LMA (2) : Setan

55 22 5
                                    

"Setan mana ada yang ganteng?"

..
..

"Berdiri bentar ngambil makanan, napah? Gue bukan babu kali." kata salah seorang kakak kelas yang telah menjadi teman Jihye and the geng.

Namanya Jaehwan. Spesies yang punya kelebihan tapi lebih banyak kekurangannya. Ya, dia bisa nyanyi, bisa main gitar tapi orangnya gak pernah diam. Sifatnya kakak beradik sama Woojin.

"Eh, nyaris aja lo dapat pahala, jadi hilang gara-gara lo ngomong barusan, bang." kata Eunha sembari menunjuk ke arah Jaehwan. Jaehwan hanya menatap Eunha dengan menyipitkan matanya.

"Tu mulut sekali-kali keluar, nusuk banget yaa Eun." balas Jaehwan dramatis. Lalu dilihatnya Woojin yang sedang menatap dirinya dan Eunha dengan tertawa nyengir.

"Eh eh, yang diujung! Sini, bantuin mama ngambil makanan." kata Jaehwan sembari menunjuk ke arah Woojin. Woojin yang merasa tak terima dengan suruhan itu langsung memeluk tubuh Guanlin yang ada di sampingnya.

"Gak mau! Lin, tolongin gue." kata Woojin mengadu minta tolong. Guanlin hanya menatap Woojin dengan tatapan malas.

"Pergi ajalah, Jin." kata Guanlin mencoba menggerakkan lengan kanannya yang dipeluk erat Woojin.

Tanpa disangka-sangka, Jaehwan sudah berada di belakang Woojin dan menarik dasinya.

"Argh! Tidakkk, esmeralda gak mau mamaaaa!" pekik Woojin keras sampai-sampai seisi kantin melihat kedua spesies langka itu.

"Hello, guys." kata seseorang yang baru datang dengan Minhyun yang sedari tadi sudah disebut-sebut namanya.

Yang ini Daniel. Makhluk penyuka kucing, dan bahkan saking sukanya kucing, IG nya pun penuh sama foto kucing ketimbang fotonya sendiri. Nah, spesies ini spesies yang banyak fansnya.

Dan yang satu lagi, Minhyun. Spesies tampan yang suka kebersihan. Mungkin diantara teman-teman spesiesnya yang lain, dia termasuk yang paling normal. Tapi yang kurang normal yang sifatnya yang doyan bersihin noda apapun di sekitarnya. Buktinya, sekarang dia baru selesai mengelap meja tempat dia duduk dengan tissue walaupun meja itu sudah terlihat bersih bagi spesies lain di sana.

"Udah pesan?" tanya Minhyun duduk menyelip diantara Jihye dan Aera. Dilihatnya Aera lalu tersenyum.

Ah, tampannya. Nikmat tuhan mana yang kau dustai? Masya allah.

Aera langsung saja mengapit lengan Minhyun.

"Bang, si ujin peak gangguin aku lagi tuh." kata Aera mengadu dengan bibir manyunnya. Minhyun yang mendengarnya langsung menatap horor Woojin yang baru saja sampai di sana dengan membawa nampan di tangannya.

"Etdah, jangan ngadu napa neng?" kata Woojin ke arah Aera. Woojin tau, kalau Minhyun melihatnya seperti itu, pasti ada hal yang dikadukan oleh Aera padanya.

"Gue becanda kok, bang. Suwerrr." kata Woojin tersenyum nyengir. Jaehwan yang melihatnya hanya menatap penuh jijik lalu menarik dasi Woojin.

"Tugas lu belum selesai, ferguso." kata Jaehwan sembari menarik Woojin.

Semua yang duduk di meja itu langsung tertawa melihatnya. Woojin memang lucu, tapi Jaehwan lebih peak.

🎡🎡🎡

"Gue pulang duluan ya, Bang Minhyun udah nungguin gue di parkiran." kata Aera saat ia, Jihye dan Eunha sudah di luar kelas.

"Gue juga, supir gue udah nungguin di gerbang." kata Eunha melanjutkan. Jihye menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Bye bye." kata Aera dan Eunha sembari melambaikan tangannya ke arah Jihye dan di balas lambaian oleh gadis itu.

"Hoi." bisik seseorang di telinga kanan Jihye tiba-tiba. Jihye yang merasa kaget dan merinding, langsung saja membalikkan tubuhnya dan memukul si terdakwa dengan buku matematika yang dipegangnya.

"Duh! Sakit tau!" pekik sang tersangka yang ternyata Guanlin. Jihye langsung saja mengelus telinga Guanlin yang memerah karena terkena pukulan buku Jihye.

"Iya, lo nya sih. Pake bisik-bisik di telinga gue. Gue pikir setan, tau!" nyinyir Jihye dengan wajah kesal dan iba secara bersamaan. Ia kesal karena Guanlin mengagetinya dan ia juga iba karena memukul Guanlin dengan keras.

"Setan mana ada yang ganteng?" tanya Guanlin dengan datar dan tampang tak bersalah.

Apa? Apa katanya barusan?

Jihye langsung saja menatap Guanlin dengan menaikkan sebelah alisnya.

Jadi, makhluk hidup ini memproklamasikan bahwa wajahnya tampan dan ganteng, begitu?

"Emang gak ada yang ganteng." jawab Jihye sembari menggelengkan kepalanya.

"Jadi, gue bukan setan, kan?" tanya Guanlin meminta persetujuan.

"Bukan."

"Gue bukan setan karena gue ganteng, iyakan?"

"Ew!" respon Jihye jijik.

Tapi, benar juga kata Guanlin. Setan mana ada yang ganteng?

🎡TBC🎡

LETS MEET AGAIN [LAI GUANLIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang