Metanoia 2; Drapetomania

73 9 3
                                    

Vote juseyo!

"An overwhelming urgue to run away"
.
.
.

"Eh, eh, itu bukannya Dyo kakakmu, ngapain?" Ryujin menunjuk keluar jendela kearah halaman parkir, melihatnya Aiyu hanya memandang jengah pada Dyo yang entah sedang mengobrol dengan siapa tak terlihat olehnya.

"Entahlah. Mana sini tugasmu aku liat,"

Plakk.

"Argh!"

"Ehh, otak kakakmu tuh encer, kok bisa si punya adek dodol kaya kamu, apa susahnya gitu minta ajarin kan nggak bayar," Ryujin mulai menghujaninya dengan kata-kata yang menyebalkan setelah memukul kepala Aiyu dengan bukunya.

"Ihh, aku tuh males sama Dyo, gak tau aja kayak apa dia dirumah, aku udah kaya tahanan tau gak," rengek Aiyu menjelaskan pada teman sebangkunya.

Doh Aiyu hanya bisa teriak-teriak saat disekolah saja, selebihnya dia harus kalem dan jaim selama disekitarnya masih berkeliaran makhluk yang bernama Doh Kyungsoo aka Dyo aka kakaknya sendiri. Poor Doh Aiyu.

"Harusnya yah kamu tu bersyukur, walaupun keadaan keluarga kamu gitu, tapi Dyo masih milih kamu dari pada ambisinya buat kuliah di Seoul University yang bakal buat dia jadi orang lebih baik dari pada ngurusin adek kaya kamu yang ngga ada untungnya dibesarin walau kaya apa," Ryujin kembali mengoceh sambil memperhatikan sahabat semejanya menyalin tugasnya yang kini meliriknya tidak suka dengan apa yang baru saja keluar dari mulut lemes temannya.

"Serah!" Umpatnya sambil terus fokus pada tulisan dihadapannya membuat Ryujin hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuannya.

Tak lama setelahnya guru Sosial Politik paling killer memasuki kelas.

Seperti biasa kelas disiapkan dan segera memulai pelajaran. Cukup aman untuk orang seperti Aiyu yang sudah menyalin tugas Ryujin barusan, setidaknya dia akan terhindar dari masalah kali ini.

"Kumpulkan tugas kalian," suara itu seketika memecah keheningan dan membuat semua siswa maju kedepan mengumpulkan buku tugas mereka, termasuk Ryujin.

Setelah semuanya tenang dan kembali ke meja masing-masing, guru tersebut langsung saja maju lebih mendekat ke bangku siswa lengkap dengan tatapan tajam dan akan dipastikan itu adalah tatapan mematikan bagi siapa saja yang sedang merasa punya salah atau takut kelakuannya akan diketahui olehnya.

Begitu juga yang dirasakan Aiyu, sekalipun sudah cukup aman tapi tetap saja dia merasa khawatir karna guru ini akan melakukan hal yang diluar pikirannya.

"Saya akan mengetes pemahaman kalian tentang materi yang sudah saya jelaskan minggu lalu-" ucapnya memandang satu persatu siswanya yang membuat hampir semua siswa susah bernafas saat sorot mata mereka bertemu.

Jangan tanya bagaimana keadaan Aiyu kakinya sudah gemetar walau dia sudah berusaha serileks mungkin.

Ryujin sekilas memandang Aiyu, dia sudah tau Aiyu pasti akan ketakutan apalagi melihat jari tangan Aiyu sudah saling meremas dipangkuannya.

Ryujin menahan tawanya saat melihat satu butir keringat mengalir dipelipis Aiyu, dia tau bagaimana kekhawatiran Aiyu kali ini, tapi sebagaimana mestinya dia berusaha menyembunyikan kesalahannya, bukan.

"Ryujin ada apa?" Tanya guru membuyarkan segalanya. Ryujin tercekat sendiri saat namanya ternotice guru killer tersebut.

Baik jangan liat wajah Ryujin sekarang, dia masih terlihat baik-baik saja walau memang terkejut tapi tidak ada apa-apanya dibanding wajah pucat disebelahnya, apalagi saat seluruh murid dikelas melihat kearah Ryujin.

Metanoia [On Going] [pending] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang