chapter 3

5.8K 302 5
                                    

Dee dan arga sekarang berada pada rumah baru yang akan mereka tinggali nanti.Rumah minimalis 2 tingkat berwara putih dan hitam.menggambarkan sosok seorang arga.
Halaman yang luas dengan kolam dan taman yang  terhubung langsung dengan dapur.Hanya di batasi dengan sekat kaca sebagai pembatasnya.

"kamarmu di sebelah kiri,pintu berwarna putih"kata arga.Dee hanya menurut saja.Ia tau arga tidak ingin bersamanya dalam satu kamar.
Tanpa menjawab dee memilih ke atas melihat kamar tidurnya.
"kau jangan pergi dulu,ada beberapa yang akan saya ajukan.Di sini tidak ada pembantu dan kau yang akan mebersihkan rumah ini.Aku tidak suka dengan orang manja jadi lakukanlah sendiri"lanjut satya
"baiklah"dee melanjutkan langkanya yang sempat terhenti.

Saat memasuki kamar warna hitam dam putihlah yang mendominasi.
Ranjang yang luas,satu lemari dan meja rias memenuhi kamar yang sekarang menjadi milik dee.
Deepun segera merebahkan tubunhya dan perlahan lahan matanya tertutup menuju alam mimpi.

💙💙💙
Suara pintu membuat dee terbangun dari tidurnya dan segera ia mwmbuka pintu.
"lihatlah sudah hampir jam 5 kau dengan santainya tidur sedangkan saya kelaparan di sini"hardik arga.
"maafkan aku,aku ketiduran tadi sehabis mem.."
"alah..memang tidak pantas kau menjadi seorang istri"potong arga emosi dan meninggalkan Dee

Lagi lagi arga membuat dee terluka,lagi lagi air mata itu jatuh dan tak di undang.SABAR itupah sekarang yang harus dee lakukan.menghadapi sikap arga yang berubah.

"arrhhhhhhgggggg..dasar jalang,ini baru permulaan penderitaanmu.seringai nampak di wajah tampan arga

Dee tengah menyiapkan makan malamnya.capcay,ikan goreng sambal serta tahu dan tempe memenuhi meja makan mereka.
Datanglah arga dengan wajah segarnya.

"makanlah,kau sudah menyiapkan makanan untukmu.Semoga kau suka"
Kata dee dan langsung manarik kursi di hadapan arga.Arga yang melihat itupunn membuka suara

"siapa yang menyuruhmu duduk di situ.Aku tidak sudi kau makan semeja denganku.Membuat nafsu makanku hilang'"kata arga dingin.Dee yang baru  ingin duduk memberhentikan niatnya dan kembali berdiri.
"ta...tapi aku juga ingin makan"kata dee
"makanlah di dapur atau setelah saya makan.sekarang pergilah.Pergi syaa bilang!!!!!"bentak arga yang melihat tdk ada pergerakan dari dee.
Deepun berlalu dari tempatnya sebelumnya mengambil lauk oauk dan menuju dapur.Arga hanya diam menatap dee yang telah berlalu.
"memang perlakuan itu yang pantas buat perusak sepertimu"arga

Di taman dee menumpahkan semua kesedihan dan air mata yang sedaru tadi ia tahan.Terisak pilu yang jika orang lain mendengarnya akan membuat mereka seakan ikut merasakan apa yang di rasakannya

"Tuhan..hikss..kau tidak adil denganku.Mengapa kebahagiaan itu sulit aku dapat hah..mengapa?tangis dee pecah dengan memegang dadanya tempat kesakitan itu berada.
"bisakah aku merasakannya tuhan bersana dia yang aku cintai?bisakah kau membuat dia berbalik kerahku dan melihatku tuhan?seharusnya kau bisa untuk itu? Mengapa dia hikss...mengapa dia..tak pernah, hikss..
Arggghhhhh....aku benci dengan takdirku tuhan"tangisan kesedihannya semakin memilukan.

"kau yang memberi cinta bukan?maka ambillah cinta ini,aku tidak membutuhkannya,aku tidak bahagia dengan cinta ini"teriak dee menegadahkan kepalanya keatas  menatap langit yang seakan menertawakan dirinya yang malang.

Perlahan hujan turun seakan ikut sedih dengan keadaan dee.Dee hanya diam tanpa beranjak dari tempatnya.
Membiarkan hujan mengguyur badannya dan berharap kesedihannya akan berlalu seperti hujan.
Dee hanya diam dengan sorot mata yang kosong.tak lupa air mata yang terus jatuh bercampur dengan air hujan.

Sedangkan di atas balkon arga melihat semua yang di lakukan dee serta mendengar walaupun samar apa yang di katakan.Batinnya tertawa bahagia melihat orang yang membuatnya terpuruk menderita.orang yang membuat kekasihnya pergi.

Hurt Again(move To Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang