🍁 *Pertanyaa*
Ana ingin bertanya ustadzah. Jika sudah ada keinginan belajar seperti belajar di ponpes. Tapi terkendala oleh banyak hal salah satunya orang tua yang tidak mengizinkan. Harus bagaimana kah sikap ana dalam bertawakal?
✍🏻 *Jawaban*
Boleh tetap belajar tanpa izin atau restu orang tua dengan syarat berikut:
( و ) حرم السفر لجهاد وحج تطوع بلا إذن ( أصل ) مسلم أب وأم وإن عليا ولو أذن من هو أقرب منه وكذا يحرم بلا إذن أصل سفر لم تغلب فيه السلامة لتجارة ( لا ) سفر ( لتعلم فرض ) ولو كفاية كطلب النحو ودرجة الفتوى فلا يحرم عليه وإن لم يأذن أصله( قوله فلا يحرم ) أي السفر لما ذكر لكن بشرط أن يكون أمنا أو قل خطره ولم يجد ببلده من يصلح لكمال ما يريده أو رجا بقرينة زيادة فراغ أو إرشاد أستاذ وأن يكون رشيدا وأن لا يكون أمرد جميلا إلا أن يكون معه محرم يأمن على نفسه( قوله ولو كفاية ) أي ولو كان الفرض كفاية من علم شرعي كطلب درجة الفتوى أو آلة له كطلب نحو أو صرف أو منطق
'''
Dan haram bepergian untuk jihad, haji yang sunnah tanpa seizin keluarga pangkalnya (ayah, ibu dan jalur keluarga keatas/kakek, nenek dst.) yang muslim meskipun kerabatnya yang lain merestuinya, begitu juga haram tanpa izin mereka bepergian untuk berdagang pada tujuan yang secara umum orang tidak akan selamat.
Tidak haram bepergian meskipun tanpa seizin mereka untuk belajar ilmu yang wajib meskipun wajib yang tergolong kifayah seperti belajar ilmu nahwu dan mencari derajat fatwa.(Keterangan Tidak haram bepergian meskipun tanpa seizin mereka untuk belajar ilmu) namun dengan berbagai persyaratan :
• Aman atau tidak terdapati bahaya yang mengancam
• Didaerahnya tidak ditemukan orang yang mampu mengajari ilmu yang ia inginkan dengan sempurna, atau ia berharap didaerah lain kemampuan ilmunya menjadi bertambah
• Ia sudah rasyid (berumur dewasa)
• Ia tidak amraad (lelaki tampan yang dikhawatirkan mendapat gangguan) kecuali saat ia bersama mahramnya yang dapat menjamin keamanannya.
(Keterangan meskipun ilmu yang dihukumi fardhu kifayah menuntutnya) seperti belajar ilmu nahwu dan mencari derajat fatwa ilmu alat, nahwu, shorof atau manthiq.
'''
_I’aanah at-Thoolibiin IV/196_*_Wallohu a'lam_*
[2/2 10:52] +62 857-7436-7597: 🍁 *Pertanyaa*
Assalamualaikum. Izin tanya. Jika jamaah jumat laki2 kurang dr 40 dan jika harus berpergian ketempat lain sholat jumatnya sudah terlewat apa bisa diganti dg sholat dzuhur✍🏻 *Jawaban*
Wa'alaikumussalam.
Menurut madzhab Syafi'i, sholat jum'at yang kurang dari 40 orang tidak sah kecuali berkurangnya karena bepergian. Jika tidak, maka itu mengikuti pendapat lain.
المذهب عدم صحة الجمعة بمن لم يكمل فيهم العدد، واختار بعض الأصحاب جوازها بأقل من أربعين تقليداً للقائل به،
'''
Manurut madhab Syafi'i tidak sah salat jum'at dengan hitungan kurang dari 40 orang. Dan sebagian Ash-habus Syafi'iyyah memilih pada boleh nya salat jum'at dengan hitungan kurang dari 40 dengan taqlid pada pendapat yang membolehkannya.
'''
_Bughyah bab salat jum'at_Jika bepergian, dan tidak bisa mlaksanakan sholat jum'at atau karena udzur lain bisa diganti dengan sholat dzuhur.
أن أعذار الجمعة كأعذار الجماعة
'''
Udzur-udzur shalat jumah sama dengan udzur-udzur shalat berjamaah.
'''
_I’aanah at-Tholibiin II/52_*_Wallohu a'lam_*
: 🍁 *Pertanyaa*
Assalamu'alaikum ustadzah,,
Mau tanya,,kalau jenazahnya hancur,misal korban bom..gmn cara mengkafani ya.?? Atau korban tabrak kereta api,jenazahnya terpisah..gmn cara tata laksana ya..✍🏻 *Jawaban*
Wa'alaikumussalam.
Jenazah yg hancur karena kecelakaan, itu termasuk mati syahid akhirat.
والحريق والميت بهدم وكذا من مات فجأة أو في دار الحرب قاله ابن الرفعة
'''Orang yang mati " terbakar api ".
Orang yang " mati karena robohnya bangunan " .'''
_Nihayah Al-Zain hlm 160_
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilmu, Faedah, & Nasihat Islam
SpiritualKumpulan materi Kajian #668 Motivasi #170 Ilmu