menenggaknya habis tanpa sisa.

"Ini bekalmu!" Dyo menyerahkan sebuah kotak nasi berukuran sedang.

Kalian harus tau siapa Doh Kyungsoo aka Dyo dia adalah kakak terprotektif yang pernah ada di muka bumi mungkin, laki-laki yang saking sayangnya terhadap adiknya yang bernama Doh Aiyu malah berhasil membuat dirinya di cap freak oleh Aiyu sendiri, laki-laki paling ribet, paling susah diajak kompromi. Sekali tidak tetap tidak, itu sudah jadi motto hidupnya dan semua katanya berakhiran dengan tanda titik dan tanda seru, membuat Aiyu harus patuh-sepatuh-patuhnya terhadap segala macam aturannya yang banyak dan menjengkelkan.

Tapi apa daya Aiyu, hanya kakak laki-lakinya itu yang dia miliki sekarang yang juga rela sabar menemani dan mengurus dirinya berkat mama papanya yang harus berakhir dipersidangan 7 tahun lalu.

Mama mau tidak mau yang harus turun tangan mengurus bisnis yang kemudian terpecah menjadi dua, sedangkan Dyo sendiri lebih memilih stay di Seoul untuk mengurus adiknya yang saat itu masih berusia 12 tahun. Percayalah itu membutuhkan pengorbanan yang besar bagi Dyo, dia harus merelakan impiannya sekolah di Seoul University dengan beasiswa penuh yang mati-matian dia usahakan semenjak duduk dibangku SHS dan itu semua demi siapa? Doh Aiyu, inilah alasan kenapa dia sangat menuruti kakaknya.

Dengan berat hati Aiyu mengambil kotak menjijikan yang disodorkan Dyo lalu segera memasukannya ke tas.

Helloow, ini tahun 2021 girls, tidak ada yang bawa-bawa bekal kesekolahnya apalagi dia sudah duduk dikelas 3, oke mungkin ada tapi tidak untuk orang seperti Doh Aiyu, itu terlalu kuno. You know kuno? Gak modern, sekarang sudah era modernisasi yang semuanya serba online, jadi untuk apa dia harus ribet membawa bekal hanya karena tidak sempat sarapan dirumah?

Tunggu, lagipula ini salah siapa? Yang selalu bangun kesiangan siapa??

Aiyu bersiap-siap turun dari mobil hitam kesayangan kakaknya yang juga hampir 6 tahun setia mengantar jemputnya. Hufft.

"Aku masuk!" Kata Aiyu sebelum menutup pintunya, Dyo hanya mengangguk dengan senyuman termanisnya tapi jangan katakan di depan Aiyu kalau senyuman itu manis atau kalian akan kena pukul seketika itu juga, Aiyu sudah terlalu overdosis dengan senyuman Dyo yang terlihat terlalu terpaksa melakukannya, bahkan dia ingin muntah saat melihatnya.

Metanoia [On Going] [pending] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang