Semilir angin malam tampak menyibak rambut cokelat seorang pemuda yang tengah berdiri di balkon kamar nya seraya memandangi langit malam tanpa bintang. Bahkan bulan pun terlihat tertutupi oleh awan. Kelabu itu lah gambaran nya. Sama seperti hari-hari nya yang kelabu, tidak ada warna setetes pun yang mengisi hari-hari nya itu.
"Udah malem, bukan nya tidur malah disini." Ucap jogi, pemuda yang baru saja memasuki kamar adik nya.
Ken menoleh, namun sekilas karena perhatian nya kembali tertuju pada langit malam.
Sedangkan jogi pemuda itu tengah memainkan ponsel nya. Ralat, sedang chat-an dengan kekasih nya--elsa.
Lagi, ken menoleh ke arah kakak nya yang kini sedang senyam-senyum sendiri seraya menatap ponsel nya yang menampilkan kolom obrolan antara jogi dan elsa.
Ken mendengus melihat kakak nya yang sedang mabuk cinta itu. Tanpa memperdulikan jogi pemuda berambut cokelat itu pun beranjak dari tempat nya berdiri, lalu memasuki kamar nya dan membaringkan tubuh nya di atas kasur king size milik nya.
Saat mata nya akan terpejam, tiba-tiba jogi datang lalu membaringkan tubuh nya di samping nya sembari mengomel.
"Lo itu ya, emang dasar adek durjana. Tega banget kakak nya yang tampan ini di tinggal sendiri. Emang lo pikir gue itu duda yang kurang belaian apa?." Cerocos jogi ngalor ngidul.
"Bacot." Umpat ken seraya memunggungi jogi.
"Lambe mu mas, saoloh kek nya harus di ruqyah nih anak. Biar setan-setan di dalam nya pada kabur." Dumel jogi.
"Mending lo keluar dari kamar gue deh, ganggu." Usir ken.
"Ogah. Gue pengen nya disini." Tolak jogi mentah-mentah
"Ga usah berisik kalo lo pengen disini." Ketus ken
"gue mau tidur." Lanjut nya.
"Yah.. ken jangan tidur dulu napa." Pinta jogi dengan wajah melas nya, yang tentu saja ken tidak melihat nya.
"Ngantuk gue." Sahut ken jujur. Karena memang matanya sudah terasa berat sedari tadi
"Aisshh... padahal gue pengen curhat sama lo." Ucap jogi masih berusaha membujuk ken.
"Ga peduli. Paling soal kak elsa, bosen gue denger nya." Balas ken sinis
"Bukan." Kilah jogi.
"Bodo amat."
"Ayolah ken, dengerin gue curhat." Bujuk jogi sambil menggoyang-goyang kan tubuh ken. Persis cewek emang.
"Gue ngantuk."
"Ayolah ken." Jogi tidak menyerah untuk membujuk ken. Karena malam ini jogi benar-benar butuh teman curhat. Dan teman curhat yang paling pas untuk nya ya adik nya yang dingin ini. Ken.
"Apa?." Akhir nya ken pun menyerah. Lalu ia pun mengubah posisi tidur nya menjadi terlentang.
Jogi yang melihat nya tersenyum penuh kemenangan. Setidak nya ken yang dulu dengan ken yang sekarang tidak benar-benar berubah ia masih tetap ken yang sama ken yang selalu berusaha untuk selalu ada demi orang yang ia sayang. Meskipun sekarang adik kecil nya yang dulu terlihat cerewet menjadi dingin.
Jogi berdehem, sebelum memulai bercerita.
"Lo tau ngga? Kalo di sekolah kita ternyata kedatangan murid baru. Atau lebih spesifik nya lagi kelas lo kedatangan murid baru. Cewek." Tutur jogi. Membuat kening ken mengkerut.
"Kapan?." Tanya ken. Pasal nya ia tidak tau menahu tentang kelas nya yang kedatangan murid baru. Apalagi murid baru nya cewek.
"Tadi." Jawab jogi.
KAMU SEDANG MEMBACA
my baby boy [Complete] ✅
General Fiction"ken, anak ini lucu banget ya. kenapa anak selucu ini harus di tempatkan di tempat yang ga layak kayak gini sih. kan kasian baby nya jadi kedinginan." "ya udah kalau gitu, kita angkat bayi ini menjadi anak kita gimana. kamu jadi bunda nya dan aku ja...